Pelayanan Dukcapil di Jakarta dan Bekasi Terganggu
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Pemadaman listrik yang dilakukan PT Perusahaan Listrik Negara di sejumlah kawasan Jakarta dan Jawa Barat telah ikut mengganggu sistem dan jaringan layanan kependudukan dan pencatatan sipil. Akibatnya, pelayanan kepada warga pun tak bisa dilakukan secara optimal.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta Dhany Sukma di Jakarta, Senin (5/8/2019), mengatakan, untuk sementara, pihaknya harus menghentikan sistem pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil agar tak terjadi kerusakan sistem dan perangkat komputer pada tiap unit layanan.
Pendataan di seluruh unit satuan layanan, mulai tingkat kelurahan, kecamatan, suku dinas, hingga dinas, pun dilakukan secara manual.
"Pelayanan kependudukan terhambat karena sistemnya error. Kami mengantisipasi agar tak warga yang merekam (kependudukan), tetapi tak ter-input datanya. Jadi, kami non-aktifkan dahulu sistemnya ambil menunggu stabilitas listriknya," tutur Dhany.
Gangguan pelayanan kependudukan itu terjadi di Kantor Kelurahan Gandaria Utara, Jakarta Selatan sejak Senin pagi hingga sore. Di pintu depan kantor kelurahan ada tulisan "Sistem Dukcapil Sedang Offline. Silahkan Tinggalkan Berkas dan Nomor HP".
"Dari tadi pagi hingga sore ini, layanan Dukcapil offline. Kami tetap terima berkas dari masyarakat seperti biasa, tetapi tidak bisa diproses," ujar operator Dukcapil di Kantor Kelurahan Gandaria Utara, Hadi.
Camat Pademangan, Jakarta Utara, Mumu Mujtahid, pun menyampaikan hal serupa. Dampak pemadaman listrik mengakibatkan server tak stabil sehingga warga yang ingin mengurus surat kependudukan dan pencatatan sipil dilakukan secara tulis.
"Tetap kami layani masyarakat yang ingin urus surat. Sementara untuk data-data di server sudah kami back up karena ini banyak data penting. Karena tidak memungkinkan untuk melakukan secara online kami catat dulu secara manual. Jika sudah stabil servernya, warga bisa datang kembali dan melanjutkan pengurusan surat yang sudah dicatat tadi," kata Mumu.
Sementara itu, pelayan kependudukan di 15 lokasi di Kota Bekasi, Jawa Barat, terpaksa ditiadakan akibat pemadaman listrik. Pelayanan kependudukan ditargetkan baru kembali normal pada Selasa (6/8).
Kepala Disdukcapil Kota Bekasi, Taufiq Rahmat, menuturkan, pelayanan kependudukan dihentikan karena jaringan server Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) mati. Petugas Dinas Dukcapil sejak pagi hanya melayani masyarakat dengan menerima berkas kependudukan dari warga.
"Kami tidak bisa berbuat banyak jika listrik padam. Semua layanan kependudukan tergantung pada jaringan dan sistem yang bergantung pada listrik," ucapnya.
Memaklumi
Beruntung, sejumlah masyarakat memaklumi kondisi listrik saat ini yang tidak stabil dan tidak mengeluhkan sejumlah layanan pemerintah yang mengalami gangguan tersebut.
Guntur, warga Kelurahan Gandaria Utara, misalnya, tidak bisa mencetak kartu keluarganya pada Senin sore itu karena pihak kantor kelurahan tidak bisa mengakses data Kementerian Dalam Negeri akibat gangguan listrik.
"Wajar-lah layanannya tidak maksimal. Listriknya, kan, masih naik turun," ucap Guntur.
Warga lain di Kelurahan Glodok, Jakarta Barat, Suhadi (63) juga memaklumi pelayanan yang tidak optimal akibat pemadaman listrik hari ini. Dia berharap pemerintah dapat bekerja profesional dan cepat agar hambatan itu tak berkepanjangan.
"Semoga cepat diselesaikan masalah kelistrikan ini. Jadi, kami, rakyat, bisa tetap mengurus surat ini-itu dengan cepat juga," tutur Suhadi. (AYU PRATIWI/STEFANUS ATO/AGUIDO ADRI)