KARIMUN, KOMPAS Tiga orang tewas dan sembilan luka-luka dalam peristiwa terbakarnya Kapal Roro Sembilang di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Rabu (31/7/2019). Kapal sedang melakukan perbaikan rutin di galangan kapal PT Karimun Marine Shipyard.
Kepala Polres Karimun Ajun Komisaris Besar Hengky Pramudya mengatakan, tujuh korban luka dirawat di RS Bakti Timah, dua lainnya yang terluka bakar parah dirujuk ke RSUD Muhammad Sani untuk dirawat intensif. Api diketahui muncul pada pukul 09.00 saat 29 awak kapal dan pekerja melakukan perbaikan. Ledakan yang berasal dari lokasi sekitar ramp door atau pintu masuk untuk kendaraan itu membesar dan menimbulkan sejumlah ledakan dari dalam badan kapal.
”Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 12.00. Satu jam kemudian, petugas SAR gabungan menemukan dua orang yang tewas terjebak kobaran api,” kata Hengky. Penyebab kebakaran dan identitas korban secara detail belum bisa dipastikan. Tim Laboratorium Forensik Polri dari Medan diturunkan untuk menyelidiki kebakaran itu.
Kapal Roro Sembilang merupakan kapal penumpang yang melayani rute Batam menuju Dabo di Kabupaten Lingga dan rute Dabo menuju Kuala Tungkal, Jambi. Kapal itu diketahui menjalani perbaikan di galangan PT Karimun Marine Shipyard (KMS) sejak Senin (22/7). Menurut Bupati Karimun Aunur Rafiq, enam korban luka merupakan kru Kapal Roro Sembilang. Tiga lainnya pekerja PT KMS.
Kepala Pos Basarnas Karimun Harminto mengatakan, dua korban meninggal diduga merupakan kru Kapal Roro Sembilang, satu lainnya pekerja PT KMS. ”Semua ruangan di dalam kapal tadi sudah kami sisir. Namun, ada satu ruangan di bagian depan yang belum bisa dijangkau karena suhunya masih sangat panas,” kata Harminto.
Evakuasi korban dihentikan pukul 17.00. Tim penyelamat akan kembali menyisir lokasi pada Kamis (1/8) untuk memastikan tidak ada lagi korban yang masih terjebak di badan kapal.
Hilang kontak
Dari Kota Tegal, Jawa Tengah, kapal ikan yang diawaki tujuh nelayan hilang kontak sejak awal Juli. Kapal berbobot 14 gros ton itu berangkat dari Pelabuhan Perikanan Muarareja, Tegal, 1 Juli, bertolak menuju perairan Kalimantan Timur. (NDU/XTI)