Perbankan menyambut baik penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia. Sejumlah perbankan berkomitmen menyesuaikan dengan penurunan suku bunga deposit dan kredit. Diharapkan kinerja perbankan terdorong di tengah lesunya ekonomi.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perbankan menyambut baik penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia. Sejumlah perbankan berkomitmen menyesuaikan dengan penurunan suku bunga deposit dan kredit. Hal itu diharapkan mampu mendorong kinerja perbankan di tengah lesunya ekonomi.
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada Kamis (23/8/2019) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,5 persen. Penurunan ini merupakan yang kedua setelah pada Juli 2019 BI juga memotong suku bunga acuan sebesar 25 bps.
Direktur Kepatuhan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Mahelan Prabantarikso mengatakan, BI memberikan sinyal yang kuat dengan menurunkan suku bunga dua kali dalam waktu singkat. BI terlihat mengarahkan bunga perbankan untuk menyesuaikan penurunan tersebut.
”BI secara bold mengarahkan bunga bank untuk turun. Bagi BTN, penurunan ini diharapkan akan berlanjut dan berujung pada penurunan cost of fund (biaya dana perbankan),” kata Mahelan kepada Kompas, Jumat.
Pada penurunan suku bunga acuan Juli 2019, BTN sudah mengambil sikap dengan menurunkan suku bunga deposito sebesar 25 bps. Menurut rencana, penurunan kali ini juga akan diikuti penyesuaian suku bunga deposito dengan besaran seperti bulan lalu.
BTN akan lebih berhati-hati dalam penurunan suku bunga deposito. Terlalu cepatnya penurunan akan membuat nasabah menarik uangnya. Hal itu akan berdampak pada likuiditas. Adapun rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) BTN sudah mencapai 114,2 persen.
Dalam rilisnya, BI menyatakan, rata-rata suku bunga deposito pada Juli 2019 menurun 3 bps dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 6,66 persen. Suku bunga kredit juga mulai menurun di semua jenis kredit.
Sementara itu, BTN masih belum akan menurunkan suku bunga kredit. Bank pelat merah itu hanya akan menawarkan bunga promo dalam kredit perumahan rakyat (KPR) nonsubsidi. ”Saat ini, fokus kami adalah memperbesar komposisi low cost fund dalam DPK (dana pihak ketiga) dan total funding,” ujar Mahelan.
Rata-rata suku bunga deposito pada Juli 2019 menurun 3 bps dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 6,66 persen.
Presiden Direktur PT OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja melihat penurunan suku bunga acuan akan mendorong pertumbuhan bisnis lebih baik. Hal ini menjadi jawaban atas kondisi makro dunia yang penuh dengan tantangan.
”Harapannya, ini akan turut mendorong pertumbuhan bisnis menjadi lebih baik karena kondisi domestik yang sudah lebih kondusif. Tanggapannya positif, terlihat dampak ke rupiah juga terjaga,” ucap Parwati.
OCBC NISP berkomitmen menyesuaikan suku bunga deposito dan kredit sesuai acuan yang baru.
”Kapannya? Segera walaupun mungkin agak bertahap. Berapanya? Sesuai dengan penurunan (suku bunga acuan) yang dilakukan. Ini akan berlaku untuk kredit dan deposito,” kata Parwati.
Menunggu situasi
Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Haru Koesmahargyo mengatakan, pihaknya masih akan mengkaji masalah penurunan suku bunga deposito dan kredit. Sebab, awal bulan ini, mereka baru menurunkan suku bunga kredit berkisar 25-50 bps di segmen mikro, ritel, dan konsumer.
Menurut Haru, penurunan suku bunga acuan seharusnya diikuti dengan penurunan suku bunga operasi moneter (SBOM) 12 month yang menjadi indikator suku bunga pasar dan sekaligus likuiditas. ”Turunnya SBOM 12 month akan mendorong suku bunga pasar. Bank tentu akan merespons dengan hal yang sama,” ujarnya.
Adapun dalam RDG kemarin, BI juga menurunkan suku bunga lending facility (pinjaman rupiah bank dari BI) sebesar 25 bps menjadi 6,25 persen dan suku bunga deposit facility (simpanan rupiah bank di BI) menjadi 4,75 persen.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan, penurunan suku bunga acuan akan berpengaruh positif untuk ekonomi. ”Tetapi, saat ini ekonomi lesu. Biar bunga turun, kredit tetap lesu,” katanya.
BCA belum akan menurunkan suku bunga deposito ataupun kredit dalam waktu dekat. Bank swasta ini sudah menurunkan suku bunga deposito sebanyak 50 bps dalam dua bulan terakhir.