Pembangunan infrastruktur yang pesat membuka peluang baru bagi produsen kendaraan niaga. PT Tata Motors Indonesia, anak usaha perusahaan otomotif yang berkantor pusat di India, yakni Tata Motors Limited, masuk ke pasar kendaraan niaga dengan menawarkan truk berbagai ukuran.
Oleh
DEWI INDRIASTUTI
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Pembangunan infrastruktur yang pesat membuka peluang baru bagi produsen kendaraan niaga. PT Tata Motors Indonesia, anak usaha perusahaan otomotif yang berkantor pusat di India, yakni Tata Motors Limited, masuk ke pasar kendaraan niaga dengan menawarkan truk berbagai ukuran.
Sebelumnya, Tata Motors Indonesia sudah masuk ke pasar kendaraan niaga dengan menawarkan kendaraan bak terbuka (pikap) bagi masyarakat perdesaan.
”Indonesia gencar sekali membangun infrastruktur. Truk dibutuhkan untuk keperluan infrastruktur. Kami masuk ke pasar ini dengan menawarkan truk dengan berbagai ukuran,” kata Presiden Direktur Tata Motors Indonesia Biswadev Sengupta di sela-sela Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Sabtu (27/7/2019).
Selain infrastruktur, kata Biswadev, sektor pertambangan juga memerlukan kendaraan niaga berbagai ukuran. Oleh karena itu, Tata berusaha menyediakan kebutuhan pelaku usaha sektor pertambangan, termasuk mendekatkan diri ke lokasi pertambangan tersebut. Tata juga berupaya memasarkan produk angkutan niaga kepada pelaku usaha sektor perkebunan kelapa sawit.
Tata gencar memasarkan truk di Indonesia karena permintaannya meningkat.
Tata menambah jaringan layanan dan penjualan ke berbagai wilayah di Indonesia, terutama daerah dengan pembangunan infrastruktur yang sedang gencar, penambangan yang berkembang, dan perkebunan kelapa sawit. ”Dengan cara itu, konsumen akan semakin banyak mengenal produk Tata,” ujar Biswadev.
Direktur Pemasaran Tata Motors Indonesia Pankaj Jain menambahkan, Tata gencar memasarkan truk di Indonesia karena permintaannya meningkat. Meski demikian, ia mengakui, ada sejumlah tantangan untuk memasarkan truk di pasar kendaraan niaga Indonesia. ”Kepercayaan konsumen adalah hal utama. Kami mesti meyakinkan konsumen,” kata Pankaj.
Kendaraan niaga, lanjutnya, biasanya dibeli konsumen dalam jumlah cukup banyak. Kendaraan itu digunakan untuk kegiatan niaga dan produksi sehingga konsumen sudah memperhitungkan antara harga, biaya perawatan, dan pendapatan yang dihasilkan dari penggunaan kendaraan niaga itu.
Saat ini ada 16 dealer utama Tata Motors Indonesia yang menjangkau pasar kendaraan niaga. Dealer itu ada di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. ”Sampai dengan akhir tahun ini, kami akan menambah empat dealer lagi,” katanya.
Bus
GIIAS 2019 tak hanya memamerkan kendaraan penumpang dan niaga, tetapi juga menghadirkan bus dari sejumlah perusahaan karoseri. Pengunjung cukup banyak yang antre untuk masuk ke dalam badan bus, mencoba kursi yang dibangun perusahaan karoseri di dalam bus tersebut. Umumnya bus akan digunakan sebagai angkutan penumpang dengan fasilitas komplet.
Nani, salah seorang pengunjung pameran, mengatakan tertarik melihat isi bus yang sudah dibangun sehingga memberi kenyamanan bagi penumpang. ”Seru juga kalau naik bus penumpang tingkat dengan kursi yang nyaman,” katanya.