MADIUN, KOMPAS - Ajang balap sepeda internasional Bank BRI Tour d\'Indonesia 2019 telah memasuki etape kedua, Selasa (20/8/2019) ini. Pada etape yang menempuh berjarak 163,4 kilometer dari Madiun ke Batu ini, para pebalap berstatus jago tanjakan mulai beradu kuat melahap rute tanjakan untuk memperebutkan poin King of Mountain (KoM).
Ada dua segmen KoM yang dihadapi para pebalap, yaitu di Gerbang Desa Jombok, Jombang, dan di Polsek Pujon, Batu. Di Jombok, yang dicapai para pebalap pada km 123,4, tanjakannya memiliki elevasi 668 meter dan grade 4,8 persen. Sementara tanjakan di Pujon pada km 147,3 memiliki elevasi 1.152 meter dan grade 3,8 persen.
Sebelum melahap tanjakan, para pebalap lebih dulu beradu sprint di dua titik, yaitu di Nganjuk dan Kediri. Dengan demikian, sebanyak 18 tim yang mengikuti lomba ini dituntut merencanakan strategi yang tepat untuk menyelesaikan etape ini dengan baik.
"Saya tidak berpikir jauh melihat apa yang akan terjadi di etape kedua karena banyak pebalap tangguh lainnya," kata Angus Lyons dari tim Oliver\'s Real Food Racing yang memenangi etape pertama, pada Senin (19/8/2019). Adapun etape pertama kemarin diawali dari Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, dan berakhir di Alun-Alun Ngawi, Jawa Timur.
Persaingan pada etape pertama sudah berlangsung sengit ketika para pebalap jago tanjakan seperti Lyons justru bisa menang. Padahal, etape pertama kemarin memiliki trek datar yang seharusnya menjadi peluang bagi para sprinter.
Sambutan meriah
Ketua Panitia Tour d\'Indonesia (TdI) 2019 Parama Nugroho mengatakan, etape kedua sudah dipersiapkan dengan baik dan memberikan tantangan lebih kepada para pebalap. Selain tersedia tantangan yang mampu menguji kemampuan para pebalap, Parama juga senang karena sambutan dari masyarakat setempat sangat meriah. "Ternyata masyakarakat juga mendukung," katanya.
Di Alun-Alun Ngawi, misalnya, pada etape pertama, masyarakat antusias melihat para pebalap melewati garis finis. Aparat keamanan sampai kewalahan menjaga lintasan agar tetap steril. Setelah pengumuman para pemenang, acara dilanjutkan dengan pawai kendaraan hias.
Start etape kedua di Alun-Alun Madiun pada Selasa pagi juga tidak kalah meriah. Ratusan pelajar sudah memadati area di sekitar start dan siap memberikan dukungan kepada para pebalap. Atraksi kesenian reog juga ditampilkan oleh warga.
Sejak digelar lagi pada tahun 2017, ajang TdI berusaha menggabungkan olahraga sepeda dengan pariwisata. Daerah-daerah yang dilalui para pebalap akan menikmati manfaat ajang balap sepeda internasional ini, karena secara tidak langsung ikut dipromosikan.
Adapun TdI 2019 memiliki lima etape dengan jarak total 825,2 km. Para pebalap masih akan melintasi Batu-Jember (etape ketiga), Jember-Banyuwangi (etape keempat), dan Gilimanuk-Museum Geopark Batur, Bali (etape kelima).