Pemain Persija Jakarta Marco Simic (kiri) berusaha meraih bola dibayangi pemain PSM Makassar Nke Ondoua Guy pada pertandingan pertama final Piala Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (21/7/2019). Persija mengungguli PSM 1-0 melalui gol tunggal yang dicetak Ryuji Utomo. Laga kedua final Piala Indonesia akan berlangsung di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Selasa (6/8/2019).MAKASSAR, KOMPAS - Laga kedua final Kratingdaeng Piala Indonesia antara PSM Makassar dan Persija Jakarta yang sempat tertunda selama 10 hari sudah siap digelar, Selasa (6/8/2019), pukul 15.30 WIB di Stadion Andi Mattalatta, Makassar. Kedua tim sudah tidak sabar untuk mempersembahkan laga berkualitas dan ingin mengukir sejarah baru.
“Saya dan pemain sudah tidak sabar. Kami siap,” ujar pelatih PSM Makassar Darije Kalezic saat jumpa pers di Stadion Andi Mattalatta, Senin (5/8/2019). Sebagai tuan rumah PSM sangat percaya diri memenangkan laga ini dan merebut trofi untuk pertama kalinya sejak menjuarai Liga Indonesia musim 1999-2000.
Demi mengulang kejayaan yang pernah mereka rasakan 19 tahun silam, PSM wajib tampil menyerang untuk mengatasi ketertinggalan gol. Pada laga final pertama yang berlangsung, Minggu (21/7/2019) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Persija sudah menang 1-0. Laga kedua yang dijadwalkan di Makassar, Minggu (28/7/2019) batal digelar karena alasan keamanan.
“Dengan dukungan penuh supporter dan kondisi tim, kami siap bermain penuh (pada laga kedua). Saya akan meminta seluruh pemain untuk aktif dalam 90 menit dan bermain dalam pengorganisasian yang baik. Intinya kami semua siap,” kata Kalezic.
Kesiapan juga disampaikan gelandang PSM Wiljan Pluim yang absen pada dua laga terakhir PSM karena cedera. Pemain kelahiran Belanda yang sudah membela PSM selama tiga tahun ini sudah tidak sabar untuk mempersembahkan trofi pertamanya. “Tak ada penyesuaian apapun. Saya hanya menyiapkan diri dengan baik dan siap untuk bertanding,” katanya.
Sementara pemain Persija, Sandi Sute, mengatakan bahwa dia dan rekan-rekannya hanya punya satu tekad besar di Makassar, yakni menang. “Tujuan kami hanya satu untuk menjadi juara di sini. Soal tekanan, bukan hanya saat bermain di Makassar, tapi di semua daerah. Terserah pemain bagaimana menghadapinya, yang jelas kami siap untuk bermain. Soal perubahan jadwal ini kami tidak terpengaruh. Intinya kami siap untuk main,” ujar Sandi
Adapun Sandi dan para pemain Persija lainnya sempat mendapat intimidasi pada pekan lalu usai menjalani sesi latihan jelang laga kedua final tersebut. Bus yang mereka tumpang sempat dilempari batu dan insiden tersebut menyebabkan situasi tidak kondusif sehingga laga kedua final pada pekan lalu ditunda.
Menjelang laga tunda ini, Persija tidak menjalani sesi latihan di Makassar. Mereka memilih untuk berlatih di Jakarta dan sebagian pemain bahkan baru tiba di Makassar Senin petang. Jadwal yang sangat padat merupakan alasan lain Persija untuk tidak berlatih di Makassar. Pada Sabtu (3/8/2019), Persija menjalani laga Shopee Liga 1 di Jakarta melawan Arema yang berakhir imbang 2-2.
Pelatih Persija Julio Banuelos mengatakan bahwa ia percaya seluruh pemain sudah tahu apa yang harus mereka lakukan dalam laga nanti. “Ini laga final dan ditunggu-tunggu. Pemain sudah tahu betapa penting pertandingan ini. Kami sudah melakukan analisis dan evaluasi sehingga pemain sudah tahu apa kekurangan dan kelebihan lawan.Yang paling penting kami tahu PSM punya pelatih yang bagus dan pemain yang bagus di semua lini,” katanya.
Trofi Piala Indonesia sangat penting bagi Persija untuk melengkapi gelar Juara Liga 1 musim lalu. Selain itu, trofi tersebut juga akan memacu semangat tim yang saat ini masih terdampar di zona degradasi Liga 1.
Jika Persija baru saja ditahan imbang Arema di Liga 1, PSM juga tidak punya bekal bagus untuk menghadapi laga final ini. Mereka baru saja dikalahkan Bali United, 0-1, pada laga Liga 1, Kamis (1/8/2019) di Bali. Namun, PSM tidak mau menelan kekalahan lagi pada laga sepenting final Piala Indonesia di kandang sendiri.
Jaminan keamanan
Persiapan matang juga sudah dilakukan aparat keamanan untuk menjamin berlangsungnya laga nanti. Pintu-pintu dan pagar besi sudah diatur disekeliling stadion yang akan menjadi akses masuk dan keluar penonton.
Selain itu sejumlah jalan menuju stadion akan ditutup mulai Selasa (6/8/2019) siang. Di stadion, hanya kendaraan pengurus dan pemain yang bisa masuk. Adapun kendaraan penonton dan undangan, harus diparkir jauh dari stadion. Sejumlah lokasi dijadikan area parkir dan penonton akan berjalan kaki menuju stadion.
Sedikitnya 5.000 aparat keamanan berseragam akan diturunkan mengamankan jalannya pertandingan dengan tiga lingkaran pengamanan. Lingkaran pertama di dalam stadion tepatnya di sekitar lapangan dan penonton. Lingkaran dua berada di luar stadion dan lingkaran tiga di jalan-jalan yang menjadi akses menuju stadion.
Kapolda Sulsel Irjen Hamidin sudah memastikan pihaknya melakukan pengamanan penuh untuk pertandingan ini. Dia menegaskan tak ada lagi kata gagal untuk pertandingan yang ditunggu-tunggu ini.