logo Kompas.id
UtamaNiat Amendemen Terbatas...
Iklan

Niat Amendemen Terbatas Ditentang

Niat amendemen ditentang di antaranya karena tak sejalan dengan sistem pemerintahan presidensial yang dianut Indonesia, berpotensi mengubah sistem pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung, dan GBHN yang hendak dihidupkan melalui amendemen melawan prinsip pentingnya partisipasi publik dalam pemerintahan.

Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/YvH03n8rPMLJOLbwgYQNl6l4z-4=/1024x1256/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F20190812-OPINI_DIGITAL-6-Amandemen-lagi_82214590_1565719624.jpg

JAKARTA, KOMPAS — Niat amendemen terbatas Undang-Undang Dasar 1945 untuk menghadirkan kembali Garis-garis Besar Haluan Negara dan mengembalikan MPR sebagai lembaga tertinggi negara ditentang sejumlah akademisi  dan masyarakat sipil. Amendemen memundurkan perjalanan sistem pemerintahan yang sudah semakin demokratis.

”Tidak ada urgensi untuk mengamendemen UUD 1945 saat ini,” kata pengajar Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera, Bivitri Susanti, dalam diskusi bertajuk ”Amendemen Konstitusi Kepentingan Rakyat atau Berebut Kuasa?”, di Jakarta, Rabu (14/8/2019).

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000