Kapolda Metro : Hoaks dan Ujaran Kebencian Tantangan Polri
Oleh
Wisnu Aji Dewabrata
·1 menit baca
JAKARTA, KOMPAS-Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono memberikan kuliah umum bertema Keamanan Siber: Tantangan Penegakan Hukum dan Kesiapan Polri dalam Menghadapi Hoax dan Ujaran Kebencian di Masyarakat, Selasa (20/8/2019).
Kuliah diberikan kepada para mahasiswa baru Universitas Bina Nusantara di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Gatot mengatakan, dampak media sosial ada yang positif dan negatif. Dampak negatif media sosial antara lain munculnya isu primordialisme, munculnya kelompok intoleran, maupun munculnya kelompok yang ingin mengubah dasar negara.
Menurut Gatot, jumlah penduduk Indonesia mencapai 262,8 juta sementara jumlah ponsel lebih banyak dari jumlah penduduk yaitu 355,5 juta unit. Penduduk yang memakai internet dan menggunakan media sosial masing-masing berjumlah 15 juta orang.
“Namun, minat baca orang Indonesia rendah berdasarkan penelitian. Kita harus arif dan bijaksana dalam menerima informasi di media sosial maupun informasi di internet, kalau tidak bisa terjadi disintegrasi bangsa,” katanya.
Gatot menambahkan, Indonesia akan menjadi bangsa besar dengan syarat pertumbuhan ekonomi terjaga dan situasi politik dan keamanan stabil.
“Yang tidak senang dengan keberhasilan Indonesia akan menggunakan hoaks berisi narasi kebencian untuk menimbulkan konflik sosial,” ucapnya.