Kebakaran di Musi Banyuasin Terus Membesar, Asap Sampai Jambi
Kebakaran lahan di Desa Muara Medak, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin terus membesar. Petugas kesulitan memadamkan api karena kondisi angin yang sangat kencang. Asap sudah mengganggu warga di Jambi.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG,KOMPAS--Kebakaran lahan di Desa Muara Medak, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin terus membesar. Petugas kesulitan memadamkan api karena kondisi angin yang sangat kencang. Asap pun sudah mengganggu aktivitas warga di Jambi.
Kepala Bidang Penanggulangan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori, Jumat (16/8/2019) mengatakan, hingga saat ini kebakaran masih berlangsung. Dengan demikian, kebakaran sudah berlangsung selama empat hari berturut-turut dan hingga saat ini belum padam. Luasan lahan yang terbakar sudah mencapai ratusan hektar.
Kebakaran sudah berlangsung selama empat hari berturut-turut dan hingga saat ini belum padam.
Petugas pemadam di lapangan kesulitan memadamkan api karena kawasan yang terbakar merupakan lahan gambut. "Walau api di permukaan tampak sudah padam, namun asap masih saja mengepul karena api masih membara di bawah permukaan gambut," kata Ansori.
Empat helikopter dikerahkan untuk memadamkan api. Dua helikopter dioperasikan melalui Muara Enim dan Ogan Komering Ilir . Sedangkan dua helikopter lain diterbangkan dari Bayung Lencir.
Proses pemadaman melalui udara bisa lebih efektif karena pengisian bahan bakar dilakukan melalui Jambi. "Penyiraman akan lebih efektif karena pengisian bahan bakar lebih cepat," katanya. Walaupun demikian, petugas terkendala sumber air yang cukup jauh dari lokasi kebakaran.
Ansori menerangkan, saat kebakaran pertama kali terjadi di Muara Medak, pengisian bahan bakar dilakukan di Palembang, Sumsel. Sehingga waktu efektif bom air hanya satu jam. Setelah pengisian bahan bakar ditetapkan di Jambi, karena lebih dekat, bom air bisa dilakukan hingga tiga jam.
Selain itu, tim pemadam juga terus membuat sekat bakar untuk mengantisipasi meluasnya dampak kebakaran. Namun, tim harus berpacu dengan kencangnya angin. "Jumlah pemadam yang ada juga tidak sebanding dengan kecepatan api yang membakar lahan," ungkapnya.
Jumlah pemadam yang ada juga tidak sebanding dengan kecepatan api yang membakar lahan.
Ansori menerangkan pemadaman difokuskan melalui udara karena jalur darat sulit diakses. Untuk sampai ke titik api saja, tim harus masuk dari wilayah Jambi.
Hari ini Gubernur Sumsel Herman Deru, Kapolda Sumsel Inspektur Jenderal Firli Bahuri, dan Pangdam II Sriwijaya Mayor Jenderal Irwan memantau langsung kebakaran. "Kami berharap ada kebijakan baru setelah pemantauan ini, termasuk kemungkinan adanya penambahan personel pemadam," kata Ansori.
Kebakaran lahan di Muara Medak telah menciptakan asap yang sangat tebal. Asap mengarah ke Jambi. "Memang lokasi kebakaran berada di perbatasan Sumsel-Jambi. Tiupan angin pun mengarah ke wilayah Jambi," katanya.
Penerbangan terkendala
General Manager Angkasa Pura II Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang Fahroji mengatakan penerbangan dari Palembang menuju Jambi sempat terkendala. Pesawat Garuda Indonesia GA 7114 yang terbang dari Bandara SMB II Palembang ke Bandara Sultan Thaha pada pukul 08.55 WIB harus kembali ke Palembang karena jarak pandang terbatas yakni dibawah 800 meter. Pesawat yang membawa 37 penumpang itu harus kembali tiba ke Palembang pada pukul 10.35 WIB.
Penumpang kembali diberangkatkan satu jam berselang dan dapat tiba di Jambi pada pukul 12.14 WIB. Setelah itu, pesawat berangkat dari Jambi pada pukul 12.44 WIB dengan membawa 56 penumpang dan mendarat di Palembang pada 13.30 WIB.
Kepala Sub Pokja Badan Restorasi Gambut Wilayah Sumsel, Onesimus Patiung mengatakan kebakaran di kawasan Muara Medak sulit dipadamkan karena kondisi lahan gambut yang kering. Apalagi beberapa tahun terakhir kawasan tersebut juga pernah terbakar.
Upaya pembasahan sudah dilakukan dengan membangun sekat kanal. Namun pembangunan sekat kanal tersebut tidak optimal. Selain itu diduga ada aktivitas ilegal logging di sana.