Marco Kusumawijaya Dituntut Meminta Maaf kepada Warga Surabaya
Sejumlah warga Kota Surabaya menuntut Marco Kusumawijaya, anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta, meminta maaf kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan warga Surabaya.
Oleh
IQBAL BASYARI
·2 menit baca
KOMPAS/IQBAL BASYARI
Sejumlah warga Kota Surabaya berunjuk rasa menuntut Marco Kusumawijaya, anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta, meminta maaf kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan warga Surabaya, Selasa (6/8/2019), di depan Patung Gubernur Suryo, Surabaya.
SURABAYA, KOMPAS — Sejumlah warga Kota Surabaya menuntut Marco Kusumawijaya, anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta, meminta maaf kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan warga Surabaya. Komentarnya terkait Risma yang diungkapkan di media sosial Twitter dianggap tidak etis dan menyinggung perasaan warga ”Kota Pahlawan”.
”Kami berharap Marco meminta maaf, bukan hanya kepada Bu Risma, melainkan juga seluruh warga Kota Surabaya karena kami merasa tersinggung,” kata Aryo Seno Bagaskoro dari Forum Pemuda Surabaya saat berunjuk rasa di depan Patung Gubernur Suryo, Surabaya, Selasa (6/8/2019).
Dalam unjuk rasa tersebut, massa membawa sejumlah tulisan dukungan kepada Risma. Mereka juga membawa tempat sampah sebagai simbol keberhasilan Kota Surabaya dalam mengelola sampah.
KOMPAS/IQBAL BASYARI
Sejumlah warga Kota Surabaya berunjuk rasa menuntut Marco Kusumawijaya, anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta, meminta maaf kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan warga Surabaya, Selasa (6/8/2019), di depan Patung Gubernur Suryo, Surabaya.
Menurut Seno, komentar yang diucapkan Marco melalui Twitter menyerang Risma secara pribadi. Hal itu dinilai tidak etis diucapkan oleh seseorang yang kini menjadi bagian dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jika ingin memberikan saran, sebaiknya diungkapkan secara langsung, bukan melalui media sosial.
Sebelumnya, Marco berkomentar di Twitter, ”Keren! Bagus banget buat Jakarta kalau Bu Risma mau jadi Kepala Dinas Persampahan. Dinas Lingkungan Hidup bisa dipecah menjadi salah satunya Dinas Persampahan. ???? Semoga beliau mau, kalau sdh lega dg urusan anaknya.”
Cuitan tersebut kemudian dibalas oleh Humas Kota Surabaya, ”Terkait tweet yang disampaikan oleh @mkusumawijaya ini, kami menyesalkan hal tersebut karena menyerang secara personal Wali Kota Surabaya.”
Terkait tweet yang disampaikan oleh @mkusumawijaya ini, kami menyesalkan hal tersebut karena menyerang secara personal Wali Kota Surabaya.
Terkait cuitan Marco, Risma memilih tidak membalas komentar tersebut. Dia menyatakan banyak pihak yang menghina dirinya selama menjadi Wali Kota Surabaya, tidak hanya Marco. Risma memilih terus bekerja untuk warga Surabaya dan tidak menghiraukan komentar-komentar tersebut.
KOMPAS/AGNES SWETTA PANDIA
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
Meskipun menuai komentar terkait sampah, Pemerintah Kota Surabaya tetap menjadi rujukan pengelolaan sampah dari dalam dan luar negeri. Beberapa daerah melakukan studi banding pengelolaan sampah, termasuk dari DPRD DKI Jakarta serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Environment Programme/UNEP) juga menjadikan Surabaya sebagai salah satu rujukan dalam pengelolaan sampah.