Pegolf amatir Indonesia Naraajie Emerald Ramadhan Putra berada di ambang juara turnamen golf professional Bank BRI Indonesia Open di Pondok Indah Golf Course, Jakarta, Sabtu (31/8/2019). Jika terus bermain konsisten pada hari terakhir, Minggu (31/8/2019), Naraajie akan mengakhiri paceklik gelar juara pada Indonesia Open yang sudah terjadi sejak 1989 atau 30 tahun lalu.
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Pegolf amatir Indonesia Naraajie Emerald Ramadhan Putra berada di ambang juara turnamen golf professional Bank BRI Indonesia Open di Pondok Indah Golf Course, Jakarta, Sabtu (31/8/2019). Jika terus bermain konsisten pada hari terakhir, Minggu (31/8/2019), Naraajie akan mengakhiri paceklik gelar juara pada Indonesia Open yang sudah terjadi sejak 1989 atau 30 tahun lalu.
Satu-satunya pegolf Indonesia yang pernah menjuarai Indonesia Open adalah Kasiadi dari Surabaya pada 1989. Sejak saat itu, tidak ada lagi pegolf Indonesia yang menjuarai Indonesia Open.
Pada hari ketiga Indonesia Open 2019, Sabtu (31/8), Naraajiee bermain luar biasa dengan mencetak skor 63 atau 9 pukulan di bawah par. Secara total, Naraajie mencetak skor 198 atau 18 pukulan di bawah par. Raihan itu membuat pegolf berusia 19 tahun itu menempati peringkat pertama di klasemen sementara.
Raihan Naraajie jauh lebih baik dibanding Miguel Carbalo, pegolf profesional dari Argentina, dengan total 204 pukulan atau 12 di bawah par dan menempati posisi kedua. Disusul, Itthipat Buranatanyarat asal Thailand di tempat ketiga dengan 205 pukulan atau 11 di bawah par, yang memimpin klasemen pada hari kedua.
Pada sembilan hole pertama, Naraajie menorehkan empat birdie (1 pukulan di bawah par) di hole 2, 5, 8, dan 9 dan langsung merebut tempat teratas dari Buranatanyarat. Di hole 10 dan 11, Naraajie kembali menambah koleksi birdie, yang sekaligus membuat jarak dari peringkat kedua menjadi semakin jauh. Meski sempat mendapat satu bogey (1 pukulan di atas par) di hole 13, fokusnya tidak terganggu. Bahkan, Narajie kembali mencatatkan birdie di hole 15 dan 17. Ia bahkan menutup putaran ketiga dengan eagle (2 pukulan di atas par) di hole 18.
"Hari ini putting saya sangat bagus, cuma hanya ada satu hilang fokus di hole 13. Secara keseluruhan, pukulan saya lebih bagus hari ini," jelas Naraajie.
Raihan Naraajie sampai hari ketiga itu merupakan sejarah tersendiri karena sejak digelar pada 1974 tidak pernah ada pegolf amatir memimpin klasemen. Sejarah akan benar-benar terjadi jika Naraajie tampil konsisten pada hari ketiga dan menjadi juara.
"Saya tahu, Indonesia belum pernah memiliki seorang juara lagi sejak 30 tahun terakhir dan semoga saja saya bisa mewujudkannya," tandas Naraajie.
Posisi kedua saat ini ditempati oleh Miguel Carballo. Mantan pegolf PGA TOUR ini menampilkan permainan yang stabil pada pekan ini setelah bermain dengan skor 69-69-66 dalam tiga putaran ini. Ia menjadi satu-satunya pemain yang paling dekat dengan catatan skor Naraajie, dengan mencatatkan skor 12 pukulan di bawah par.
"Saya sangat senang dengan permainan saya hari ini, terutama dari sisi putting. Permainan saya di sembilan hole terakhir juga sangat konsisten dan pukulan saya juga sangat baik. Bagaimanapun juga, saya harus bermain dengan sangat baik besok," ujar Carballo yang terus mencatatkan skor di bawah par dalam beberapa pekan terakhir.
Sementara itu, wakil Indonesia lainnya, Rory Hie juga ikut meramaikan persaingan juara setelah pada putaran ketiga bermain dengan skor 67 atau 5 di bawah par. Bermain dengan lebih baik dibandingkan putaran kedua, Rory mencatatkan lima birdie tanpa sekalipun mendapatkan bogey.
"Start awal saya tadi lumayan bagus, sudah mendapat dua birdie dalam lima hole pertama. Namun, di tengah-tengah putaran ini pukulan saya mulai sedikit bermasalah, untungnya short game saya bisa membantu untuk mengamankan par. Kondisi mental saya sudah cukup bagus, mungkin saya akan latihan lagi supaya bisa bermain lebih nyaman besok," kata Rory
Rory menjadi satu-satunya pegolf profesional Indonesia yang turut meramaikan persaingan menuju putaran final besok (1/9). Catatan skornya saat ini 9 pukulan di bawah par dan membuatnya berada di tempat keempat bersama duo Thailand Jazz Janewattananond dan Kwanchai Tannin, pegolf Korea Kim Joohyung yang baru menjuarai ajang Asian Development Tour pekan lalu, dan Zach Murray, pegolf Australia yang menjuarai New Zealand Open pada awal tahun ini.
"Saya merasa sangat bangga melihat ada pemain Indonesia di atas klasemen, yang penting Merah Putih bisa di atas. Mudah-mudahan saya bisa menyusul besok," kata Rory.