Terlibat Bentrok, Empat Polisi dan Empat Warga Terluka
Empat anggota Kepolisian Sektor Ulu Musi dan empat warga Desa Tanjung Raman, Kecamatan Ulu Musi, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, mengalami luka tembak dan luka tusuk akibat bentrok.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Empat anggota Kepolisian Sektor Ulu Musi dan empat warga Desa Tanjung Raman, Kecamatan Ulu Musi, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, mengalami luka tembak dan luka tusuk akibat bentrok. Konflik ini disebabkan adanya sekelompok masyarakat yang tidak terima salah satu warganya ditangkap akibat kasus pengancaman.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sumsel Komisaris Besar Supriadi saat memberikan keterangan pada Kamis (1/8/2019) dini hari. Supriadi mengatakan, Inspektur Dua Arsan Fadjri dan Ajun Inspektur Dua Darmawan mengalami luka tusuk, sedangkan Brigadir Dua Teja Apriaga dan Brigadir Satu Agus mengalami luka tembak.
Sementara warga yang mengalami luka tembak adalah Erwan dan Erwin. Adapun dua warga lain yang juga terluka belum diketahui identitasnya karena belum siuman dalam perawatan di RSUD Tebing Tinggi, Empat Lawang.
Saat itu, polisi sebenarnya ingin menyelesaikan kasus ini dengan damai. Namun, terjadi kesalahpahaman.
Supriadi mengungkapkan, peristiwa ini bermula dari upaya polisi untuk menangkap Erwin, yang dilaporkan oleh sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) atas kasus pengancaman, Rabu (31/7/2019). Petugas menemukan Erwin di sebuah tempat pengumpulan batu.
Saat itu, Erwin bersama tujuh rekannya. ”Saat itu, polisi sebenarnya ingin menyelesaikan kasus ini dengan damai. Namun, terjadi kesalahpahaman,” ucapnya.
Kedelapan warga itu pun langsung melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata tajam sehingga melukai dua polisi, yakni Darmawan dan Arsan. Petugas pun mengeluarkan tembakan peringatan dan akhirnya mengenai dua warga, yakni Erwin dan Erwan. ”Keempatnya langsung dibawa ke RSUD Tebing Tinggi untuk mendapatkan perawatan,” kata Supriadi.
Namun, ujar Supriadi, sekitar pukul 21.00, sebanyak 50-70 warga Tanjung Raman datang ke RSUD Tebing Tinggi untuk melakukan penyerangan. ”Mereka datang dengan menggunakan truk dan membawa senjata tajam serta dua senjata api rakitan,” katanya.
Mereka datang untuk menjemput warga yang sedang dirawat dan menyerang petugas kepolisian di RSUD tersebut. Dalam penyerangan tersebut, dua polisi terluka tembak, yakni Teja dan Agus. Dua warga yang belum diketahui identitasnya juga mengalami luka tembak dan dirawat di RSUD Tebing Tinggi.
Melihat situasi yang kian mencekam, empat polisi yang menjalani perawatan dipindahkan ke RSUD Lubuk Linggau. Setelah itu, petugas melakukan penindakan dengan menangkap 13 warga. Polisi juga menyita 15 senjata tajam dan dua senjata api yang digunakan warga untuk melakukan penyerangan di RSUD Tebing Tinggi.
Supriadi menuturkan, untuk mengendalikan situasi di daerah tersebut, Kepala Polda Sumsel Inspektur Jenderal Firli menginstruksikan untuk melakukan pergeseran pasukan dari sejumlah wilayah terdekat. Pengamanan juga dibantu oleh 75 personel dari Brimob Polda Sumsel.
Pasukan tersebut terdiri dari 56 personel dari Polres Lahat, 24 personel dari Polres Lubuk Linggau, 41 personel dari Polres Musi Rawas, dan 45 personel dari Polres Pagar Alam. ”Saat ini, pasukan sudah diberangkatkan ke sana,” ujarnya.
Kepala Polres Empat Lawang Ajun Komisaris Besar Eko Yudi Karyanto mengatakan, sampai saat ini kondisi di Kabupaten Empat Lawang sudah kondusif. Petugas sudah diterjunkan untuk mengamankan lokasi. Tidak hanya itu, tokoh masyarakat, termasuk Bupati Empat Lawang, juga sudah terjun langsung mengendalikan situasi.