Persebaya Surabaya harus puas berbagi satu poin saat ditahan Persija Jakarta 1-1 (0-0) dalam lanjutan kompetisi Liga 1, Sabtu (24/8/2019), di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur. Hasil kurang menggembirakan itu membuat “Green Force”, julukan Persebaya, tertahan di posisi keenam klasemen sementara Liga 1.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS - Persebaya Surabaya harus puas berbagi satu poin saat ditahan Persija Jakarta 1-1 (0-0) dalam lanjutan kompetisi Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (24/8/2019). Hasil kurang menggembirakan itu membuat “Green Force”, julukan Persebaya, tertahan di posisi keenam klasemen sementara Liga 1.
Kesebelasan yang baru ditinggalkan pelatih Djadjang Nurdjaman ini telah mengumpulkan 22 poin dari lima kemenangan, tujuh hasil seri, dan empat kekalahan. Dari lima laga terakhir, tiga pertandingan di antaranya kandang dengan hasil sekali menang dan dua kali imbang.
Persebaya kehilangan enam pemain penting dalam laga melawan Persija. Tiga orang mengikuti pemusatan latihan tim nasional yakni Hansamu Yama Pranata, Otavio Dutra, dan Irfan Jaya. Dua pilar tak bisa tampil karena sanksi akumulasi kartu, yakni Rachmat Irianto dan Osvaldo Haay. Satu lagi yaitu Alwi Slamat harus mengikuti kegiatan kesatuan.
Di sisi “Macan Kemayoran”, julukan Persija, satu poin masih patut disyukuri. Di lima laga terakhir, mereka belum terkalahkan dengan sekali menang dan empat kali imbang. Namun, hasil seri dengan Persebaya tak menolong Persija di klasemen sementara. Tim yang dilatih oleh Julio Banuelos Saez, ini masih terdampar di posisi ke-14. Maman Abdurahman baru mengoleksi 13 poin dari dua kemenangan, tujuh kali imbang, dan tiga kekalahan.
Dalam pertarungan ini, Persija yang sedikit di bawah penguasaan bola Persebaya justru unggul terlebih dahulu. Persija memecah kebuntuan dengan gol ciamik penyerang Marko Simic pada menit ke-68. Dengan lincah, Simic membuat aksi memukau. Ia melewati tiga pemain Persebaya sendirian dan menundukkan kiper Miswar Saputra.
Ketinggalan satu gol memaksa Persebaya lebih ngotot. Mereka tak ingin kehilangan muka lagi di hadapan pendukung yakni Bonek yang memenuhi stadion berkapasitas 55.000 penonton itu. Persebaya lolos dari jerat kekalahan setelah gol Misbakus Solikhin pada menit ke-80. Gol diciptakan dari eksekusi penalti.
Dalam jumpa pers seusai laga, Julio mengatakan, Persija masih kesulitan menang atas Persebaya. Padahal, di laga ini, tim termotivasi amat kuat untuk menang. Dalam perjumpaan sebelumnya, 4 November 2018 di Gelora Bung Tomo, Persija dihancurkan dengan tiga gol tanpa balas.
“Menang di Surabaya memang sulit buat tim tamu,” kata Julio.
Asisten pelatih Persebaya Soegijantoro alias Bejo mengatakan, meski berakhir imbang tetapi tim dapat menunjukkan kapasitas bermain yang baik. Persebaya dianggap mampu mengatasi persoalan krisis pemain. Dengan kehilangan enam pemain pun, tim masih mampu mengimbangi permainan juara bertahan.
Sebelum laga, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini datang ke stadion dan memberikan dukungan kepada Ruben Sandi dan kawan-kawan. Dukungan itu membuat Persebaya tak sampai kehilangan muka.
“Tunjukkan kalau kalian memang membanggakan warga Surabaya,” kata Risma.