Operasi pencarian sembilan penumpang Kapal Motor Garuda Jaya yang tenggelam di perairan antara Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah, dan Kepulauan Sula, Maluku Utara, dilanjutkan pada Minggu (25/8/2019).
Oleh
VIDELIS JEMALI
·2 menit baca
PALU, KOMPAS — Operasi pencarian sembilan penumpang Kapal Motor Garuda Jaya yang tenggelam di perairan antara Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah, dan Kepulauan Sula, Maluku Utara, dilanjutkan pada Minggu (25/8/2019). Selain menyisir laut, tim juga memantau pulau-pulau di sekitar lokasi kejadian untuk menemukan para korban.
KM Garuda Jaya tenggelam pada Jumat (23/8/2019) akibat kebocoran pada badan kapal. Air laut masuk cukup cepat sehingga membuat kapal cepat tenggelam. KM Garuda Jaya bertolak dari Pelabuhan Luwuk, Kabupaten Banggai, menuju Taliabu, Maluku Utara, Kamis (22/8). Kapal berbobot 22 gros ton tersebut sedianya tiba di pelabuhan tujuan pada Jumat malam.
Kapal mengangkut 14 penumpang dan anak buah kapal. Lima korban selamat setelah menggunakan pelampung dan berenang ke Pulau Sonit, Maluku Utara. Mereka awalnya bersama-sama dengan penumpang lain saat meninggalkan kapal, tetapi berpisah saat menyelamatkan diri. Kelimanya adalah Ali Sadi (nakhoda), Kasman, Ali Kois, Bobi, dan Ali Tama.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu Basrano menyatakan, operasi pada Minggu dibagi dalam dua tim. Tim pertama beroperasi dengan KN Bhisma berfokus untuk observasi di perairan Banggai Kepulauan dan Banggai Laut di Sulteng serta Kepulauan Sula.
”Tim kedua menyisir pulau-pulau di sekitar lokasi kejadian untuk mencari dan mengumpulkan informasi terkait korban,” kata Basrano.
Tak menyebutkan jumlah tim pencarian, Basrano mengatakan, selain anggota Pos SAR Luwuk, Kabupaten Banggai, operasi juga melibatkan banyak unsur, mulai dari TNI-Polri hingga nelayan setempat. Basrano menambahkan, cuaca dan kondisi perairan di lokasi pencarian cukup baik. Gelombang laut paling tinggi 1,5 meter.
Menurut prakirawan BMKG Stasiun Mutiara Palu, Sulteng, Ambinara R Putri, untuk seminggu ke depan, perairan Kepulauan Sula dan Banggai Kepulauan diperkirakan dilanda gelombang yang relatif tak tinggi, berkisar 1,5-2,5 meter.