Musikalisasi Puisi ”Imajinasi Senja” Dihadirkan di Bentara Budaya Bali
Sebentuk musikalisasi puisi berjudul "Imajinasi Senja" dihadirkan dua penyanyi muda asal Bali, Aya dan Laras, dalam serangkaian pertunjukan musikal dan diskusi bertajuk Imajinasi Senja di Bentara Budaya Bali, Gianyar, Sabtu (17/8/2019).
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·2 menit baca
GIANYAR, KOMPAS — Sebentuk musikalisasi puisi berjudul ”Imajinasi Senja” dihadirkan dua penyanyi muda asal Bali, Aya dan Laras, dalam serangkaian pertunjukan musikal dan diskusi bertajuk ”Imajinasi Senja” di Bentara Budaya Bali, Gianyar, Sabtu (17/8/2019) malam. Duet Aya dan Laras melalui duo Alien Child mentransformasikan puisi ”Imajinasi Senja” karya Putu Fajar Arcana ke dalam lagu bernuansa folk.
Pergelaran musikalisasi puisi ”Imajinasi Senja” dan timbang pandang tentang proses kreatif dalam mengalihkreasikan karya sastra di Bentara Budaya Bali itu juga dilengkapi dengan peluncuran klip video untuk lagu itu. Klip video musik itu disutradarai Happy Salma dan menampilkan pasangan Nana Mirdad bersama Andrew White.
”Puisi berjudul Imajinasi Senja ini memang diciptakan untuk dialihkreasikan menjadi sebentuk lagu,” kata Arcana, penyair dan sekaligus wartawan harian Kompas, dalam diskusi di Bentara Budaya Bali, Sabtu malam. Arcana memberikan puisi yang dibuatnya itu kepada Aya dan Laras agar mereka mengubahnya menjadi sebentuk lagu untuk dinyanyikan.
Puisi ”Imajinasi Senja” ini memang diciptakan untuk dialihkreasikan menjadi sebentuk lagu.
Aya dan Laras adalah kakak-beradik yang membentuk duet Alien Child. Dua penyanyi muda yang sebelumnya dikenal sebagai Aya dan Laras BTMDG mengaku membutuhkan waktu yang tidak lama mengaransemen lagu dan mengubah puisi ”Imajinasi Senja” karya Arcana menjadi nyanyian dengan nuansa folk.
”Awalnya ada keraguan untuk mengadaptasikan puisi itu menjadi lagu,” kata Laras, yang memiliki nama panjang Ayu Arya Larasati Maranda, tentang proses penggubahan karya sastra itu. ”Akan tetapi, setelah beberapa kali membaca puisinya itu, saya merasa tersentuh. Kemudian langsung mengalir begitu saja,” ujar Laras lagi.
Ayu Arya Nusandari Maranda atau Aya menambahkan, proses penggubahan puisi berjudul ”Imajinasi Senja” itu tidak membutuhkan waktu lama. ”Kata-kata dalam puisi itu sudah indah dan bercerita tentang hal yang universal. Proses aransemennya hanya sehari,” kata Aya.
Kata-kata dalam puisi itu sudah indah dan bercerita tentang hal yang universal. Proses aransemennya hanya sehari.
Laras menambahkan, mereka nyaris tidak mengubah kata-kata dari puisi tersebut, kecuali pada kata ”aku” pada bait ”aku ingin memasuki pusaran semesta” menjadi ”ku ingin memasuki pusaran semesta”. Mereka mengulang kalimat ”cinta sejati tak pupus oleh waktu” pada bait awal dan bait akhir lagu.
Sebelum diskusi dan pertunjukan musikalisasi puisi itu dimulai, Jais Darga Wijaya tampil untuk membacakan puisi berjudul ”Imajinasi Senja” itu. Jais, yang dikenal sebagai pegiat teater dan juga pemilik galeri seni, membawakan puisi itu diiringi Aya yang memainkan biola. ”Puisi ini begitu menyentuh dan saya berusaha untuk menjiwainya,” kata Jais seusai membaca puisi.