Kapolri: Polisi Harus Mampu Identifikasi Kelompok Pemain Api
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian meminta seluruh kapolda dan jajaran polres aktif mengumpulkan tokoh warga di daerah rawan bencana kebakaran lahan dan hutan. Polisi harus dapat mengidentifikasi siapa yang “bermain api”.
Oleh
SYAHNAN RANGKUTI
·4 menit baca
PANGKALAN KERINCI, KOMPAS — Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian meminta seluruh kepala polda dan jajaran polres aktif mengumpulkan tokoh masyarakat di daerah rawan bencana kebakaran lahan dan hutan. Anggota polisi harus dapat mengidentifikasi warga yang biasa ”bermain api”, melakukan pendekatan sekaligus memberi peringatan kepada orang dimaksud untuk tidak melanggar hukum.
”Tadi Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) menyarankan agar merekrut mereka (yang teridentifikasi biasa bermain api) menjadi sukarelawan. Mereka diberi bonus agar aktif mencegah api. Ini merupakan metode lama. Bahasa lapangannya, kalau mau menangkap maling, ya, pakai maling,” kata Tito seusai meninjau lokasi kebakaran di Riau bersama Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, serta Kepala BNPB Doni Monardo di Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau, Selasa (13/8/2019).
Menurut Tito, selain melakukan pendekatan lunak berupa penyuluhan dan sosialisasi, ia juga telah memerintahkan Kapolda Riau untuk tidak ragu melakukan penegakan hukum terhadap perorangan atau korporasi. Untuk membantu tugas dimaksud, ia sudah menurunkan tim asistensi dari Markas Besar Polri untuk memperkuat kerja jajaran polda.
Kerja polda akan di-backup oleh Mabes. (Tito Karnavian)
”Kerja polda akan di-backup oleh Mabes. Kalau tidak efektif (pemeriksaan di polda), akan ditarik ke Mabes,” kata Tito. Sampai saat ini, Polda Riau sudah menetapkan 27 tersangka perorangan dalam kasus kebakaran lahan. Selain itu, terdapat satu perusahaan kelapa sawit, PT SSS yang ditetapkan sebagai tersangka.
Pada kesempatan sama, Menteri Siti mengungkapkan, pada 2019, pihaknya telah memberi peringatan 55 perusahaan terkait kebakaran lahan dan hutan. Sejak 2015, sudah 115 perusahaan yang diawasi dalam persoalan sama.
”Di Riau ada 11 perusahaan yang sudah kami beri peringatan. Lima (perusahaan) ada kebakaran di dalam konsesinya dan enam berada di pinggir-pinggirnya. Memang belum ada yang diproses (penegakan hukum), tetapi pemeriksaan sudah dimulai. Saya sudah beri daftar kepada dirjen untuk melakukan pengecekan di lapangan guna mengambil langkah hukum,” kata Siti.
Di Riau ada 11 perusahaan yang sudah kami beri peringatan. (Siti Nurbaya Bakar)
Dalam kaitan kebakaran Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Siti mengatakan, persoalan perambahan di hutan konservasi gajah sumatera itu sangat kompleks. Untuk proses penyelesaian, harus dilihat dari segala aspek. Namun, ia mengatakan, sudah ada solusi yang siap diterapkan pemerintah untuk penyelesaian konflik di TNTN.
Dalam dua pekan terakhir, beberapa lokasi TNTN di wilayah administrasi Desa Lubuk Kembang Bunga dan Desa Air Hitam, Kecamatan Ukui, Pelalawan, dilanda kebakaran. Sampai kemarin, kebakaran hebat masih berlangsung di Desa Air Hitam yang mendekati areal gajah latih Flying Squad WWF Riau, di Desa Air Hitam. Lahan terbakar sudah lebih dari 40 hektar.
Menurut juru bicara WWF Riau, delapan gajah latih jinak sudah dievakuasi ke lokasi yang aman dari kebakaran. Areal kebakaran yang sempat mendekati lokasi gajah sudah dapat dikendalikan.
Seusai melakukan peninjauan udara, Panglima TNI Hadi Tjahjanto optimistis pengendalian kebakaran lahan dan hutan di Riau masih dapat ditanggulangi oleh tim yang ada saat ini. Meski demikan, apabila kondisi memburuk, ia segera menurunkan pesawat hercules yang siap menumpahkan bom balon air di lokasi kebakaran.
Apabila kondisi memburuk, Panglima TNI segera menurunkan pesawat hercules yang siap menumpahkan bom balon air di lokasi kebakaran.
”Sekarang ini helikopter water bombing masih efektif membantu pemadaman. Kalau kondisinya berubah menjadi tidak efektif lagi, saya sudah menyiapkan pesawat hercules yang dapat membawa balon air dengan total 10 ton sekali angkut. Satu balon kapasitas 108 liter dan dapat membasahi areal 33 meter persegi. Airnya langsung masuk ke dalam tanah. Kami sedang menyiapkan pilotnya agar dapat masuk ke titik api,” kata Hadi.
Hadi menambahkan, penambahan tenaga pemadaman dari TNI masih sangat dimungkinkan meski tetap melihat situasi riil lapangan. Kalau diperlukan tambahan tenaga, akan segera diambil dari aparat teritorial.
”Kami pun sudah menyediakan helikopter pengangkut personel. Kalau sewaktu-waktu ada kebakaran di lokasi yang tidak dapat dijangkau jalur darat, pasukan pemadam akan dibawa dengan helikopter,” kata Hadi.
Kepala BNPB Doni Monardo menambahkan, proses pemadaman baik dari darat maupun udara masih dapat diandalkan untuk memadamkan kebakaran di Tanah Air. Hanya saja ia mengaku sudah banyak biaya dan energi yang terkuras dalam pekerjaan itu. Ke depan, proses pencegahan akan lebih diintensifkan dan diutamakan.
Ke depan, proses pencegahan akan lebih diintensifkan dan diutamakan. (Doni Monardo)
”El Nino tahun ini lebih panjang dan membuat cuaca lebih kering dibandingkan tahun lalu. Tahun ini kami sudah mengirimkan tim pencegahan sebelum kemarau, dan sinergitas di lapangan sudah lebih baik. Tahun depan kami akan turunkan tim pencegahan lebih cepat, dua bulan sebelum kemarau. Tim itu langsung akan diturunkan apabila sudah ada peringatan BMKG. Kami pun meminta agar kepala desa ikut bertanggung jawab,” kata Doni.
Bulan lalu, BNPB mengirimkan ribuan pasukan gabungan dari TNI, Polri, tokoh masyarakat, penyuluh pertanian, dan anggota masyarakat untuk ditempatkan di desa-desa rawan kebakaran di lima provinsi. Tim yang datang pada awal musim kemarau itu bertugas melakukan sosialisasi dan menyuluh warga agar tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar. Tim juga memberi alternatif menanam komoditas pertanian yang lebih ramah lingkungan.