Berbagai kekayaan Indonesia selalu membuat takjub, bahkan bagi khalayak asal manca. Kali ini, kekayaan Nusantara disajikan ke hadapan warga Jakarta dalam rupa keragaman kuliner dari segala penjuru, di satu lokasi. Jangan sungkan mencoba. Semua enak. Siapkan perut dan dompet, mari senang-senang.
Ana Gunawan (38) malu bercampur bangga menunjukkan piring anyaman rotan di depannya. Tidak ada sisa makanan di atas alas daun pisang pada piring itu. Tadinya, berbagai macam santapan khas Nusa Tenggara Timur tersuguh di sana. Makanan dari wilayah Indonesia timur rupanya cocok di lidah karyawati swasta di Sunter, Jakarta Utara, ini.
Ia memesan jagung bose sebagai pengganti nasi, dengan sayur rumpu rampe terdiri dari bunga pepaya, jantung pisang, daun kelor, buah pepaya muda yang tidak dikupas, serta ebi. Untuk lauk, ada sei sapi dan sei ikan, yang dilengkapi dengan acar timor berisi pepaya muda, nanas, bengkoang, paprika, dan diberi sirup. Oh, tidak lupa dengan pedas mantab dari sambal NTT, sambal luat.
“Makanannya tidak familiar tetapi menarik, biasanya pakai nasi, ini jagung bose. Taste-nya juga masuk,” tutur dia, Rabu (7/8/2019) malam, di La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Ana sedang berada di Kampoeng Tempo Doeloe (KTD), sebuah ajang khas dari pagelaran Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF). Lokasinya di La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Yang punya hajat Summarecon, bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.
President Director Summarecon Adrianto P Adhi mengatakan, JFFF 2019 merupakan perhelatan ke-16, bertujuan untuk melestarikan budaya Nusantara sekaligus meningkatkan kekuatan perekonomian melalui para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta industri lokal.
“Khususnya, di sektor mode dan kuliner guna memperkuat daya tarik Jakarta sebagai destinasi wisata,” ucap dia.
Festival kuliner KTD mulai 7 Agustus hingga 8 September. Tema yang diusung tahun ini adalah Kuliner Legendaris. Akan ada makanan-makanan hasil seleksi tim KTD dari berbagai daerah yang tampil khusus bergantian di akhir pekan.
Sebagai contoh, kuliner legendaris asal Jakarta menjadi bintang utama pada 17-18 Agustus nanti, diwakili antara lain oleh Nasi Uduk Kebon Kacang, Rujak Shanghai Encim 1950, dan Soto Betawi H Ma’ruf sejak 1940. Pada 24-25 Agustus, waktu dan tempat dipersilakan bagi makanan terkenal asal Bogor dan Sukabumi, seperti Soto Kuning Pak Aming, Toko Asinan “Asli Bogor” sejak 1967, dan Bubur Ayam Bunut Siliwangi Sukabumi.
Kuliner khas seperti dari NTT akan menggoda setiap hari. Penanggung jawab stan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTT, Jeni Bhasarie, mengatakan, salah satu proses kunci membuat sei adalah pengasapan. Saat daging diasapi, daun kusambi segar diletakkan di atasnya agar aroma daging harum.
Kayu untuk bahan bakar pengasapan pun harus dari pohon kusambi, yang biasanya tumbuh di daratan Timor. “Menggunakan batok kelapa pun tidak bisa,” ujar Jeni.
Ada sekitar 10 jenis makanan yang ditawarkan Dekranasda NTT. Setidaknya dua piring dibutuhkan agar semua menu bisa dicicipi, dengan harga Rp 30.000 per piring. Sebagian bahan makanan ada yang didatangkan langsung dari NTT setiap pekan, seperti sei, sambal luat, jagung bose, ubi, dan daun kelor.
Semakin malam, arena KTD yang dihiasi dekorasi bernuansa tradisional makin ramai pengunjung. Total 108 stan makanan ada di area seluas 3.785 meter persegi.
Selain pangan lokal NTT, sate klopo asal Surabaya, Jawa Timur, tergolong menu langka yang wajib masuk daftar. Di KTD, menu itu bisa didapatkan di stan Sate Klopo khas Surabaya “Akong”.
Dengan harga Rp 44.000 (Rp 38.000 jika tanpa lontong) per porsi, pengunjung mendapatkan 10 tusuk sate sapi yang dituangi bumbu kacang, dilengkapi potongan cabai, bawang merah, dan lontong. Taburan serundeng kelapa tidak lupa ditambahkan. Pemilik Sate Klopo “Akong”, Yoke Erwan, menuturkan, ia menggunakan daging sapi has dalam.
KTD dibuka pukul 16.00-22.00 pada Senin-Kamis, pukul 16.00-23.00 pada Jumat, 11.00-23.00 pada Sabtu, serta 11.00-22.00 pada Minggu.
Joglosemar di PIM
Bagi pecinta kuliner khas Jawa Tengah, ada tawaran menarik di Skywalk Utara Lantai 2, Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan ini menghadirkan kuliner khas Jogja, Solo, dan Semarang dalam Pesta Kuliner Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang).
Skywalk Utara Lantai 2, Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan ini menghadirkan kuliner khas Jogja, Solo, dan Semarang dalam Pesta Kuliner Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang).
Pesta kuliner sudah dibuka sejak Rabu (7/8) dan akan berlangsung hingga Minggu (18/8). Cobalah mencicipi Nasi Soto Bangkong dengan sate kerang dan hati ampelanya. Tak lupa sesap segarnya sop Ayam Klaten dan Sop Sumsum.
Rasakan gurihnya Sroto Sukaraja asli Purwekerto Achmad Sailan. Jika belum puas masih ada nasi liwet Keprabon atau nasi liwet Solo, Selat Solo. Aneka menu lain ada di Rantang Ibu dan Kedai Sonja. Coba juga merasakan sedapnya tengkleng Pasar Klewer, atau mie Kopyok Pak Gundul Semarang.
Jikalau masih belum puas, lengkapi petualangan kuliner dengan menikmati berbagai cemilan dan minuman segar. Tinggal pilih mau makan Lekker, Jenang Gempol, Pisang Plenet, Serabi Solo Ujung Notosuman, Lumpia Semarang. Ada juga Tahu Bakso Ungaran dan Rujak Es Krim, Es Puter Semarang, Cincau Ijo, dan Fantasi Ronde.
Ada sekitar lebih 40 menu masakan ditawarkan kepada pengunjung. Untuk membeli makanan di sini, pengunjung harus menggunakan kartu uang elektronik.
Yohanes dari Event Orginizer pelaksanaan Pesta Kuliner Joglosemar menjelaskan, memilih tema ini karena tiga kota tersebut memiliki kuliner nasional yang begitu nikmat.