Menjelang tenggat transfer pemain di Liga Inggris yang tersisa dua hari, sejumlah klub rela menggelontorkan uang untuk merekrut pemain incaran. Bahkan, Manchester United dan Arsenal telah memecahkan rekor transfer untuk tujuan tersebut. Namun, tak sedikit pula klub yang memilih kalem.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·4 menit baca
Tanggal 8 Agustus 2019 merupakan batas akhir transfer pemain di Liga Inggris. Dengan waktu yang kian mepet, sejumlah klub semakin agresif berburu pemain. Ini perlihatkan Arsenal dan Manchester United. Kedua klub yang musim lalu gagal masuk zona Liga Champions itu bahkan telah memecahkan rekor transfer.
Arsenal memberi kejutan setelah mendatangkan Nicolas Pepe dari Lille dengan harga 72 juta pound sterling (sekitar Rp 1,2 triliun) pada Kamis (1/8/2019). Pepe menjadi pemain termahal yang pernah didatangkan Arsenal. Tak hanya itu, nilai transfer yang tinggi membuat pemain berkewarganegaraan Pantai Gading tersebut menjadi pemain termahal asal Afrika.
Kehadiran Pepe akan memperkuat lini serang Arsenal yang sudah dihuni Pierre-Emerick Aubameyang dan Alexandre Lacazette. Mereka diyakini bakal melahirkan trisula penyerang yang mengerikan. Sepanjang musim lalu, ketiganya berhasil mengemas total 99 gol.
Sementara Manchester United (MU) telah membeli bek Harry Maguire dari Leicester City dengan harga 80 juta pound sterling (sekitar Rp 1,3 triliun) pada Senin (5/8/2019). Maguire menjadi bek termahal di dunia setelah memecahkan rekor transfer yang sebelumnya dipegang bek Liverpool, Virgil van Dijk.
Pada Januari tahun lalu, bek asal Belanda tersebut dibeli Liverpool dari Southampton dengan harga 75 juta poundsterling (sekitar Rp 1,2 triliun).
Maguire yang masih berumur 26 tahun menandatangani kontrak enam tahun dengan opsi perpanjangan tahun berikutnya. Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer memuji pemain barunya itu dan menyebutnya sebagai bek tengah terbaik.
”Dia dapat membaca permainan dengan hebat dan memiliki pengaruh kuat di lapangan. Ia tetap tenang ketika dalam tekanan dan mampu membawa bola dengan tenang juga,” kata Solskjaer.
Ia memandang Maguire sangat cocok dengan tim yang dibangunnya. Tidak hanya di dalam lapangan, tetapi juga di luar lapangan. Sebab, Maguire memiliki kepribadian yang baik.
Maguire diyakini bakal menambal lini pertahanan MU yang sangat rapuh. Musim lalu, misalnya, MU kebobolan 54 gol. Padahal, gawang MU telah dijaga kiper sekelas David de Gea.
Jumlah kebobolan MU lebih buruk dibandingkan dengan Wolverhampton Wanderers, Everton, dan Leicester yang posisinya berada di bawah mereka.
Petinggi ”Setan Merah” pun mengakui lini pertahanan MU menjadi prioritas untuk diperbaiki. Sebelum merekrut Maguire, MU telah mendatangkan bek kanan Aaron Wan-Bissaka dari Crystal Palace.
”Saya senang telah menandatangani kontrak untuk klub hebat ini. Ketika United datang mengetuk, ini adalah kesempatan yang luar biasa. Dari percakapan saya dengan manajer, saya senang dengan visi dan rencana yang dia miliki untuk tim,” ujar Maguire.
Kalem
Berbeda dengan Arsenal dan MU, tiga tim papan atas musim lalu, yakni Manchester City, Liverpool, dan Tottenham Hotspur, lebih kalem dalam berburu pemain menjelang batas akhir transfer.
Liverpool baru mendatangkan dua pemain muda Sepp van den Berg dan Harvey Elliot, serta satu kiper senior Adrian. Kiper 32 tahun tersebut didatangkan pada Senin (5/8) secara gratis untuk menggantikan posisi Simon Mignolet yang hengkang ke Club Brugge di Liga Belgia.
Adrian diplot sebagai pelapis Alisson Becker yang tahun ini tampil gemilang bersama Liverpool dan tim nasional Brasil. Adrian telah memiliki banyak pengalaman di Liga Inggris setelah sebelumnya membela West Ham selama enam tahun. Meskipun hanya akan menjadi pelapis, Adrian berambisi memberikan tekanan kepada Alisson.
”Saya sangat ambisius. Saya datang ke sini untuk mencoba memenangi segalanya, mencoba memberikan tekanan kepada Alisson sejak menit pertama, dan membuat kami lebih baik,” kata Adrian pada situs klub.
Adapun Manchester City baru mendatangkan tiga pemain baru, yakni gelandang bertahan Rodri, bek kiri Angelino, dan kiper Zack Steffen. Untuk itu, City mengeluarkan 81 juta pound sterling (Rp 1,4 triliun). Padahal, jika dilihat musim 2015 hingga 2017, City bisa mengeluarkan lebih dari 180 juta pound sterling hanya untuk berburu pemain di setiap musimnya.
Jelang akhir musim transfer Liga Inggris ditutup, City bahkan dikaitkan dengan kepergian pemainnya, penyerang sayap Leroy Sane. Dia dikabarkan akan hengkang ke raksasa Jerman, Bayern Muenchen.
Sementara Tottenham Hotspur baru mengeluarkan biaya 63,9 juta pound sterling (Rp 1,1 triliun) untuk mendatangkan gelandang tengah Tanguy Ndombele dari Olympique Lyon dan pemain sayap Jack Clarke dari Leeds. Namun, Clarke justru dikembalikan ke klub asalnya sebagai pemain pinjaman.
Klub asal London tersebut sebenarnya sempat dikaitkan dengan beberapa pemain berkelas, seperti Giovani Lo Celso, Ryan Sessegnon, Nicolo Zaniolo, Bruno Fernandes, Paulo Dybala, dan Dani Olmo.
Akan tetapi, keinginan Manajer Tottenham Mauricio Pochettino untuk memperkuat skuadnya terganjal kebijakan klub terkait transfer pemain. Ia mengaku tidak memiliki wewenang memberikan masukan dalam kebijakan transfer. Pochettino lantas menyampaikan pernyataan kontroversial, yakni jabatannya harus diubah menjadi pelatih dan bukan manajer. (REUTERS/AFP)