Menjadi pemain di peringkat pertama ”NBA Draft” bukan jaminan bakal memiliki karier yang hebat di NBA. Sejarah NBA sudah memperlihatkan hal tersebut. Dan kini, ujian bagi Zion Williamson, sang rookie atau pendatang baru, tiba.
Oleh
Korano Nicolash LMS
·3 menit baca
Menjadi pemain di peringkat pertama ”NBA Draft” bukan jaminan bakal memiliki karier yang hebat di NBA. Sejarah NBA sudah memperlihatkan hal tersebut. Dan kini, ujian bagi Zion Williamson, sang rookie atau pendatang baru, tiba.
Draf NBA berisi 60 pebasket muda potensial jebolan universitas yang telah memenuhi syarat untuk mengarungi rimba NBA. Untuk draf NBA 2019 yang dirilis Jumat (21/6/2019) pagi WIB, Zion Williamson dari Universitas Duke menjadi pilihan pertama Draf NBA.
Namun, berkaca pada hasil survei tahunan pemain pemula di NBA tentang kecemerlangan karier, Williamson hanya meraup 5 persen suara. Survei itu ditujukan kepada pebasket-pebasket seangkatan di Draf NBA 2019. Hasil survei ini diumumkan oleh nba.com pada Senin (19/8/2019) waktu Amerika Serikat atau Selasa (20/8/2019) WIB.
Cam Reddish, rekan satu tim Williamson di Universitas Duke, justru mampu meraih suara tertinggi atau hingga 19 persen suara. Sementara posisinya di draf NBA 2019 hanya berada di peringkat ke-10, jauh di bawah Zion.
Adapun Ja Morant, point guard yang akan bermain untuk Memphis Grizzlies, yang berada di peringkat kedua draf NBA 2019, menempati urutan kedua di hasil survei dengan raihan 16 persen suara.
Suara tertinggi yang diraih Cam Reddish memperlihatkan kalau tim basket Universitas Duke yang ditangani oleh Mike Krzyzewski mendominasi pentas NBA dalam enam tahun terakhir ini.
Dalam periode tersebut, pemain Universitas Duke lain yang terpilih meraih suara tinggi saat survei adalah Jabari Parker (2014), forward yang baru pindah dari Washington Wizards ke Atlanta Hawks. Ada juga Jahlil Okafor yang terpilih pada musim 2015. Okafor adalah pemain center yang musim ini akan bermain bersama Williamson di New Orleans Pelicans setelah meninggalkan Brooklyn Nets.
Selanjutnya ada Brandon Ingram (2016) yang baru dilepas Los Angeles Lakers ke Pelicans. Jayson Tatum yang kini bermain di Boston Celtics terpilih pada musim 2017. Tatum saat ini tengah bersama tim nasional basket AS yang akan berlaga pada Piala Dunia Basket 2019 di China. Terakhir, ada Wendell Carter Jr, pemain center juga power forward yang menjadi pilihan ke-7 Chicago Bulls pada Draf NBA 2018.
Hanya saja sejauh ini nama Carter Jr justru tertutup oleh Trae Young, point guard Atlanta Hawks, dan Luka Doncic, small forward ”import” Dallas Mavericks yang berasal dari Slovenia. Young dan Doncic merupakan pemain rookie yang disorot banyak media pada musim lalu kendati prestasi Hawks dan Mavericks masih belum terlihat signifikan.
Gelar ”rookie of the year”
Kendati kariernya di NBA dinilai kurang baik, survei itu menyebut Williamson bakal menjadi kandidat peraih gelar rookie of the year. Williamson memperoleh 35 persen suara, diikuti Morant dengan 27 persen suara.
Selain itu, Williamson juga terpilih sebagai pebasket paling atletis, dengan selisih suara yang sangat besar. Pemain power forward yang baru genap 19 tahun pada 6 Juli lalu itu memperoleh 87 persen suara. Sementara Brandon Clarke yang bermain untuk Mamphis Grizzlies hanya memperoleh 8 persen suara.
Bol Bol, pemain center yang akan bermain untuk Denver Nuggets, dipilih sebagai pembuat steal terbaik. Tyler Herro, yang akan bermain untuk Miami Heat, dipilih sebagai penembak terbaik.
Pemain sayap Philadelphia 76ers, Matisse Thybulle, terpilih sebagai bakal pemain bertahan terbaik. Diikuti Jo Morant yang juga diperkirakan bakal menjadi pengatur permainan terbaik.
Untuk tiga tahun berturut-turut, para pemain rookie ini kembali memilih LeBron ”King” James sebagai pemain favorit mereka.