Amelia Achmad Yani Berdiplomasi lewat Kerupuk Udang
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
Saat awal menjabat Duta Besar RI untuk Bosnia-Herzegovina pada 2016, Amelia Achmad Yani (69) mengandalkan upaya diplomasi, memperkenalkan Indonesia melalui makanan. Jenis makanan yang mulai diperkenalkannya saat itu adalah kerupuk udang
Maka, akhirnya, kerupuk udang pun menjadi barang ”wajib” yang selalu dibawanya ke berbagai acara. Kebiasaan itu bahkan masih terbawa hingga kini.
”Sampai saat ini saya masih gencar melakukan diplomasi ala kerupuk udang,” ujarnya terkekeh saat ditemui di Pendopo Pengabdian, Kota Magelang, Jawa Tengah, Senin (22/7/2019).
Kerupuk udang yang sering dibawa dan digunakannya sebagai upaya diplomasi adalah kerupuk udang produksi Sidoarjo, Jawa Timur. Kerupuk itu biasanya dibelinya di toko saat dirinya berada di Indonesia, atau dipesan, kemudian dikirim oleh salah seorang kerabatnya.
Setelah kerupuk udang disukai dan mendapat tempat di lidah warga Bosnia-Herzegovina, Amelia pun intens memperkenalkan beragam menu makanan lain seperti nasi kuning dan sate. Dia pun terkejut sekaligus senang karena aneka hidangan itu pun juga disukai.
Upaya memperkenalkan Indonesia melalui makanan itu dilakukan Amelia karena dahulu Indonesia kurang dikenal masyarakat Bosnia-Herzegovina. Saat awal menjabat duta besar tahun 2016, dia justru sering kali disangka sebagai warga Malaysia. Ketika itu, Malaysia memang lebih dikenal karena sekitar 1.000 pemuda dari Bosnia-Herzegovina pernah dikirim untuk belajar di Malaysia.
Mengacu pada kondisi itu, Amelia pun memutuskan untuk memilih makanan sebagai sarana pengenalan. ”Upaya pendekatan menggunakan makanan adalah upaya pendekatan yang paling gampang dan paling mudah diterima di mana pun,” ujarnya.
Tidak sekadar di lidah, makanan juga bisa menciptakan memori kuat akan rasa dan tempat asalnya. Tak heran, saat datang ke Kota Magelang, kota kelahirannya, dia pun otomatis teringat akan gethuk.