Performa Liverpool saat melawan Arsenal tak lagi seperti laga melawan Southampton. ”The Reds” tampil penuh energi dan disiplin tinggi. Akibatnya, Liverpool berhasil mengandaskan Arsenal dengan skor 3-1.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
LIVERPOOL, MINGGU — Penampilan Liverpool kembali bergairah saat melawan Arsenal di Stadion Anfield, Liverpool, Minggu (25/8/2019) dini hari. ”The Reds” berhasil mengandaskan Arsenal dengan skor telak, 3-1. Kemenangan ini sekaligus membuat Liverpool kukuh di puncak klasemen sementara Liga Inggris.
Pada laga sebelumnya, ketika melawan Southampton, Liverpool seperti kehilangan tenaga. Wajar saja, tiga hari sebelum laga itu, mereka harus menghadapi Chelsea di Piala Super Eropa. Akibatnya, serangan balik cepat yang menjadi andalan Liverpool sering kandas di kaki lawan. Tak hanya itu, koordinasi antarlini, antarpemain, tak berjalan baik.
Situasi berbeda ditunjukkan anak asuh Juergen Klopp saat melawan Arsenal. Mereka kembali memiliki energi untuk terus menekan lawan. Data statistik menunjukkan, Liverpool berhasil melepaskan percobaan tembakan untuk mencetak gol 25 kali.
”Pertandingan brilian dari tim saya di awal musim. Luar biasa. Performa penuh kekuatan, energi, keserakahan, dan gairah. Itulah yang dibutuhkan untuk melawan tim bagus seperti Arsenal,” ujar Klopp.
Melawan Arsenal yang memiliki catatan bagus dalam dua pertandingan awal musim ini, Klopp mengandalkan trio Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane. Salah menjadi inspirator permainan Liverpool untuk membongkar pertahanan ”The Gunners” yang dipimpin David Luiz dan Sokratis Papastathopoulos.
Kepanikan akibat diserang terus-menerus oleh ”The Reds” pun dirasakan Luiz sehingga dia membuat kesalahan fatal pada awal babak kedua ketika menarik kaus Salah di dalam kotak penalti. Ini berbuah hadiah penalti untuk Liverpool dan membuat skor 2-0 untuk keunggulan ”The Reds”.
Penyerang asal Mesir tersebut mampu menggandakan keunggulan Liverpool setelah pada babak pertama bek Joel Matip membuka skor melalui sundulan.
Pada menit ke-58, Salah kembali menjadi momok bagi Luiz yang baru didatangkan dari Chelsea pada bursa transfer musim panas ini. Ia berhasil mengelabui bek asal Brasil tersebut dan merangsek ke dalam kota penalti.
Ia menyelesaikan aksinya dengan menempatkan bola ke sisi kanan gawang Arsenal yang dijaga Bernd Leno. Kiper asal Jerman tersebut gagal menjangkau bola sehingga tercipta gol ketiga Liverpool.
Klopp memuji penampilan anak asuhnya yang penuh energi dan disiplin tinggi meski sempat lengah di sepuluh menit akhir sehingga Lucas Torreira dapat memperkecil kekalahan pada menit ke-85.
”Selama 80 menit kami sepenuhnya bertanggung jawab atas permainan. Kami bukan Disneyland sehingga kami tidak perlu menggairahkan semua orang setiap detik,” ujar manajer asal Jerman tersebut.
Kekalahan ini memperpanjang rekor buruk Arsenal saat bertanding di Anfield. Dalam tiga kunjungan terakhir, mereka hanya mampu mencetak 2 gol dan kebobolan 12 gol.
Kedatangan pemain termahal klub, Nicolas Pepe, tidak dapat menolong mereka. Penyerang Pantai Gading tersebut gagal mencetak gol meski beberapa kali memiliki peluang emas.
Luiz yang gagal mengawal Salah dengan baik mengakui perkembangan Liverpool dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Luiz, Liverpool selalu tampil agresif sehingga satu-satunya cara untuk mengalahkan mereka yakni dengan mencetak gol terlebih dahulu. Sayangnya, Arsenal gagal mencetak gol pertama.
”Liverpool melakukan hal luar biasa selama bertahun-tahun. Jika kami cetak gol pertama, kemungkinan jalannya pertandingan akan berbeda,” kata Luiz.
Manajer Arsenal Unai Emery mengaku kecewa dengan kekalahan ini. Namun, ia akan berusaha untuk terus membangun timnya agar dapat berada di papan atas.
Meskipun kalah, Emery melihat ada perkembangan pada permainan timnya.
”Kami kecewa kalah 3-1, tetapi kami optimistis. Kami harus realistis dan akan terus berjuang agar lebih dekat dengan mereka. Bagi saya, meski tanpa hasil, ada perkembangan yang ditunjukkan oleh kami pada hari ini,” ujar manajer asal Spanyol tersebut. (AFP/REUTERS)