JAKARTA, KOMPAS – Transaksi melalui bank turut terdampak pemadaman listrik pada Minggu (4/8/2019) di sebagian wilayah Pulau Jawa. Penurunan transaksi terjadi pada penggunaan mesin pembaca data elektronik (EDC).
Pemadaman listrik lebih dari enam jam terjadi di wilayah Jakarta, Banten, serta sebagian Jawa Barat dan Jawa Barat mulai Minggu pukul 11.50. Listrik padam karena gangguan sistem transmisi Ungaran dan Pemalang yang memiliki kapasitas 500 kilovolt (kV).
Pemadaman tersebut tidak hanya mengganggu aktivitas transportasi. Aktivitas ekonomi masyarakat khususnya melalui perbankan juga terganggu. Hal itu karena keterbatasan listrik dan sinyal telekomunikasi.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiamadja mengatakan, pemadaman berpengaruh terhadap transaksi EDC. Sementara itu, transaksi di anjungan tunai mandiri (ATM) tetap berjalan normal dengan penyediaan genset.
Meski begitu, BCA belum menghitung penurunan transaksi EDC tersebut. “Hari Minggu transaksi EDC yang terpengaruh. Tidak dihitung berapa penurunannya. Semua bank juga terkena. Ini force majeure (keadaan darurat). Selebihnya tidak ada gangguan di BCA, kta pakai double genset, jadi aman,” sebut Jahja pada Senin, kepada Kompas.
Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri (persero) Tbk menjelaskan, sistem pembayaran EDC berjalan normal. Namun, transaksi di beberapa merchant yang terdampak pemadaman listrik atau gangguan jaringan telekomunikasi, berpotensi terdampak penurunan transaksi.
Untuk ATM, Bank Mandiri menjamin semua cabang tetap melayani nasabahnya. “Kemungkinan yang masih terganggu hanya ATM yang stand alone, yang tidak mendapat pasokan listrik,” pungkas Rohan.
Secara umum, Bank Mandiri tidak melihat adanya penurunan transaksi keuangan yang signifikan. Mayoritas layanan di semua cabang normal dan hanya sebagian kecil ATM yang tidak beroperasi karena pemadaman listrik.
Kondisi itu pun masih bisa terbantu oleh cabang ATM terdekat dari lokasi. “Serta kejadian mati listrik hanya di Jabodetabek dan Bandung, serta hari Minggu. Maka tidak terlihat adanya penurunan transaksi keuangan,” jelas Rohan.
Bank Mandiri terus berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk pengelola gedung, untuk memastikan dan mengawasi ketersediaan pasokan listrik untuk mesin ATM dan EDC. Adapun hingga Senin sore, sejumlah wilayah masih mengalami pemadaman listrik bergilir.
Sekretaris Perusahaan PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk, Achmad Chaerul, berharap gangguan listrik segera berakhir. Hal itu agar seluruh aktivitas nasabah perbankan dapat terlayani secara maksimal.
“Kami telah memastikan bahwa operasional Bank BTN tetap berjalan normal karena di cover dengan genset gedung dan UPS yg tersedia, termasuk layanan online banking yang tetap aktif,” tutur Chaerul.
Terkait pemadaman listrik, Bank Indonesia belum menghitung penurunan transaksi perbankan. “Baru juga terjadi. Angkanya tidak bisa dihitung,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko.