Kelompok militan dan teroris Boko Haram menyerang rombongan pelayat di sebuah acara pemakaman di Nigeria timur laut. Sedikitnya 65 orang tewas dan sejumlah orang terluka.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·3 menit baca
MAIDUGURI, SENIN — Kelompok militan dan teroris Boko Haram menyerang rombongan pelayat di sebuah acara pemakaman di Nigeria timur laut. Sedikitnya 65 orang tewas dan sejumlah orang terluka.
Menurut laporan beberapa kantor berita asing, Senin, peristiwa naas itu terjadi pada Sabtu (27/7/2019) pagi. Sejumlah besar militan Boko Haram menyerang ratusan pelayat di sebuah pemakaman di Distrik Nganzai, dekat Maiduguri, ibu kota Negara Bagian Borno, Nigeria timur laut.
Dilaporkan, serangan itu membunuh 65 orang atau tiga kali lipat lebih tinggi dari perkiraan awal dan belasan orang terluka. Saat penyerangan, para pelayat baru saja bubar dari upacara pemakaman di Desa Goni Abachari dan dalam perjalanan pulang menuju Desa Badu Kuluwu. Kedua desa itu terletak di Distrik Nganzai.
Pemimpin kelompok anti-Boko Haram, Bunu Bukar Mustapha, mengatakan, 23 orang tewas dalam serangan awal para militan. Setelahnya, para anggota militan itu membunuh 42 orang lainnya yang mencoba mengejar mereka.
Pejabat pemerintah setempat, Muhammed Bulama, menduga serangan Boko Haram tersebut merupakan aksi balas dendam. Dua pekan lalu, 11 anggota militan Boko Haram mendatangi desa setempat. Namun, warga desa membunuh mereka dan menyita 10 senjata api otomatis dari militan.
President Nigeria Muhammadu Buhari mengecam serangan yang menewaskan puluhan pelayat itu. Ia memerintahkan pihak militer memburu para pelaku, seperti yang dikutip dari New York Times, Senin, 29 Juli.
Boko Haram adalah kelompok militan dan teroris yang berbasis di Nigeria timur laut. Mereka menyebarkan aksi jahatnya hingga Kamerun, Chad, dan Niger. Sejak 2015, kelompok Boko Haram menyatakan kesetiaan kepada Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) seperti dilaporkan BBC.
Kelompok ini didirikan pada 2002 oleh Mohammed Yusuf. Misi mereka pada awalnya damai dengan misi utama adalah ”memurnikan Islam di Nigeria utara”. Aksi para pengikutnya menjadi brutal sejak 2009, ketika pasukan Pemerintah Nigeria membunuh Mohammed Yusuf.
Militan Boko Haram telah berkali-kali menyerang wilayah sekitar Distrik Nganzai. Pada September 2018, kelompok tersebut membunuh delapan warga dan mencuri ternak dari dua desa yang berada di distrik itu.
Boko Haram telah melakukan kekerasan selama satu dekade di bagian timur laut Nigeria dan menyebar ke negara tetangga. Mereka telah menewaskan sekitar 27.000 orang dan mendorong lebih dari 2 juta orang mengungsi.
Serangan Boko Haram terus terjadi meskipun Pemerintah Nigeria mengklaim telah menghancurkan kelompok ini. Bahkan, warga mengeluh pihak militer tidak memberikan jaminan keamanan yang optimal bagi mereka.
Masyarakat perlahan berubah menjadi kelompok pertahanan untuk melindungi diri dari serangan militan. Sejumlah pemburu lokal dan komunitas penjaga meningkatkan perlindungan terhadap warga.
Terbagi dua
Militan Boko Haram kini terpecah menjadi dua faksi. Faksi pertama tetap setia kepada pemimpin mereka yang bernama Abubakar Shekau, yang cenderung mengincar target yang lebih lemah, seperti warga sipil.
Pada Juni 2019, militan Boko Haram membunuh 30 warga di Konduga dengan menggunakan bom bunuh diri. Para korban merupakan penggemar sepak bola di Konduga, wilayah yang berjarak sekitar 38 kilometer dari Maiduguri. Serangan terhadap warga sipil ini merupakan ciri khas faksi Shekau.
Adapun faksi kedua berafiliasi dengan Provinsi Negara Islam Afrika Barat atau Islamic State’s West Africa Province (ISWAP) sejak 2018. ISWAP berkampanye untuk melawan militer Nigeria. (AFP/REUTERS)