Puncak Latihan Angkasa Yudha Akan Diwarnai ”Fire Power Demo”
Oleh
Sharon Patricia
·3 menit baca
LUMAJANG, KOMPAS — Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara akan menggelar latihan puncak ”Angkasa Yudha 2019”, yang melibatkan seluruh kemampuan operasi udara, Rabu (24/7/2019). Latihan ini untuk menunjukkan profesionalisme TNI AU dalam melaksanakan operasi udara gabungan.
Kepala Subditnas Penerangan Umum TNI AU Kolonel (Sus) Muhammad Yuris di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (23/7/2019), mengatakan, latihan puncak TNI AU yang diakhiri dengan kegiatan Fire Power Demo (FPD) akan melibatkan seluruh jenis pesawat tempur TNI AU.
”Kami juga akan menampilkan kemampuan penembakan rudal, bom, roket, dan meriam pesawat serta unjuk kemampuan pasukan khas dalam segala jenis simulasi pertempuran matra udara,” katanya.
Latihan puncak TNI AU akan dilaksanakan di Air Weapon Range (AWR) Pandan Wangi Lumajang, Jawa Timur. Kegiatan ini juga akan disaksikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Yuris menyampaikan, latihan puncak kali ini merupakan latihan terbesar sepanjang sejarah TNI AU karena melibatkan semua bagian dalam perang sesungguhnya. Pada latihan puncak besok akan ada pertempuran jarak dekat, dapur umum, satuan pemeliharaan pangkalan, dan strategi bom yang sebelumnya tidak dipertunjukkan.
”Sudah tiga bulan kami mempersiapkan latihan puncak ini. Latihan ini diawali dengan geladi posko, latihan untuk orientasi misi, manuver lapangan, dan yang terakhir besok, yaitu fire power demo. Secara nasional, total 2.400 personel TNI AU yang terlibat,” kata Yuris.
Komandan Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh (ABD) Malang Marsekal Pertama TNI Hesly Paat mengatakan, para pasukan hari ini telah mengadakan geladi bersih untuk persiapan besok. Ada 1.063 personel TNI AU dari Pangkalan Udara (Lanud) ABD yang akan terlibat dalam latihan puncak.
”Untuk dukungan Angkasa Yudha, ABD menyiapkan, antara lain dari pesawat tempur yang ada di lanud yang standby. Satu skuadron pesawat sukhoi, satu skuadron pesawat supertucano, dan yang lainnya tiga skuadron pesawat angkut, serta lima pesawat helikopter itu untuk dukungan alat utama sistem senjata (alutsista),” kata Hesly.
Sejauh ini, Hesly menyampaikan bahwa cuaca sangat mendukung terselenggaranya latihan puncak. Melalui kegiatan Angkasa Yudha, dia pun berharap dapat meningkatkan kemampuan personel ataupun kemampuan alutsista.
Antusias masyarakat
Yuris menyampaikan bahwa latihan puncak TNI AU dapat disaksikan langsung oleh masyarakat sekitar. Ini juga untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa TNI AU memiliki kekuatan untuk melindungi kepentingan nasional.
”Besok akan kita mulai dari pukul 09.00 hingga 11.00. Pokoknya besok itu kita semua akan dibikin puaslah dengan segala macam atraksi dari para pasukan TNI AU,” kata Yuris.
Saat Kompas mengunjungi AWR Pandan Wangi Lumajang, masyarakat sekitar pun turut hadir di lapangan tembak untuk menyaksikan persiapan personel TNI AU. Tak jarang masyarakat yang membawa serta anak-anaknya.
Hufron Haditama (31) dan Agustin Prihartining Tias (30) membawa anaknya, Jafran (5), untuk melihat persiapan latihan puncak TNI AU. Perlu waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke AWR, tetapi mereka memang sengaja datang untuk menemani Jafran.
”Kami ke sini karena Jafran memang senang melihat pesawat tempur dan mau menjadi tentara nantinya. Dari kemarin-kemarin juga kami sudah ke sini untuk melihat latihannya,” kata Hufron.
Ada pula Syailkhonakholilullah (5) yang sedang duduk di atas panggung berlapis kain loreng khas tentara. Matanya tak henti menatap para personel TNI AU yang sedang mempersiapkan peralatan untuk besok.
”Aku nanti mau jadi tentara karena pemberani dan nembakin musuh-musuh kita,” ujar Syailkhonakholilullah.