Gelaran Hari Belanja Diskon Indonesia atau HBDI 2019 menjadi momentum untuk mengangkat produk dan jenama dalam negeri. Produk-produk ini akan diperkuat citranya di dalam negeri dan secara jangka panjang dialirkan ke panggung internasional.
Oleh
M Paschalia Judith J
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Gelaran Hari Belanja Diskon Indonesia atau HBDI 2019 menjadi momentum untuk mengangkat produk dan jenama dalam negeri. Produk-produk ini akan diperkuat citranya di dalam negeri dan secara jangka panjang dialirkan ke panggung internasional.
Pada tahun ini, Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menyelenggarakan HBDI yang ketiga kalinya. ”Kami mengharapkan, HBDI 2019 dapat mendorong partisipasi produsen lokal,” kata Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Srie Agustina saat memberikan arahan dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Menurut Srie, produsen dalam negeri mesti ambil bagian dalam pertumbuhan ekonomi nasional lewat festival belanja diskon ini. Festival belanja diskon dapat mendorong konsumsi rumah tangga. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, konsumsi rumah tangga menjadi kontributor tertinggi dari segi pengeluaran terhadap pertumbuhan ekonomi pada triwulan-I 2019, yakni 56,82 persen.
Diskon itu diterapkan pada perusahaan-perusahaan ritel dan pemilik jenama barang konsumsi yang bergerak di sektor makanan-minuman, gaya hidup, dan busana. Sebanyak 200 perusahaan yang terdiri dari 300 jenama dengan lebih dari 18.000 gerai yang ada di 133 pusat belanja di 70 kota se-Indonesia turut berpartisipasi memberikan diskon hingga 74 persen.
Dalam menjawab arahan itu, Ketua Panitia HBDI 2019 Fetty Kwartati mengatakan, pihaknya telah menyiapkan Parade Merek Lokal Indonesia 2019. Parade ini tidak bersifat rutin dan digelar saat pembukaan HBDI pada 15 Agustus 2019.
Baca juga : Festival Diskon Semargres Sasar Pedagang Kecil
Para pembeli melihat-lihat barang yang dikenakan potongan harga di supermarket di Cyber Park, Karawaci, Tangerang, beberapa waktu lalu.Meskipun demikian, Kementerian Perdagangan dan Hippindo tidak menetapkan target jumlah produk lokal yang mesti dijajakan dalam HBDI 2019 dari segi kuantitas. Fetty dan Srie menyatakan, produk dari luar negeri dan lokal bersama-sama dijual dalam festival belanja diskon ini.
Target transaksi pada HBDI 2019 diharapkan tumbuh mencapai 20 persen dibandingkan target HBDI 2018. Adapun target pertumbuhan transaksi HBDI 2018 sebesar 20 persen dari target HBDI 2017 yang sebesar Rp 20 triliun.
Tiap tahun, HBDI yang juga singkatan dari Happy Birthday Indonesia digelar pada Agustus dan beririsan dengan hari kemerdekaan. Pada penyelenggaraan ketiga ini, HBDI diadakan pada 16-31 Agustus 2019.
Selain mengambil momentum Hari Kemerdekaan Indonesia, Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah mengatakan, omzet ritel biasanya turun pada Agustus. Oleh sebab itu, HBDI diharapkan dapat mendongkrak pendapatan ritel pada Agustus.
Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah (ketiga dari kiri), Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Shinta W Kamdani (ketiga dari kanan), dan Ketua Panitia Hari Belanja Diskon Indonesia 2019 Fetty Kwartati dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (25/7/2019)Mengeroyok bersama
Secara jangka panjang, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Shinta W Kamdani berpendapat, promosi produk dalam negeri di kancah internasional mesti digenjot. Caranya, pemerintah dan pelaku usaha mengeroyok bersama negara yang menjadi sasaran pasar.
Menurut Shinta, bentuk keroyokan bersama itu ialah membuka gerai di sejumlah negara dari sejumlah produsen lokal dalam waktu yang berdekatan. “Lebih sulit kalau hanya satu produsen yang membuka satu gerai di satu negara. Kita harus buka di sejumlah negara di satu gerai yang diisi oleh sejumlah produsen. Hal ini membutuhkan fasilitas dari pemerintah dalam bentuk hubungan antarnegara,” katanya.
Sejumlah anggota Hippindo yang merupakan produsen dalam negeri telah membuka gerai di kancah internasional. Ada yang dari sektor makanan-minuman, ritel, dan busana, seperti J.Co, Rumah Makan Sari Ratu, The Executive, Colorbox, Imperial Group, dan Alfamart.
Untuk HBDI 2019, Kementerian Perdagangan berharap turis dapat hadir dan berbelanja pada festival belanja diskon tersebut. Dalam hal ini, Budihardjo mengatakan, pihaknya mengandalkan promosi dari Kementerian Pariwisata.
Berkaca dari penyelenggaraan HBDI 2018 yang bertepatan dengan Asian Games, Fetty mengatakan, produk yang dijual menarik bagi warga negara asing (WNA). Namun, karena WNA yang ada di Indonesia sebagian besar atlit dan officials, peningkatan pendapatan dari turis hanya terjadi di area yang berdekatan dengan tempat penyelenggaraan pertandingan seperti Senayan, Jakarta.