Proses pencarian korban kapal KM Izhar yang terbakar diperairan Pulau Bokori, terus diperluas. Sedikitnya, empat orang tercatat masih hilang dari kejadian kebakaran yang telah merenggut tujuh nyawa ini.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·2 menit baca
KONAWE, KOMPAS — Proses pencarian korban kapal KM Izhar yang terbakar diperairan Pulau Bokori, terus diperluas. Sedikitnya, empat orang tercatat masih hilang dari kejadian kebakaran yang telah merenggut tujuh nyawa ini, dan kemungkinan jumlah korban hilang bertambah.
Sejumlah personel Basarnas Kendari terus melakukan pencarian sejak Minggu (18/7/2019) pagi. Pencarian dengan penyelaman juga dilakukan untuk mencari korban yang masih hilang.
Kepala Basarnas Kendari Junaidi mengatakan, memasuki hari kedua, pencarian diperluas dari wilayah sebelumnya. Luas wilayah pencarian sekitar 6 mil laut.
”Hari ini, wilayah pencarian bertambah, menjadi 6 mil laut, dari hari sebelumnya 4 mil laut. Tim terus berpatroli untuk mencari. Jika belum ketemu juga, kembali akan diperluas menjadi 10 mil laut,” kata Junaidi. Selain itu, menurut Junaidi, proses penyelaman di lokasi kejadian kapal terbakar kembali akan dilakukan pada Minggu sore.
Hari ini wilayah pencarian bertambah, menjadi 6 mil laut, dari hari sebelumnya 4 mil laut. Tim terus berpatroli untuk mencari. Jika belum ketemu juga, kembali akan diperluas menjadi 10 mil laut.
Hingga Minggu siang, proses pencarian korban hilang KM Izhar yang terbakar, belum membuahkan hasil. Empat orang ini adalah bagian dari 70-an penumpang kapal yang berangkat dari pelabuhan Kendari ke Salabangka, Morowali, Sulawesi Tengah.
KM Izhar, kapal penumpang bertonase 89 GT, terbakar di perairan Pulau Bokori pada Jumat (16/8/2019) menjelang tengah malam. Kapal mulai terbakar di bagian bawah, yang merambat dengan cepat ke bagian tengah dan depan kapal.
Saya ditarik teman untuk segera keluar. Tapi ada sepupu sama tante. Saya cari, yang ketemu cuma tante. Tiba-tiba ada yang senggol dan saya jatuh. Di laut ketemu gabus yang dipakai berenang. Sampai sekarang sepupu saya atas nama Faizal (23) masih hilang. Semoga bisa segera ketemu.
Sedikitnya tujuh penumpang ditemukan meninggal akibat kejadian ini. Sebanyak 61 orang tercatat berhasil dievakuasi dan sebagian besar telah kembali ke kediaman masing-masing.
Kapal kayu ini diketahui memuat penumpang jauh dari kapasitasnya. KM Izhar, berdasarkan sertifikat, hanya boleh mengangkut 33 penumpang, sedangkan data sementara penumpang yang dievakuasi sebanyak 70-an orang. Selain itu, jumlah alat keselamatan sangat terbatas
Jojo Arianto (23), seorang korban selamat menceritakan, kapal seharusnya berangkat pukul 21.00, tapi baru berangkat sekitar 22.30. Sejam setelah berlayar, api mulai muncul dari ruang mesin.
”Saya ditarik teman untuk segera keluar. Tapi ada sepupu sama tante. Saya cari, yang ketemu cuma tante. Tiba-tiba ada yang senggol dan saya jatuh. Di laut ketemu gabus yang dipakai berenang. Sampai sekarang sepupu saya atas nama Faizal (23) masih hilang. Semoga bisa segera ketemu,” tutur Jojo.
Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Kendari Letnan Kolonel Benyamin Ginting menuturkan, sejumlah catatan ditemukan terkait kejadian ini. Pihaknya berjanji akan mengevaluasi berbagai hal, termasuk pengawasan ketat untuk pelayaran kapal.