Kepolisian Gilroy, California, Amerika Serikat, melaporkan, sejauh ini empat orang tewas dan 15 orang terluka parah akibat penembakan pada saat pergelaran Festival Bawang Putih Gilroy di kota Gilroy, Minggu (28/7/2019).
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·2 menit baca
CALIFORNIA, SENIN — Kepolisian Gilroy, California, Amerika Serikat, melaporkan, sejauh ini empat orang tewas dan 15 orang terluka parah akibat penembakan pada saat pergelaran Festival Bawang Putih Gilroy di kota Gilroy, Minggu (28/7/2019). Salah satu korban tewas merupakan tersangka pelaku penembakan.
Kepala Kepolisian Kota Gilroy Scot Smithee mengatakan, sejumlah warga juga menderita luka-luka. Namun, jumlah pasti belum dirinci secara pasti.
”Sangat menyedihkan dan mengecewakan bahwa dalam suatu kegiatan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat, mereka harus menderita akibat tragedi seperti ini,” kata Smithee, dalam konferensi pers, Minggu waktu setempat.
Smithee melanjutkan, pelaku penembakan ikut meninggal dalam peristiwa tersebut. Ia tertembak setelah berhadapan dengan polisi kurang dari satu menit.
Pelaku menggunakan alat untuk memotong pagar agar dapat memasuki area festival. Kemungkinan, pelaku memiliki satu rekannya meskipun belum diketahui apakah pelaku kedua ikut menembak.
Wali Kota Gilroy Roland Velasco meminta publik mendukung penyelidikan. ”Saya akan meminta doa masyarakat, petugas polisi Gilroy kami terus menyelidiki kejahatan tragis dan tidak masuk akal ini,” katanya.
Kronologi
Penembakan terjadi dalam Festival Bawang Putih, sebuah festival makanan tahunan yang dikunjungi oleh lebih dari 100.000 orang. Digelar selama tiga hari, festival tersebut akan selesai pada Minggu (28/7/2019).
Saksi mata melaporkan, warga panik dan kebingungan ketika penembakan terjadi. Ketika kejadian berlangsung, sebuah grup musik bernama Tin Man baru akan kembali bernyanyi.
Penyanyi dari Tin Man, Jack van Breen, menyampaikan, ia melihat seorang pria berbaju hijau dengan sapu tangan abu-abu di leher menembak ke arah makanan. Senjata yang digunakan diduga adalah sebuah senapan.
Para anggota grup musik Tin Man kemudian berlindung di bawah panggung. Mereka kemudian mendengar seorang warga bertanya motif penembak. Penembak itu kemudian menjawab, ”karena saya sangat marah”.
Anggota Tin Man lainnya, Vlad Malinovsky, melanjutkan, ia mendengar banyak bunyi tembakan dan kemudian suara itu berhenti. Tidak lama, petugas dari Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak datang merespons. Mereka meminta anggota grup musik keluar dari persembunyian sambil mengangkat tangan.
Evenny Reyes (13), salah seorang warga, mengatakan, sejumlah warga tidak lari menyelamatkan diri karena suara tembakan menyerupai bunyi kembang api. Setelah bunyi tembakan berlangsung selama tiga hingga lima menit, seluruh pengunjung mulai lari menyelamatkan diri.
”Kami melihat seorang laki-laki membalut bandana di kakinya karena tertembak. Ada juga sejumlah warga di tanah menangis dan seorang anak kecil terluka. Orang-orang melempar meja dan pagar untuk keluar,” ujar Reyes. (REUTERS/AP)