Layanan Operasional KRL dan MRT Lumpuh untuk Sementara
Gangguan listrik melumpuhkan angkutan publik yang menjadi andalan warga Ibu Kota dan sekitarnya. Layanan operasional seluruh rangkaian kereta rel listrik terhenti karena pemadaman listrik di wilayah Jabodetabek, Minggu (4/8/2019).
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Gangguan listrik melumpuhkan angkutan publik yang menjadi andalan warga Ibu Kota dan sekitarnya. Layanan operasional seluruh rangkaian kereta rel listrik terhenti karena pemadaman listrik di wilayah Jabodetabek, Minggu (4/8/2019). Akibatnya, penumpang harus berjalan kaki ataupun berganti moda transportasi.
Sejumlah rangkaian berhenti di tengah perjalanan atau di stasiun. Di rangkaian menuju Stasiun Parung Panjang, misalnya, penumpang sesuai arahan petugas harus turun dari kereta dan berjalan kaki 1 kilometer karena gangguan ini.
VP Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia Anne Purba mengatakan, seluruh perjalanan KRL terganggu karena pemadaman listrik di wilayah Jabodetabek.
”Petugas di lapangan sedang menangani persoalan ini. Para pengguna yang masih berada di stasiun dapat membatalkan tiket perjalanannya ke loket stasiun,” ucap Anne. PT KCI juga tengah berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk menangani permasalahan ini.
MRT terhenti
Padamnya listrik juga berimbas pada pengoperasian MRT. Empat rangkaian kereta terhenti di bawah tanah. ”Tim Operation Control Center MRT mendeteksi empat kereta Ratangga terhenti di antara stasiun bawah tanah dan dalam proses evakuasi,” kata Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaludin.
Petugas membuka pintu platform screen door secara manual untuk proses evakuasi. Kamaludin memastikan evakuasi berjalan dengan aman. Pemadaman listrik terjadi akibat Gas Turbin 1 sampai 6 Suralaya mengalami gangguan. Sementara Gas Turbin 7 saat ini dalam posisi mati (off). Adapun Pembangkit Listrik Tenaga Gas Turbin Cilegon turut mengalami gangguan.