Sejumlah klub di Liga Spanyol menghabiskan banyak uang untuk mendatangkan pemain bintang. Namun, di laga awal liga, 17-19 Agustus 2019, permainan para pemain bintang tersebut justru meredup.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
MADRID, SENIN — Sejumlah klub di Liga Spanyol menghabiskan banyak uang untuk mendatangkan pemain bintang. Namun, di laga awal liga, 17-19 Agustus 2019, permainan sejumlah pemain bintang tersebut justru meredup. Mereka belum mampu beradaptasi dengan tim barunya.
Berdasarkan data Transfermarkt, ada tiga klub yang paling boros belanja pemain selama masa transfer musim panas berasal dari Liga Spanyol. Ketiganya adalah Real Madrid dengan total pengeluaran 305,5 juta euro (Rp 4,8 triliun), Barcelona 255 juta euro (Rp 4 triliun), dan Atletico Madrid 243,5 juta euro (Rp 3,8 triliun).
Besarnya biaya transfer karena mereka membeli pemain bintang. Konsekuensinya, biaya dalam jumlah besar harus dikeluarkan agar klub lamanya rela melepas pemain tersebut.
Real Madrid, misalnya, membeli Eden Hazard dengan harga 100 juta euro (Rp 1,5 triliun), Barcelona membeli Antoine Griezmann dengan harga 120 juta euro (Rp 1,8 triliun), dan Atletico Madrid membeli Joao Felix 126 juta euro (Rp 1,9 triliun).
Akan tetapi, tingginya biaya transfer dan status pemain bintang yang melekat pada pemain-pemain itu belum terlihat di laga awal Liga Spanyol.
Hazard gagal memulai debut karena cedera saat latihan. Adapun Griezmann tampil buruk bahkan di laga awalnya. Barcelona takluk kepada Athletic Bilbao. Berdasarkan data Whoscored, Griezmann hanya mampu melepaskan tiga tendangan dan tak ada yang mengarah ke gawang.
Salah satu penyebab buruknya permainan Griezmann, menurut bek Barcelona, Gerard Pique, karena dia belum bisa beradaptasi dengan tim.
”Kami baru kembali dari pramusim dan ada pemain baru,” ujar Pique seperti dikutip dari media Spanyol, Marca.
Manajer Barcelona Ernesto Valverde pun meminta Griezmann bekerja lebih keras. Dia yakin Griezmann, yang dapat ditempatkan di posisi sayap maupun tengah lini depan, dapat segera beradaptasi.
Menurut dia, Griezmann memiliki kaki kiri yang bagus sehingga dapat ditempatkan di sayap kiri, tetapi ia perlu bergerak ke area pertahanan lawan untuk menciptakan peluang. Sayangnya, hal tersebut tak dilakukan penyerang asal Perancis tersebut. ”Dia harus ikut bermain dan harus masuk ke dalam permainan,” ujar Valverde.
Kepergian Griezmann ke Barcelona sempat membuat kubu Atletico Madrid berang. Pasalnya, kontribusinya besar bagi Atletico. Dia juga sudah cukup lama di Atletico, yaitu selama lima tahun. Sebagai gantinya, Atletico mendatangkan Joao Felix.
Namun, performa Felix pun masih jauh dari yang diharapkan pada laga perdana Atletico melawan Getafe di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid.
Felix seperti tenggelam oleh penampilan Alvaro Morata yang beberapa kali mengancam pertahanan Getafe. Ia hanya mampu melepas satu tendangan ke arah gawang dari satu kali percobaan.
Manajer Atletico Madrid Diego Simeone pun mengganti Felix dengan Marcos Llorente pada menit ke-66 karena cedera.
Sebelum pertandingan melawan Getafe, Simeone tak ingin membebani Felix sebagai pengganti Griezmann. Ia hanya mengatakan, pengganti Griezmann adalah pemain yang bermain baik dan mencetak banyak gol.
”Pengganti Griezmann adalah seseorang yang bermain sangat baik di tiga perempat lapangan, mencetak 20 gol per tahun, dan murah. Sangat sulit,” ujar manajer asal Argentina tersebut. (AFP)