Dua Tim Terluka Bakal Berlaga di Stadion Haji Agus Salim Padang
Duel dua tim yang tengah terluka, Semen Padang FC menjamu Persebaya Surabaya, bakal digelar di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Sumatera Barat, Minggu (28/7/2019). Dalam laga lanjutan Liga 1 itu, kemenangan akan jadi momen kebangkitan bagi kedua tim.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Duel dua tim yang tengah terluka, Semen Padang FC menjamu Persebaya Surabaya, bakal digelar di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Sumatera Barat, Minggu (28/7/2019). Dalam laga lanjutan Liga 1 itu, kemenangan akan jadi momen kebangkitan bagi kedua tim.
Sejauh ini, Persebaya Surabaya gagal menang dalam empat pertandingan terakhir dan hanya meraup dua poin dari dua hasil imbang. Sementara Semen Padang FC belum pernah menang dan membuat rekor empat kekalahan beruntun di kandang sendiri.
Di klasemen sementara, Persebaya Surabaya unggul dibandingkan dengan Semen Padang FC. ”Bajul Ijo” bertengger di posisi ke-10 klasemen sementara dengan koleksi 13 poin dari 10 pertandingan. Sementara itu, ”Kabau Sirah” belum beranjak dari dasar klasemen dengan koleksi 3 poin dari 8 pertandingan.
Pelatih Persebaya Surabaya Jajang Nurjaman, di Padang, Sabtu (27/7/2019), mewaspadai kebangkitan Semen Padang FC. Ia meyakini, tim tuan rumah akan tampil habis-habisan karena belum pernah menang dalam delapan pertandingan awal di Liga 1.
”Kami perlu mewaspadai dan mengantisipasi kebangkitan Semen Padang. Jangan sampai kami jadi korban pertamanya,” kata Jajang.
Menurut Jajang, penampilan Semen Padang dalam beberapa pertandingan cukup bagus. Hanya faktor keberuntungan yang belum berpihak kepada mereka. Oleh sebab itu, Jajang mewanti-wanti pemainnya agar tidak meremehkan tim berjulukan ”Kabau Sirah” ini.
Dalam laga tandang di Padang, Persebaya bertekad mencuri poin, minimal satu poin. Jajang mengatakan sudah menyiapkan tim dengan baik meskipun tidak datang dengan kekuatan penuh. Bek Hansamu Yama serta duo penyerang Osvaldo Haay dan Oktafianus Fernando tidak diboyong ke Padang karena cedera ataupun tahap pemulihan.
”Mudah-mudahan para pemain sudah melupakan hasil buruk dalam empat pertandingan terakhir. Empat pertandingan lalu kami selalu cetak gol, tetapi selalu kebobolan karena lengah. Semoga besok pemain bisa tampil konsentrasi dan fokus sehingga dapat bawa pulang poin,” tutur Jajang.
Berbenah
Motivasi Semen Padang memang tengah tinggi setelah merombak susunan pengurus tim. CEO PT Kabau Sirah Semen Padang yang baru, Hasfi Rafiq, menunjuk tiga legenda Semen Padang FC di era kejayaan saat juara Piala Galatama 1992. Mereka adalah Masykur Rauf, Weliansyah, dan Hendra Susila. Mereka masing-masing akan mengisi posisi manajer, pelatih kepala, dan asisten pelatih.
Masykur menggantikan manajer sementara dr Ibrahim Iskandar. Weliansyah dipermanenkan sebagai pelatih kepala setelah menjadi pelatih sementara menggantikan Syafrianto Rusli pada dua pertandingan terakhir. Adapun Hendra mengisi posisi yang ditinggalkan Weliansyah.
Selain perombakan manajemen, tuan rumah juga beruntung punya waktu sekitar 10 hari untuk mengevaluasi kelemahan tim. Dalam tiga pertandingan terakhir yang dilakoni di Stadion Haji Agus Salim, Semen Padang selalu kalah. Tim papan atas, seperti PS Tira Persikabo, Arema FC, dan Bhayangkara FC, selalu menang di Padang.
”Mudah-mudahan apa yang kami siapkan bisa ditampilkan dengan baik oleh pemain dalam pertandingan. Saya ingatkan kepada pemain, kalau kerja keras, pasti akan meraih kemenangan. Kerinduan suporter akan kemenangan juga jadi motivasi bagi kami,” tutur Weliansyah.
Kerinduan suporter akan kemenangan juga jadi motivasi bagi kami.
Akan tetapi, keinginan meraih kemenangan bukan tanpa tantangan. Dua pemain kunci mereka, gelandang serang Fridolin Kristof Yoku dan striker Karl Max ”Danny” Barthélémy, cedera.
Bek Semen Padang, Dedi Gusmawan, yang mencetak gol dalam pertandingan terakhir mengatakan, dirinya dan rekan-rekan siap meraih kemenangan pertama. Pelatih, lanjutnya, sudah menyampaikan koreksi terhadap kelemahan pada pertandingan sebelumnya. Dedi bertekad menjaga tim dari kebobolan saat melawan Persebaya.
”Ada latihan khusus dari tim pelatih untuk mengatasi kelemahan pada pertandingan kemarin. Untuk komunikasi antarpemain belakang, sudah semakin baik,” ucap Dedi.