logo Kompas.id
Utama”The Wrong” dan Demokrasi yang...
Iklan

”The Wrong” dan Demokrasi yang Tak Pernah Selesai

Dinamika demokrasi tidak pernah selesai. Hal itu terjadi karena dalam sistem demokrasi selalu ada kaum terpinggirkan atau ”The Wrong” yang berusaha memperjuangkan kesetaraan mereka dalam tatanan masyarakat dominan.

Oleh
Aditya Diveranta
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BLazlHnF2zm5jMQwl0WvML2ByUo=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2FDIV3137_1564194308.jpg
KOMPAS/ADITYA DIVERANTA

Sesi diskusi dalam peluncuran buku Disensus: Demokrasi sebagai Perselisihan Menurut Jacques Ranciere di Teater Utankayu, Jakarta, Jumat (27/7/2019). Turut hadir sebagai pembahas adalah budayawan Goenawan Mohamad serta sosiolog Universitas Indonesia, Francisia Ery Seda.

JAKARTA, KOMPAS — Dinamika demokrasi tidak pernah selesai. Hal itu terjadi karena dalam sistem demokrasi selalu ada kaum terpinggirkan atau ”The Wrong” yang berusaha memperjuangkan kesetaraan mereka dalam tatanan masyarakat dominan.

”The Wrong” kerap memicu disensus atau situasi sosial yang memperlihatkan terjadinya ketidaksepakatan atau perselisihan mengenai nilai-nilai tertentu. Kendati begitu, disensus dianggap wajar hadir dalam suatu sistem demokrasi.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000