PDI-P dan Gerindra Semakin Mesra, Demokrat Siap Jadi Oposisi
Ketika ditanya foto mana yang paling disuka, Megawati menunjuk pada fotonya bersama Prabowo saat bertemu di rumahnya, Jalan Teuku Umar, Jakarta, akhir Juli.
Oleh
DHANANG DAVID ARITONANG/KURNIA YUNITA RAHAYU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Demokrat menyatakan siap menjadi oposisi bagi pemerintah apabila peluang partai tersebut semakin kecil untuk bergabung dengan koalisi Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Meredupnya sinyal Demokrat untuk bergabung mulai terlihat ketika Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tidak diundang untuk menghadiri Kongres V PDI-P.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan, saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (9/8/2019), mengatakan, Demokrat tidak cemburu dengan kemesraan Partai Gerindra dan PDI-P pada Kongres V PDI-P yang berlangsung sejak Kamis (8/8/2019). Menurut dia, Demokrat siap menjadi oposisi apabila peluang bergabung dengan koalisi semakin tertutup.
”Yudhoyono tidak diundang dalam kongres merupakan hal yang biasa menurut kami. Kami pun siap menjadi oposisi karena kami sudah terbiasa berada di luar pemerintahan,” ujar Syarief.
Dalam kongres kali ini, PDI-P hanya mengundang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan. Prabowo menghadiri undangan tersebut, sedangkan kehadiran Zulkifli diwakili Sekjen PAN Eddy Soeparno. Zulkifli berhalangan hadir karena sedang menunaikan ibadah haji.
Menurut Syarief, hubungan Yudhoyono dan Megawati baik-baik saja. Ia menduga, Yudhoyono tidak diundang karena PDI-P mempunyai kebijakan politiknya sendiri.
”Hingga saat ini, Yudhoyono juga belum menyampaikan sikap, apakah akan bergabung dengan koalisi atau tidak. Kami pun masih akan memantau dinamika politik yang berkembang selama dua bulan ke depan,” ucapnya.
Syarif mengatakan, Demokrat juga tidak mementingkan jatah menteri dalam kabinet Jokowi-Amin. Ia juga menyebutkan belum ada rencana pertemuan Yudhoyono dengan Jokowi ataupun Megawati.
”Kami tidak mementingkan terkait jatah menteri apabila ternyata tidak memiliki kecocokan dengan pemerintah. Setidaknya, kami juga telah menawarkan konsep 14 program Demokrat kepada Jokowi,” lanjutnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ahmad Sufmi Dasco mengatakan, Gerindra telah menawarkan konsep ketahanan pangan dan ketahanan ekonomi kepada Jokowi. Gerindra menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi, apakah konsep tersebut akan diterima atau tidak.
”Nantinya tentu akan ada pertemuan lanjutan antara Prabowo dan Jokowi untuk mematangkan konsep-konsep yang telah kami ajukan. Kita tunggu saja waktunya,” ujarnya.
Dasco menjelaskan, tidak ada pembicaraan khusus terkait koalisi antara Prabowo dan Jokowi selama Kongres V PDI-P berlangsung. Ia menuturkan, setelah menghadiri kongres tersebut, Prabowo masih belum menentukan sikap untuk bergabung dengan pemerintah atau tidak.
Secara terpisah, politisi PDI-P, Arif Wibowo, mengatakan, belum ada keputusan untuk menambah anggota koalisi pendukung pemerintah. Meski demikian, kemungkinan masuknya partai politik lain ke dalam koalisi masih dimungkinkan.
”Soal dinamika ke depan, kita akan lihat berdasarkan kebutuhan untuk mewujudkan pemerintahan yang efektif,” ucapnya.
Keakraban Megawati dan Prabowo dalam beberapa waktu belakangan, lanjut Arif, menunjukkan partai politik memang harus selalu terbuka untuk membangun komunikasi dengan partai politik lain.
”Silaturahmi menyangkut dua kepentingan; pertama, membangun pemerintahan yang efektif; kedua, menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya.
Sementara itu, sinyal kedekatan Megawati dengan Prabowo semakin menguat. Pada Jumat malam, seusai menghadiri Rapat Paripurna V Kongres V PDI-P, Megawati menyempatkan diri untuk menyaksikan pameran foto di salah satu sudut hotel Grand Inna Bali Beach.
Ketika ditanya foto mana yang paling disuka, Megawati menunjuk pada fotonya bersama Prabowo saat bertemu di rumahnya, Jalan Teuku Umar, Jakarta, akhir Juli. Mereka memakan nasi goreng. ”Saya suka foto itu karena Prabowo sedang pegang perut karena kenyang katanya,” ujar Megawati.
Pada foto tersebut, Megawati pun tersenyum lepas, penuh kebahagiaan. ”Saya senang saja,” kata Megawati setelah ditanya mengenai ekspresi kebahagiaannya.
Adapun foto tersebut terletak persis di bawah foto lain yang menampilkan keluarga Megawati. Megawati dan kedua anaknya, Puan Maharani dan Prananda Prabowo. Ketiganya berbaju putih, menunjukkan kelingking bertinta, tanda telah menggunakan hak suara dalam pemilu.