Indonesia akan memanfaatkan Pertemuan Menlu ASEAN, pekan depan, untuk memperluas Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik ke negara-negara mitra ASEAN.
JAKARTA, KOMPAS —Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik akan ditawarkan kepada para mitra organisasi itu dalam Forum Regional ASEAN. ASEAN akan mencari titik temu agar konsep Indo-Pasifik bisa dimanfaatkan untuk kepentingan bersama.
”Ibu Menlu akan memperkenalkan pandangan Indo-Pasifik kepada negara mitra, baik di ASEAN Plus 1, ASEAN Regional Forum, maupun ASEAN Plus 3,” kata Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Jose Antonio Morato Tavares, Jumat (26/7/2019), di Jakarta.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi akan menghadiri Pertemuan Menlu ASEAN (AMM) di Bangkok, Thailand, pekan depan. Selain pertemuan antarmenlu ASEAN, forum itu akan mengagendakan pertemuan-pertemuan lain, seperti Forum Regional ASEAN (ARF) dan ASEAN Plus. Total 28 negara akan hadir dalam rangkaian pertemuan tersebut.
Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik disepakati para pemimpin negara-negara Asia Tenggara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Bangkok, Juni 2019. ”Para pemimpin sudah mengesahkan dan itulah sikap ASEAN soal Indo-Pasifik,” kata Jose.
ASEAN memandang konsep itu perlu dipromosikan lebih luas kepada para mitranya. ASEAN ingin mendorong pembahasan lebih luas atas konsep itu. ”Pembahasan di tingkat ASEAN ataupun di lingkup lebih luas, terutama untuk penerapannya,” ujar Jose.
Konsep ASEAN soal Indo-Pasifik masih harus diturunkan lagi agar bisa diterapkan. Bagi Indonesia, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana caranya agar konsep itu bisa menghasilkan kerja sama praktis, seperti menghubungkan proyek-proyek infrastruktur di sejumlah negara.
Jose mengatakan, Indonesia tidak hanya mendorong promosi pandangan Indo-Pasifik melalui ARF. Jakarta juga berharap, ada pembahasan antara sekretariat organisasi kawasan. Sekretariat ASEAN, Asosiasi Negara-negara Lingkar Samudra Hindia (IORA), Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), dan organisasi-organisasi kawasan lainnya didorong berdialog untuk mencari titik temu konsep Indo-Pasifik yang saat ini muncul dalam banyak versi yang dilontarkan oleh beberapa negara.
Beberapa negara, antara lain Amerika Serikat, Australia, Jepang, dan India, juga memiliki konsep dan pandangan Indo-Pasifik masing-masing.
Isu keamanan
Jose menambahkan, ARF dan AMM tidak hanya akan membahas soal Indo-Pasifik. Ia menyebut AMM dan ARF dihadiri banyak negara berdaulat dan karena itu berhak mengangkat isu apa pun. Isu keamanan, seperti Laut China Selatan atau pangkalan militer China di Kamboja, mungkin saja dibahas dalam forum-forum tersebut.
Pelaksana Tugas Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah mengatakan, Indonesia percaya pada penjelasan Kamboja soal isu pangkalan militer China. Indonesia tidak mau berspekulasi lebih jauh soal isu. ”Pernyataan resmi itu yang kami pegang. Kalau Pemerintah Kamboja harus memberikan klarifikasi, mereka akan klarifikasi lebih lanjut,” katanya.
Adapun mengenai Laut China Selatan, ASEAN dan China masih terus menyelesaikan pembacaan pertama konsep Panduan Tata Berperilaku di Laut China Selatan. Indonesia dan para negara anggota ASEAN belum bisa memastikan kapan proses penyusunan itu selesai. Banyak pertanyaan soal panduan itu, seperti apakah akan mengikat secara hukum atau tidak, dan di mana saja panduan tersebut akan diberlakukan. (*/RAZ)