Kapal Tenggelam di Selat Makassar, 11 Awak Kapal Selamat
Sebanyak 11 awak kapal motor Aviat Samudra bisa diselamatkan saat kapal mengalami kerusakan as dan perlahan tenggelam di Selat Makassar, Senin (5/8/2019). Korban saat ini dicek kesehatannya di Kelurahan Manggar, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Oleh
SUCIPTO
·2 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Sebanyak 11 awak kapal motor Aviat Samudra bisa diselamatkan saat kapal mengalami kerusakan as dan perlahan tenggelam di Selat Makassar, Senin (5/8/2019). Korban saat ini dicek kesehatannya di Kelurahan Manggar, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Nakhoda KM Aviat Samudra Akdin mengatakan, kapal yang ia kemudikan berangkat dari Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, menuju Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pada Jumat (2/8/2019) pukul 09.00 Wita di Selat Makassar, mata as kemudi kapal patah sehingga tidak berfungsi. Hal itu membuat air masuk perlahan melalui palka.
”Anak buah kapal sudah berusaha semaksimal mungkin menguras air, tetapi kapal tidak tertolong. Kapal tenggelam sekitar pukul 00.00 Wita,” kata Akdin.
Anak buah kapal sudah berusaha semaksimal mungkin menguras air, tetapi kapal tidak tertolong. Kapal tenggelam sekitar pukul 00.00 Wita.
Beruntung, sebelum kapal benar-benar tenggelam, melintas KM Restu Alam IA tujuan Pantai Manggar, Balikpapan. Awak kapal yang nyaris tenggelam itu langsung diselamatkan ke KM Restu Alam IA. Anak buah kapal tak sempat menyelamatkan barang bawaan karena kapal sudah nyaris tenggelam.
Uang yang mereka bawa di dalam tas dan kapal juga sebagian tak terselamatkan. Seorang anak buah kapal bahkan kehilangan dompetnya sehingga tidak bisa menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) saat didata. Meski demikian, semua korban selamat dirawat oleh nelayan di Pantai Manggar.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan Octavianto mengatakan, para awak kapal itu kemudian ditampung di rumah nelayan di Pantai Manggar hingga akhirnya di laporkan kepada TNI, Polri, dan Basarnas Balikpapan.
”Kami mendapat kabar hari ini dan langsung kami bawa ke rumah sakit. Kerusakan kapal akibat ombak tinggi dan angin kencang,” kata Octavianto.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Sepinggan, Balikpapan, mencatat, cuaca di Selat Makassar bagian tengah dan selatan berawan saat kejadian. Kecepatan angin berkisar 5 knot. Tinggi gelombang di daerah itu mencapai 1,3 meter.
Kepala Puskesmas Manggar Baru Karunia Ronnie Nente mengatakan, pemeriksaan utama yang dilakukan adalah terkait dehidrasi. Sebab, saat beraktivitas di laut, tubuh membutuhkan pasokan air cukup karena kondisi panas. Apalagi ketika kecelakaan, barang-barang pasti terendam air laut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, Karunia mengatakan, 11 korban dalam kondisi baik. Jika ada keluhan atau penyakit yang perlu perawatan intensif, para korban akan dirujuk ke rumah sakit yang sesuai dengan kebutuhan penanganan kesehatan korban.
”Tapi, kami melihat kondisi mereka semua terlebih dahulu. Dari yang sudah diperiksa, keadaan mereka cukup baik,” kata Karunia.