Sebuah rumah berisi perlengkapan untuk jasa kebersihan, di Jalan Buluh Perindu Raya, RT 018 RW 006 Kelurahan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (13/8/2019) pagi, terbakar. Belum diketahui penyebab pasti kebakaran itu, tetapi api diduga dipicu adanya korsleting dalam rumah.
Oleh
Aditya Diveranta
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebuah rumah berisi perlengkapan untuk jasa kebersihan, di Jalan Buluh Perindu Raya, RT 018 RW 006 Kelurahan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (13/8/2019) pagi, terbakar. Belum diketahui penyebab pasti kebakaran itu, tetapi api diduga dipicu adanya korsleting dalam rumah.
Kebakaran di Duren Sawit ini menambah daftar kasus kebakaran di Jakarta sepanjang Agustus 2019. Sebelumnya, sudah ada lima kasus kebakaran selama bulan Agustus tahun ini di Jakarta.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, Gunawan (33), pemilik rumah yang terbakar, terluka bakar saat berusaha menyelamatkan harta benda. Adapun api membakar sebanyak tiga rumah di sekitar kawasan tersebut.
Rentaa (42), penghuni rumah kontrakan di sebelah lokasi kebakaran, mengatakan, api mulai terasa sejak pukul 03.00. Ia sempat mendengar suara reruntuhan yang jatuh dari atap ke lantai hingga akhirnya menyadari rumah sebelahnya terbakar.
”Saya sempat mendengar suara (reruntuhan) itu, awalnya saya pikir gempa. Saat saya keluar rumah, api sudah membesar dan saya teriak minta tolong ke warga,” kata Rentaa, saat masih di lokasi kejadian pukul 04.30.
Di lokasi kejadian, api tampak bersumber dari arah ruang tamu rumah. Nyaman, Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jakarta Timur mengatakan ada banyak bahan plastik kemasan dan sabun yang diduga memicu api semakin besar.
”Banyak busa yang muncul saat pemadaman akibat adanya bahan sabun dan deterjen. Dalam operasi ini, kami menurunkan sebanyak 13 unit mobil pemadam beserta 65 petugas yang menangani kebakaran,” kata Nyaman.
Gunawan, pemilik rumah yang terbakar, mengatakan rumah itu difungsikan sebagai gudang untuk menyimpan semua perlengkapan jasa kebersihan. Rumah itu tidak dihuni seorang pun tiap malam, jadi kecil kemungkinan api disebabkan oleh kelalaian seseorang di dalam rumah.
”Saya menduga api berasal dari jaringan listrik di bagian atap karena bagian langit-langit rumah itu kini berlubang besar sekali,” kata Gunawan.
Sekitar pukul 05.00, api padam dan lokasi itu kini diberi garis polisi. Menurut petugas kepolisian setempat, penyebab kebakaran masih akan diselidiki lebih lanjut.
Kebakaran hingga kini masih menjadi persoalan khas Ibu Kota. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta mencatat, ada 832 kebakaran selama periode Januari-Juni 2019. Dari jumlah ini, 65 persen kasus dipicu oleh masalah kelistrikan, sedangkan yang lain akibat kebocoran tabung gas, kebakaran lapak sampah, dan akibat puntung rokok.
Menyikapi hal ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana mendata kawasan rawan kebakaran yang dipicu masalah kelistrikan. Akan ada petugas yang dikerahkan untuk melihat sistem kelistrikan warga. Jika dianggap rawan, rumah tersebut akan diberi stiker sebagai tanda bahwa sistem kelistrikan di sana perlu dibenahi.