Pengelola Berupaya Perbanyak Kegiatan Malam Hari di Monas
Pihak pengelola sedang mempertimbangkan kegiatan rutin di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, saat malam hari. Pertimbangan ini atas dasar masukan dari warga.
Oleh
Aditya Diveranta
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pihak pengelola sedang mempertimbangkan kegiatan rutin di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, saat malam hari. Pertimbangan ini atas dasar masukan dari warga serta kunjungan pejabat dinas selama beberapa pekan terakhir.
Kepala Seksi Pelayanan Unit Pengelola Kawasan Monas Endrati Fariani mengatakan, masukan mengenai kegiatan saat malam hari di Monas bermunculan setelah adanya gelaran ”Festival of Light” mulai Kamis (15/8/2019). Kunjungan dari Deputi Gubernur DKI Jakarta sempat menyinggung kegiatan rutin yang membuat ruang publik di Monas menjadi lebih ramai.
”Kami menerima saran itu dan memang ada keinginan untuk ke arah sana. Namun, kami saat ini masih dalam tahap bereksperimen untuk meramaikan ruang publik saat kegiatan ’Festival of Light’,” kata Endrati.
Ia menjelaskan, sebenarnya sejak dulu Monas telah mewacanakan kegiatan rutin saat malam. Hal itu karena munculnya anggapan Jakarta sebagai kota metropolis yang tidak pernah berhenti.
Memasuki era tahun 2000-an, Endrati menyebut Jakarta diramaikan dengan para pekerja yang masih berkeliaran di pusat kota saat malam. UPK Monas baru didirikan sebagai pengelola resmi pada 2001 (Kompas, 21/7/2001).
Pelaksana Tugas Ketua UPK Monas Mujirin mengatakan, adanya kegiatan saat malam hari pun otomatis berdampak pada kunjungan yang meningkat. Pada Sabtu (17/8) malam, misalnya, jumlah pengunjung terhitung mencapai 214.000 orang dari biasanya sekitar 20.000 atau 30.000 orang.
Endrati menambahkan, selain karena momen hari kemerdekaan, ramainya kunjungan juga karena adanya instalasi lampu hias ”Festival of Light”, yang dipasang di taman selatan Monas. Ia menerima masukan dari warga, instalasi seni seperti ini perlu lebih sering diadakan.
”Instalasi seni ’Festival of Light’ mendapat banyak masukan dan kami sedang pertimbangkan agar hal ini muncul lebih sering,” ucap Endrati.
Untuk mengadakan kegiatan malam hari di Monas, Endrati mengharapkan ada pihak ketiga yang turut berpartisipasi sebagai sponsor. ”Saya harap ada partisipasi pihak yang mengadakan acara di Monas. Sebisa mungkin tidak hanya berbentuk panggung, tetapi juga ada instalasi yang turut memperindah kawasan taman di Monas,” ucapnya.
Seperti pada Minggu (18/8) malam, Monas turut dipercantik dengan tayangan video mapping yang ditembakkan pada fasad bangunan. Hal itu, selain sebagai perayaan hari kemerdekaan, juga merupakan acara dari PT OCBC NISP Tbk.
Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, dirinya turut bangga dapat berpartisipasi merayakan kemerdekaan di kawasan Monas. Adapun pihak OCBC NISP turut menyumbang instalasi lampu hias berukuran besar di kawasan taman barat Monas bertuliskan ”Nyalakan Indonesia”.
Terkait kegiatan saat malam hari, Endrati menyampaikan, UPK Monas berencana mempersiapkan lagi instalasi seni dengan konsep berbeda pada perayaan akhir tahun 2019. ”Rencananya akan ada lagi tayangan video mapping seperti saat ini. Adapun untuk konsep instalasi seni lainnya saat ini masih dipikirkan,” ujar Endrati.