Negara Mitra Dukung Pandangan Indo-Pasifik ASEAN
Langkah ASEAN mengadopsi Outlook Indo-Pasifik disambut baik negara mitra. Bahkan, mereka memberi dukungan positif pada panduan itu.
BANGKOK, KOMPAS— Negara-negara mitra wicara ASEAN menyambut positif adopsi Pandangan ASEAN tentang Indo- Pasifik. Bahkan, beberapa negara mitra bersiap memadukan pandangan Indo-Pasifik mereka dengan pandangan ASEAN.
Dalam tujuh pertemuan antara menlu ASEAN dan para menlu mitra wicara—Australia, India, Jepang, Kanada, AS, Uni Eropa, dan Korea Selatan—di Bangkok, Thailand, Kamis (1/8/2019), Indo-Pasifik ASEAN menjadi salah satu isu dominan. ”Yang menjadi isu (dalam pertemuan menlu ini) adalah memperkenal Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik dan (pandangan) itu diterima dengan baik oleh para mitra wicara kita,” kata Menlu Retno LP Marsudi kepada wartawan. ”Langkah berikutnya, memajukan kerja sama melalui mekanisme yang dipimpin ASEAN.”
Dokumen Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik diadopsi para pemimpin negara ASEAN dalam KTT ASEAN di Bangkok, 23 Juni lalu. Pandangan itu menempatkan ASEAN sebagai pusat kekuatan Indo- Pasifik. Konsep inisiatif dari Indonesia itu dianggap sebagai salah satu cara menyikapi dinamika geopolitik global yang dinamis, terutama di tengah persaingan AS-China.
Gagasan ini terus-menerus digulirkan Indonesia dalam berbagai pertemuan ASEAN selama lebih dari 1,5 tahun terakhir setelah melihat ancaman pertarungan negara-negara besar di Asia Pasifik dan Samudra Hindia. ”Selama pertemuan dalam AMM ini, kita berusaha menyampaikan, mendisemenasikan, mengajak kerja sama untuk pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik,” ujar Retno.
Baca juga: Laut China Selatan dan Indo-Pasifik Jadi Sorotan Utama
Retno mengatakan, kini bukan hanya Indonesia yang menggulirkan pandangan Indo- Pasifik itu, melainkan negara- negara ASEAN lain turut melakukannya. Dalam konferensi pers bersama Menlu AS Mike Pompeo di ruang media center, Menlu Thailand Don Pramudwinai juga memaparkan prinsip-prinsip dan elemen utama dalam pandangan Indo-Pasifik ASEAN itu.
Dukungan serius
Sambutan serius disampaikan Menlu India Subrahmanyam Jaishankar dalam pertemuan dengan para menlu ASEAN. India merupakan salah satu negara pertama yang memberikan respons sangat positif setelah para pemimpin ASEAN mengadopsi Outlook ASEAN soal Indo-Pasifik.
Keseriusan India antara lain tampak dalam langkah New Delhi membentuk departemen yang khusus menangani Indo-Pasifik di Kementerian Luar Negeri India.
Keseriusan India antara lain tampak dalam langkah New Delhi membentuk departemen yang khusus menangani Indo-Pasifik di Kementerian Luar Negeri India.
Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kemlu RI Jose Antonio Morato Tavares mengatakan, selain India, Jepang juga menyatakan keseriusan terhadap pandangan Indo-Pasifik ASEAN. ”Jepang mengatakan akan menyinergikan pandangan ASEAN tentang Indo- Pasifik dengan strategi Indo- Pasifik yang terbuka dan bebas, dan mereka siap menyinergikan—dengan salah satu areanya konektivitas—dengan infrastruktur dari Jepang,” kata Jose.
Menlu Australia Marise Payne juga menyatakan dukungan pada pandangan Indo-Pasifik ASEAN. Ia menyambut hangat Pandangan Indo-Pasifik ASEAN, dan menegaskan kembali komitmen Australia pada kawasan Indo-Pasifik yang terbuka, inklusif, dan sejahtera.
Sementara itu, posisi AS terkait pandangan Indo-Pasifik ASEAN belum terlihat jelas. Dalam beberapa kesempatan, Menlu AS Mike Pompeo mengakui sentralitas ASEAN. Namun, sikap AS terhadap pandangan Indo-Pasifik ASEAN belum sejelas Australia, Jepang, serta India.
Dalam pertemuan menlu ASEAN dengan Pompeo, Retno memaparkan kembali pandangan Indo-Pasifik ASEAN. ”Dalam dunia yang penuh ketidakpastian dan penuh tantangan yang semakin berat, tidak ada opsi lain bagi kita dan bagi ASEAN dan bagi Amerika Serikat selain meningkatkan kerja sama, dan menjadikan dunia yang banyak tantangan ini menjadi dunia yang lebih baik untuk semua,” ujar Retno.
Baca juga: Indonesia Perluas Visi Indo-Pasifik
”Dalam knteks itu, saya sampaikan masalah Indo-Pasifik. Karena (Indo-Pasifik) ini akan memberikan panduan bagi ASEAN dan dapat dijadikan alat bagi ASEAN untuk memberikan kontribusinya bagi perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan.”
AS-China
Di sela-sela pertemuan menlu ASEAN, Menlu Pompeo bertemu dengan Menlu China Wang Yi. Keduanya berusaha meredakan ketegangan AS-China. Wang melukiskan pertemuan itu sebagai ”komunikasi yang mendalam yang membantu meningkatkan sikap saling memahami”. ”Mungkin ada beberapa jenis isu dan masalah antara China dan AS,” kata Wang. ”Namun, betapa ada banyak masalah, kami semua perlu duduk bersama dan terus menjalin komunikasi.”
Pompeo melalui Twitter-nya menulis, ”Ketika hal itu memajukan kepentingan-kepentingan AS, kami siap bekerja sama dengan China.”