Dana Rp 100 Miliar untuk Karangsong Cair jika Pembebasan Lahan Lancar
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan dana Rp 100 miliar untuk pengembangan Pelabuhan Perikanan Karangsong, Kabupaten Indramayu. Namun, pembangunan pelabuhan penyumbang 40 persen produksi perikanan Jabar itu masih menunggu pembebasan lahan.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
INDRAMAYU, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan dana Rp 100 miliar untuk pengembangan Pelabuhan Perikanan Karangsong, Kabupaten Indramayu. Namun, pembangunan pelabuhan penyumbang 40 persen produksi perikanan Jabar itu masih menunggu pembebasan lahan.
”Kami menganggarkan sekitar Rp 100 miliar untuk pengembangan Pelabuhan Karangsong. Ini perhatian pemprov kepada masyarakat Indramayu,” ujar Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum di sela-sela Kontes Ternak Sapi Jabar di GOR Singalodra, Indramayu, Rabu (24/7/2019).
Pengembangan Karangsong meliputi perluasan tempat pelelangan ikan, pembangunan dok kapal, pembuatan dermaga, dan pembangunan tiga kolam labuh, serta kantor pelabuhan perikanan. Menurut Uu, pengembangan tersebut membutuhkan areal 6 hektar. Saat ini, lokasinya masih berupa tambak.
”Tahun ini ada pembebasan lahan 2 hektar. Harapan kami, jangan sampai pembangunan Karangsong terkendala pembebasan lahan seperti Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan. Semoga pemerintah daerah memudahkan pembebasan lahan,” ungkap Uu.
Karangsong merupakan salah satu pelabuhan perikanan terbesar di Jabar. Sekitar 500 kapal dan ribuan nelayan beroperasi di Karangsong. Lebih dari 150 kapal berukuran di atas 30 gros ton.
Kepala Bidang Usaha dan Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan Indramayu Tahta Rahmatullah mengatakan, pengembangan Karangsong mendesak dilakukan karena saat ini infrastrukturnya terbatas. Kolam labuh, misalnya, sudah tidak sesuai dengan jumlah kapal yang ada.
”Bayangkan, satu kapal harus mengantre hingga empat hari untuk masuk TPI Karangsong. Akhirnya, banyak kapal yang memilih membongkar muatannya di Muara Angke, Jakarta,” kata Tahta.
Berdasarkan catatan Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra yang mengelola Karangsong, produksi perikanan di daerah itu mencapai 21.532 ton tahun 2018. Jumlah itu sekitar 60 persen dari produksi perikanan di Indramayu, yakni 36.576 ton. Dengan garis pantai 147 kilometer, Indramayu menyumbang sekitar 40 persen produksi perikanan di Jabar.
Nilai produksi perikanan di Karangsong juga mencapai Rp 476,9 miliar pada 2018 atau sekitar 80 persen dari total nilai produksi Indramayu, yakni Rp 595 miliar. Karangsong bahkan berkontribusi Rp 10,6 miliar untuk pendapatan asli daerah Indramayu.
Sekretaris KPL Mina Sumitra Guntur mendukung langkah Pemprov Jabar untuk meningkatkan infrastruktur Karangsong. ”Masyarakat nelayan di sini juga mendukung rencana tersebut. Dengan begitu, semakin banyak kapal yang bisa masuk ke Karangsong sehingga PAD Indramayu bertambah,” katanya.