Wolverhampton Wanderers atau lebih sering disebut ”Wolves” atau berarti ”Serigala” dalam bahasa Indonesia tampil apik selama pramusim. Mereka juga dinilai memilih pemain yang tepat untuk memperkuat tim guna mengarungi musim 2019/2020. Dengan kelebihan-kelebihan itu, Serigala menebar ancaman bagi tim-tim papan atas.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·4 menit baca
Musim lalu tim promosi Wolverhampton Wanderers langsung memberi kejutan dengan masuk zona Liga Europa setelah menduduki peringkat kerujuh di Liga Inggris. Kejutan lain berpotensi dibuat Wolves pada musim 2019/2020, terutama jika melihat hasil apik selama pramusim dan sejumlah pemain baru yang didatangkan untuk memperkuat tim.
Dalam perjalanan kompetisi di Inggris musim lalu, klub berjuluk ”Wolves” atau ”Serigala” tersebut selalu menjadi ganjalan bagi tim-tim papan atas. Mereka, misalnya, mampu mengalahkan Chelsea dan Tottenham Hotspur di Liga Inggris, serta Liverpool dan Manchester United di Piala FA.
Di bawah asuhan Pelatih Nuno Espirito Santo, Wolves juga mampu menahan imbang sang juara Liga Inggris, Manchester City, dan tim kuat Arsenal. Padahal, pada musim lalu Wolves hanya berstatus tim promosi setelah menjuarai Liga Championship atau kasta kedua Liga Inggris.
Sesuai dengan prediksi sebelum Liga Inggris bergulir musim lalu, Wolves diyakini menjadi tim kuda hitam karena memiliki sederet pemain berbakat. Mereka di antaranya Ruben Neves, Joao Moutinho, Rui Patricio, Raul Jimenez, Diogo Jota, Willy Boly, Romain Saiss, Matt Doherty, Ryan Bennet, dan Conor Coady.
Menjelang musim 2019/2020, penampilan Wolves tak surut. Selama pramusim, Wolves belum pernah kalah. Begitu pula pada babak kualifikasi Liga Europa.
Pada turnamen Piala Liga Premier Asia yang digelar di China, Wolves keluar sebagai juara setelah membantai Newcastle United dengan skor 4-0 dan mengalahkan Manchester City di partai final melalui adu penalti dengan skor 3-2.
Pada babak kualifikasi Liga Europa, Wolves menang 2-0 atas wakil Irlandia Utara, Crusaders. Kemenangan tersebut menjadi awal yang bagus bagi Wolves setelah 39 tahun absen di kompetisi Eropa. Selanjutnya, mereka akan menjalani leg kedua di kandang Crusader pada Jumat (2/8/2019).
Transfer pemain
Selain memperoleh hasil baik pada pertandingan pramusim, Wolves juga dinilai tepat dalam memilih pemain yang masuk dalam tim.
Wolves, misalnya, telah mempermanenkan pencetak gol terbanyak Wolves musim lalu, Raul Jimenez dari Benfica, dengan harga 38 juta euro (Rp 593 miliar).
Selain Jimenez, Wolves mempermanenkan gelandang bertahan Leander Dendoncker dari Anderlecht dengan biaya 13,5 juta euro (Rp 210 miliar). Musim lalu, pemain berusia 23 tahun asal Belgia tersebut bermain sebanyak 26 kali dan berhasil mencetak dua gol.
Wolves juga telah mendatangkan bek tengah asal Spanyol, Jesus Vallejo dari Real Madrid. Kapten tim Spanyol U-21 itu, musim lalu, bermain sebanyak tujuh kali dan sempat mencetak satu gol untuk tim senior Real Madrid.
Bergabung ke Wolves akan meningkatkan jam terbang Vallejo yang sulit ditemukan di Madrid. Ia pun merasa gembira dan yakin Wolves akan sukses pada musim ini. ”Saya sangat senang berada di sini bersama Wolves. Saya yakin kami akan memiliki musim yang baik,” ujarnya.
Tak berhenti di sana, The Guardian melaporkan, tim yang dimiliki oleh perusahaan asal China, Fosun Internasional, tersebut telah mencapai kesepakatan untuk mendatangkan penyerang AC Milan, Patrick Cutrone, dengan harga 16,2 juta poundsterling (Rp 275 miliar) pada Senin (29/7/2019).
Musim lalu, pemain 21 tahun tersebut bermain sebanyak 43 kali dengan catatan sembilan gol dan dua asis. Ia sempat menjadi andalan AC Milan sebelum tergeser oleh Krzysztof Piatek yang dibeli dari Genoa pada Januari 2019.
Kedatangan Cutrone akan menambah kedalaman barisan depan Wolves yang sudah diisi oleh Jimenez, Jota, Ivan Cavaleiro, Leo Bonatini, dan Adama Traore.
Kemudian, Wolves juga dikabarkan bakal merekrut Diego Costa dari Atletico Madrid. Peluang mendapatkan Costa sangat besar karena pengaruh sang agen, Jorge Mendes, yang memiliki kedekatan dengan grup Fosun Internasional.
Mendes adalah aktor di balik kedatangan para pemain Portugal ke Wolves, seperti Jota, Cavaleiro, Roderick Miranda, Helder Costa, Neves, Moutinho, dan Rui Patricio, serta pelatih Nuno Espirito Santo.
”Diego memperoleh banyak tawaran untuk kembali ke Inggris, tetapi hanya ada satu yang menonjol,” bunyi pernyataan di media sosial yang dianggap keluar dari Mendes. Selain Wolves, klub Inggris lain yang ingin mendatangkan Diego Costa ialah Everton dan West Ham.
Kehadiran Cutrone dan Diego Costa akan menambah kekuatan lini serang Wolves yang musim lalu hanya mengandalkan Jimenez dan Jota untuk urusan membobol gawang lawan.
Sementara catatan gol penyerang lainnya, seperti Cavaleiro, Helder Costa, dan Adama Traore, cukup buruk, yakni di bawah lima gol. Mereka kalah produktif dari Matt Doherty yang mengemas 8 gol, padahal posisinya bek kanan.
Akan tetapi, Nuno Espirito Santo enggan berspekulasi tentang pemain yang belum resmi menjadi pemain Wolves. ”Kami tidak berbicara tentang pemain yang tidak ada dalam skuad. Kami tahu apa yang harus kami lakukan. Pendekatan di pasar sedang dilakukan oleh klub,” kata Nuno, seperti dikutip dari express.co.uk.
Untuk lini pertahanan, Santo tak perlu khawatir karena mereka telah memiliki pemain bertahan yang kuat. Musim lalu mereka hanya kebobolan 46 gol. Catatan tersebut merupakan yang terbaik dari semua tim di luar empat besar. Hanya Everton yang memiliki catatan kebobolan sama dengan Wolves.
Dengan catatan bagus pada musim lalu dan hasil pada pramusim, Wolves bisa menjadi ancaman besar untuk tim papan atas. Mereka bisa kembali menjadi tim kejutan, bahkan tak tertutup kemungkinan berakhir seperti Leicester City pada musim 2015/2016, yang berhasil mengangkat trofi Liga Inggris. (AFP/REUTERS)