PSM Makassar Berkomitmen Jadi Tuan Rumah yang Baik
Oleh
RENY SRI AYU
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS - PSM Makassar berkomitmen menjadi tuan rumah yang baik dalam laga kedua final Kratingdaeng Piala Indonesia. Laga besar antara PSM Makassar dan Persija Jakarta itu akan digelar di Stadion Andi Mattalatta, Selasa (6/8/2019). Laga ini awalnya diagendakan pada Minggu (28/7), tetapi ditunda oleh PSSI karena alasan keamanan.
”Kami minta dengan sangat pada suporter untuk memahami keadaan. Jangan melakukan hal-hal yang bisa merugikan tim. Semoga yang terjadi kemarin juga menjadi bahan introspeksi. Saya minta dukungan semua untuk menjadi tuan rumah yang baik,” kata CEO PSM Makassar Munafri Arifuddin di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/7).
Penundaan laga final kedua Piala Indonesia itu, merupakan buah dari ulah oknum suporter yang melempari bus tim Persija Jakarta seusai latihan resmi di Stadion Andi Mattalatta, Sabtu (27/7). Aksi vandalisme itu merupakan pelanggaran berat pada prinsip-prinsip respect dan fair play yang di usung oleh FIFA.
Oleh karena itu, panitia pelaksana pertandingan dan manajemen PSM Makassar berkomitmen memastikan laga berjalan dengan aman. ”Kami siap melaksanakan kembali. Kemarin pun kami sudah sangat siap dan sudah dijamin oleh aparat keamanan. Untuk pertandingan nanti, kami meminta PSSI bisa datang lebih cepat agar kami bisa berkoordinasi dan mereka juga bisa ikut melihat langsung persiapan termasuk sistem pengamanan seperti apa yang mereka anggap standar,” kata Munafri.
Kemarin, Munafri memantau langsung persiapan di Stadion Andi Mattalatta. Sebagian perangkat pengamanan di antaranya pagar besi masih berada di sekitar pintu masuk dan area stadion. Mengenai tambahan tribune yang bisa menampung 800 penonton, Munafri mengatakan, tribune tak akan dijual untuk penonton umum melainkan jadi tempat pengurus, panitia, wartawan, serta mantan pemain PSM yang diundang.
Sebelumnya, untuk laga 28 Juli, penambahan tribune ini dinilai tak sesuai prosedur karena dibuat di depan kursi penonton dan dekat dengan pagar pembatas lapangan. Tiketnya juga dijual melalui loket, bukan melalui penjualan tiket daring.
”Saya memang menambah tribune untuk kapasitas 800 penonton. Tapi itu sudah kami komunikasikan ke PSSI dan pihak keamanan. Kami tak mungkin membuat jika tak ada persetujuan. Kami menambah karena antusias penonton begitu besar sementara kapasitas stadion sedikit. Itu juga kami lakukan karena banyak calo yang menjual tiket dengan harga melambung,” kata Ketua Panitia Pelaksana Lokal, Ali Gauli.
Untuk laga pada 6 Agustus, panitia akan membongkar sebagian tribune tambahan hingga posisinya dianggap aman dan bukan ditujukan untuk penonton. Panitia memastikan tak ada tiket yang dijual untuk tribune tambahan ini, karena hanya akan digunakan untuk undangan dan wartawan.
Adapun untuk pengamanan, pihak Polda menyatakan kesiapan untuk mengamankan. Pertemuan akan kembali digelar antara manajemen PSM, panitia, pengurus kelompok suporter PSM Makassar maupun Persija Jakarta, serta PSSI, untuk membahas soal pengamanan dan situasi di lapangan.
Sebelumnya saat pertandingan ditunda, sekitar 4.000 personel pengamanan dikerahkan untuk menjaga keamanan. Pengamanan dipimpin langsung oleh Wakapolda Sulsel Brigjen (Pol) Adnas Abbas yang ikut berada di lapangan.
Sementara itu, mengenai pengembalian atau penggantian tiket, pihak panitia berkomitmen membantu. “Yang membeli tiket secara online, tentu mudah karena ada data dan email. Adapun yang membeli lewat orang atau calo, kami meminta berurusan dengan calo. Kami tetap membantu mengurus penggantian selama datanya lengkap. Adapun yang membeli di loket untuk tribun tambahan, uangnya akan kami kembalikan,” kata Ali.
Mengantisipasi membludaknya penonton dan kapasitas stadion yang terbatas, pihak manajemen akan memasang layar besar di sejumlah titik untuk jadi lokasi menonton bareng.