Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo meminta Bank Indonesia Solo aktif berkontribusi mengendalikan inflasi di Kota Solo dan daerah sekitarnya.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
SOLO, KOMPAS — Angka inflasi di Kota Solo dan kota-kota sekitarnya lebih rendah dibandingkan angka inflasi nasional. Meski demikian Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo meminta Bank Indonesia Solo terus mengendalikan inflasi di Kota Solo dan daerah sekitarnya.
Perry mengatakan, pengendalian inflasi daerah sangat penting untuk mengendalikan harga agar harga-harga kebutuhan pokok tetap terjangkau masyarakat. Pengendalian inflasi di Solo dan daerah sekitarnya atau Solo Raya, yaitu Solo, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Boyolali, dan Klaten dinilainya berhasil membuat tingkat inflasi terjaga rendah. Dicontohkan, pada bulan Juli 2019, tingkat inflasi daerah di Solo Raya bahkan lebih rendah dibandingkan Jawa Tengah dan nasional.
Tingkat inflasi Juli 2019 (year on year) di Solo tercatat sebesar 2,65 persen, Boyolali 2,01 persen, Sukoharjo 2,03 persen, Karanganyar 2,23 persen, Wonogiri 1,97 persen, Sragen 2,3 persen, dan Klaten 2,41 persen.
”Kota maupun kabupaten di Solo Raya itu inflasinya sangat rendah, lebih rendah dari rata-rata Jawa Tengah (2,81 persen) apalagi lebih rendah dari nasional, yang Juli itu inflasi sebesar 3,32 (yoy). Ini adalah salah satu bukti nyata bahwa sinergi atau koordinasi BI dengan pemerintah daerah dan masyarakat itu sangat baik untuk memastikan bahwa inflasi terkendali, harga-harga terjangkau,” ujarnya seusai Pengukuhan Kepala Perwakilan BI Solo Bambang Pramono yang menggantikan Bandoe Widiarto di Solo, Jawa Tengah, Jumat (2/8/2019).
Perry menambahkan, BI Solo juga harus semakin mendukung upaya pemerintah daerah se-Solo Raya untuk meningkatkan pengembangan ekonomi daerah di bidang pertanian, perdagangan, maupun pariwisata. Apalagi, Solo Raya merupakan salah satu destinasi pariwisata nasional sehingga menjadi prioritas dalam pengembangan infrastruktur oleh pemerintah.
”Pariwisata akan semakin menjadi sumber pertumbuhan ekonomi tidak hanya Solo Raya tapi juga Jawa Tengah dan juga nasional,” katanya.
Bambang mengatakan, BI Solo akan mengoptimalkan upaya-upaya pengendalian inflasi yang selama ini sudah dilakukan, terutama pada kelompok bahan pangan. Beberapa upaya yang bisa dilakukan ke depan untuk menekan inflasi kelompok bahan pangan, di antaranya mengembangkan perdagangan antardaerah dan memperbanyak kios-kios Mirunggan, yaitu kios untuk mengendalikan inflasi yang dikelola tim pengendali inflasi daerah. Kios Mirunggan menjual sejumlah bahan kebutuhan pokok, misalnya beras, minyak goreng, telur dan lainnya.
Pariwisata akan semakin menjadi sumber pertumbuhan ekonomi tidak hanya Solo Raya tapi juga Jawa Tengah dan juga nasional.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengapresiasi peran BI Solo selama ini aktif berkontribusi dalam mengendalikan laju inflasi daerah. Pihaknya meminta BI Solo terus bersinergi dengan Pemkot Solo dan pemangku kepentingan terkait melakukan upaya-upaya pengendalian inflasi.