Tips dan Trik: Bersiap Diri Sebelum Ikuti Lomba Lari
Mengikuti perlombaan lari jarak menengah jauh tidak boleh bermodal gengsi, sok berani, atau hanya ikut-ikut teman saja. Kalau tidak mau celaka, peserta harus mempersiapkan diri dengan matang jauh-jauh hari. Bila hanya bermodal nekat, alamat cedera dari paling ringan hingga terparah pasti akan dirasakan peserta demikian.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·2 menit baca
Harian Kompas melalui kompas.id, memproduksi artikel terkait latihan lari, dan berbagai hal terkait event Borobudur Marathon 2019, demi lebih melayani pembaca khususnya peserta Borobudur Marathon 2019. Artikel-artikel ini akan dipublikasikan tiap akhir pekan di kompas.id, mulai awal Agustus 2019 hingga akhir November 2019. (Redaksi)
JAKARTA, KOMPAS – Mengikuti perlombaan lari jarak menengah jauh tidak boleh bermodal gengsi, sok berani, atau hanya ikut-ikut teman saja. Kalau tidak mau celaka, peserta harus mempersiapkan diri dengan matang jauh-jauh hari. Bila hanya bermodal nekat, alamat cedera dari paling ringan hingga terparah pasti akan dirasakan peserta demikian.
Anggota Komite Teknis Borobudur Marathon 2019 Riefa Istamar dihubungi dari Jakarta, Kamis (1/8/2019), mengatakan, perlombaan lari jarak menengah jauh, seperti 5K, 10K, 21K, hingga marathon kian diminati akhir-akhir ini. Pesertanya paling banyak dari kalangan masyarakat umum atau para pelari hobi.
Buruknya, banyak pelari hobi ini hanya bermodal nekat ketika mau ikut perlombaan lari. Biasanya, mereka ikut karena gengsi, sok berani, atau hanya ikut-ikut teman saja. Orang-orang seperti itu cenderung kurang latihan, bahkan tidak tahu kapasitas diri tetapi nekat saja ikut lomba. ”Ini bahaya sekali untuk keselamatan mereka,” ujar Riefa.
Untuk itu, Riefa memberikan sejumlah tips dan trik untuk para pelari yang mau mengikuti perlombaan, terutama jelang Borobudur Marathon 2019 pada 17 November mendatang. Berikut masukannya:
1. Pelari wajib melakukan latihan panjang sebelum lomba. Untuk pelari pemula, latihan minimal 4-6 bulan sebelum lomba. Sedangkan untuk pelari berpengalaman, latihan minimal 3 bulan sebelum lomba.
2. Latihan bisa dengan komunitas lari terdekat atau memanggil pelatih pribadi. Jika tidak mau repot, jangan segan mengikuti program latihan dari media sosial, seperti Youtube dan aplikasi di ponsel pintar.
3. Latihan harus rutin, minimal 2-3 kali per minggu. Intensitas atau volume latihan bisa ditingkatkan sekitar 10 persen dari total intensitas/volume latihan di pekan sebelumnya.
4. Jangan pernah memaksa diri. Jika hanya sanggup lari 5K, jangan pernah nekat untuk melakukan lari 10K tanpa melakukan latihan/persiapan panjang nan matang.
5. Tidur yang cukup, yakni minimal 8 jam per hari. Jadwal tidur tidak boleh lebih dari pukul 00.00.
6. Utamakan makanan bergizi seimbang yang kaya serat, seperti sereal, sayuran, dan buah-buahan. Hindari konsumsi gula berlebihan dan gorengan.
7. Gunakan sepatu ternyaman. Sepatu itu wajib sepatu khusus lari dengan merek apapun.
8. Jangan lupa menikmati lari dengan bahagia agar saat finis bisa memasang senyum terbaik.