Salah satu klub legendaris Inggris, Bury, harus rela dihapus dari Liga Inggris setelah mengalami kebangkrutan pada Selasa (27/8/2019).
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·4 menit baca
MANCHESTER, RABU — Salah satu klub legendaris Inggris, Bury, harus rela dihapus dari Liga Inggris setelah mengalami kebangkrutan pada Selasa (27/8/2019). Selain Bury, klub asal Manchester lainnya, Bolton, juga terancam bangkrut jika tidak menemukan pembeli dalam 14 hari ke depan.
Bury merupakan salah satu klub tertua di Inggris. Mereka berdiri pada 1885 dan bergabung dengan Liga Inggris pada 1894. Bury pernah menjuarai Piala FA pada 1900 dan 1903. Mereka adalah klub yang pernah melahirkan pemain besar Inggris, Colin Bell.
Kebangkrutan Bury pada musim ini menjadi kisah yang memilukan karena mereka baru saja promosi ke Liga Satu atau level ketiga Liga Inggris. Musim lalu, Bury berhasil menduduki peringkat kedua dengan segala keterbatasan mereka. Bury menjadi tim pertama Liga Inggris yang mengalami kebangkrutan sejak kompetisi berubah format pada 1992.
Penghapusan Bury dari Liga Inggris membuat pendukungnya menangis dan mengungkapkan kekecewaan mereka di Stadion Gigg Lane, Bury. Ketua Eksekutif English Football League (EFL) Debbie Jevans menyatakan, kebangkrutan Bury menjadi salah satu bagian sejarah terburuk Liga Inggris dan sangat mengecewakan pendukung Bury.
”Hari ini tidak diragukan lagi merupakan salah satu hari tergelap dalam sejarah liga (Inggris). Saya mengerti ini akan menjadi waktu yang sangat menjengkelkan dan menghancurkan para pemain, staf, pendukung Bury, dan masyarakat luas,” ujar Jevans.
Ia mengaku kecewa karena masalah keuangan Bury tidak dapat diselesaikan sesuai batas waktu yang telah ditentukan. Pada Juli lalu, klub mendapat hukuman pengurangan 12 poin dan dilarang mengikuti lima pertandingan awal sebelum melunasi hutang mereka.
Sesungguhnya klub sempat mendapatkan pertolongan dari C&N Sporting Risk. Mereka ingin mengambil alih Bury dari Steve Dale yang baru saja membeli Bury pada Desember lalu dengan harga 1 poundsterling (Rp 17.396).
”Kami akan dengan senang hati bekerja sama dengan EFL untuk membantu mereka (Bury) sesuai dengan aturan sepak bola yang berlaku. Ini penting untuk masa depan jangka panjang semua anggota EFL dan keberlangsungan olahraga sepak bola pada umumnya,” bunyi pernyataan C&N.
Akan tetapi, C&N menarik diri untuk membeli Bury dari Dale beberapa jam sebelum batas waktu yang ditentukan berakhir, yakni pada Selasa (27/8/2019). C&N mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak dapat melanjutkan penawaran dan mengisyaratkan, masalah Bury semakin dalam.
Kapten Bury Neil Danns menuduh pemilik Bury, Steve Dale, telah menghancurkan klub tersebut. Menurut Danns, Bury tidak akan bangkrut jika tidak diambil alih oleh Dale.
”Ini seharusnya tidak pernah terjadi. Jika kamu (Steve Dale) berpikir tidak bisa memajukan klub ini dengan cara yang benar, kamu seharusnya tidak mengambil alih karena kamu benar-benar telah menghancurkan kehidupan karena klub ini memiliki banyak penggemar,” ujar Danns.
Pemain yang musim lalu bermain 39 kali untuk semua kompetisi dan berhasil membawa Bury promosi ke Liga Satu tersebut mengaku terkejut ketika klub dinyatakan bangkrut. Saat itu, mereka sedang berlatih seperti biasa meskipun masih belum dapat bermain di liga.
Klub tetangga
Rival Bury yang sama-sama berasal dari kota Manchester, Bolton Wanderers, juga akan mengalami hal yang sama dengan Bury jika tidak dapat menemukan pembeli dalam waktu 14 hari ke depan.
Tidak seperti Bury, Bolton masih diizinkan bertanding karena telah memenuhi sebagian besar persyaratan klub untuk mengikuti kompetisi meskipun dengan mengandalkan pemain muda.
Bolton telah memainkan empat pertandingan dengan hasil satu imbang dan tiga kekalahan. Saat ini mereka berada di dasar klasemen dengan poin -11 karena hukuman pengurangan 12 poin.
Seperti Bury, Bolton adalah salah satu klub legendaris Inggris. Berdiri pada 1874, mereka telah menjuarai Piala FA sebanyak empat kali dan satu kali Piala Super Inggris. Pada musim 2011/2012, mereka juga masih bertarung di Liga Premier Inggris atau kasta tertinggi Liga Inggris, tetapi Bolton terdegradasi karena hanya menduduki peringkat ke-18.
Ketua Eksekutif EFL Debbie Jevans meminta Bolton segera menyelesaikan persoalan keuangannya agar tidak bernasib seperti Bury. Jevans mengaku kecewa karena Bolton masih belum menemui titik terang dengan salah satu perusahaan yang ingin membeli mereka yakni Football Ventures (Whites) Limited.
”Meskipun ada jaminan, kami sangat kecewa karena belum mencapai resolusi yang sukses. Saya mendesak semua pihak untuk menyelesaikan pengambilalihan yang telah diusulkan,” kata Jevans.
Pada Jumat lalu, Bolton hampir mencapai kesepakatan untuk pengambilalihan klub. Namun, kesepakatan tersebut dicabut karena mantan pemilik Bolton, Ken Anderson, menginginkan jaminan dari administrator bahwa ia tidak akan dikenai pembayaran uang lagi setelah klub berpindah tangan.
Orang kepercayaan keluarga almarhum Eddie Davies (dermawan Bolton), Fildraw, tidak setuju dengan keinginan Ken Anderson karena ia memiliki utang hingga 10 juta poundsterling atau sekitar Rp 173 miliar. (AFP/REUTERS)