Beberapa konsep baru akan diterapkan dalam perhelatan ketiga Manado Fiesta, tahun ini. Selain banyak sajian menarik bertema darat, udara, dan laut, juga ada parade budaya dan atraksi terjun payung pada malam hari.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·4 menit baca
MANADO, KOMPAS — Beberapa konsep baru akan diterapkan dalam perhelatan ketiga Manado Fiesta pada tahun ini. Selain banyak sajian menarik bertema darat, udara, dan laut, parade budaya dan atraksi terjun payung juga akan dilakukan pada malam hari.
Seperti sebelumnya, rangkaian acara Manado Fiesta 2019 terbagi menjadi tujuh rangkaian acara yang disebut 7F, antara lain Fish and Coral (Fisco, parade dunia bahari), Fair (pameran bisnis wisata), Fashion (peragaan busana), dan Food (festival makanan). Selain itu, ada pula Funtastic (lomba seni dan olahraga), Faith (pengucapan syukur), dan Flying (festival paralayang, paragliding, dan paramotor).
Ketua Umum Panitia Manado Fiesta 2019 Coreta Kapoyos, Selasa (23/7/2019), mengatakan, warga lokal dan wisatawan akan disuguhi pertunjukan yang diadakan di darat, laut, dan udara saat parade Fisco, Sabtu (27/7/2019). ”Kami berharap wisatawan domestik dan asing bisa ikut mempromosikan pariwisata Manado saat kembali ke rumah masing-masing,” katanya.
Parade pada tahun ini juga akan digelar di malam hari. Suasana Teluk Manado pada malam hari dinilai dapat menjadi inovasi baru untuk meningkatkan daya tarik. Dua tahun sebelumnya, parade selalu diadakan pada siang hingga sore hari.
”Para peraga serta mobil-mobil parade akan dirias dengan tema kehidupan bawah laut di Teluk Manado. Parade juga akan dimeriahkan dengan menunjukkan baju adat dan budaya dari daerah lain di Nusantara,” kata Coreta.
Atraksi terjun payung dalam Fisco didukung pesawat jenis CN dan Hercules dari Markas Besar Angkatan Udara. KRI Dewaruci juga akan dihadirkan di Teluk Manado, Sulawesi Utara (Sulut), untuk menyemarakkan malam pembukaan Manado Fiesta 2019.
Pembukaan festival akan diramaikan warga lokal dan para peserta lomba dalam rangkaian 7F, seperti 2.000 pelajar peserta lomba paduan suara. Peserta lomba paragliding juga akan hadir dalam pembukaan.
”Peserta berasal dari lima negara selain Indonesia, yaitu Australia, Korea Selatan, Malaysia, Pakistan, dan Romania. Dari Indonesia, peserta berasal dari 15 provinsi, seperti Sumatera Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Papua,” kata Coreta.
Peserta berasal dari lima negara selain Indonesia, yaitu Australia, Korea Selatan, Malaysia, Pakistan, dan Romania. Dari Indonesia, peserta berasal dari 15 provinsi, seperti Sumatera Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Papua.
Menurut laman Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, dana yang dikucurkan untuk Manado Fiesta 2019 sebesar Rp 5,8 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Di luar itu, terdapat berbagai jenis anggaran lain, seperti jasa event organizer untuk mobil hias parade Rp 150.000 dianggarkan untuk satu mobil hias. Total ada 30 mobil hias.
Undang pengunjung
Dinas Pariwisata Manado ataupun panitia Manado Fiesta 2019 tidak menetapkan target kunjungan. Namun, diharapkan acara ini bisa membantu meningkatkan kunjungan wisatawan asing hingga 150.000 orang di tahun ini dari 120.000 orang pada 2018.
Panitia juga telah mengundang 13 duta besar di Jakarta serta Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir. Mereka akan diikutkan paket wisata tersendiri sebelum menghadiri malam pembukaan Manado Fiesta. Paket ini mencakup makan malam bersama gubernur, bermain golf, serta wisata dataran tinggi di Tomohon.
Wali Kota Manado Vicky Lumentut mengatakan telah meminta bantuan Duta Besar Indonesia untuk Filipina Sinyo Hari Sarundajang untuk mempromosikan Manado Fiesta kepada warga Indonesia ataupun Filipina di Manila. ”Selain itu, pada pembukaan Manado Fiesta akan ada penerbangan langsung dari Kota Kinabalu, Malaysia, ke Manado,” katanya.
Untuk menggaet wisatawan, panitia Manado Fiesta juga mempromosikannya melalui media sosial dengan menampilkan figur publik. Artis dan musisi, seperti Cinta Laura, Ari Lasso, Ruth Sahanaya, dan bahkan politisi Sandiaga Uno tampil di akun Instagram Manado Fiesta untuk mengajak masyarakat menghadiri acara tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Manado Lenda Pelealu mengatakan tidak ada paket yang dijual kepada wisatawan mancanegara ataupun domestik khusus untuk datang ke Manado Fiesta. Namun, ia mengatakan, agen perjalanan bisa mempromosikannya secara mandiri.
”Kami terus berkomunikasi dengan Asita (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia). Mereka bisa menyediakan paket wisata, seperti highland tour, Pulau Bunaken, city tour, dan Manado Fiesta. Tentunya harus dijual dengan hot deals masing-masing,” kata Lenda.
Menurut Lenda, Manado Fiesta bisa menjadi sarana strategi pemasaran, yaitu branding (pemberian merek), advertising (pengiklanan), dan selling (penjualan). ”Turis yang sudah di sini diharapkan bisa memperpanjang lama tinggal,” katanya.
Bidik pasar
Dihubungi dari Manado, peneliti di Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada, Anton Damanik, mengatakan, Manado Fiesta merupakan atraksi buatan sebagai sarana promosi pariwisata lokal. Setelah digelar beberapa kali, diharapkan Manado dan Sulut akan menjadi destinasi wisata permanen para turis.
”Atraksi buatan adalah upaya pemerintah menciptakan magnet pariwisata. Mengundang pebisnis dan diplomat adalah satu strategi menanamkan merek. Tapi, pekerjaan yang lebih berat adalah menentukan segmen pasar mana yang sebenarnya disasar event tersebut. Pemerintah harus melaksanakan studi,” tutur Anton.
Untuk menjaga tingkat kunjungan termasuk dari warga lokal, kata Anton, pemerintah perlu memperhatikan konteks sosial masyarakat Manado. Ia mencontohkan, Sekaten di Yogyakarta telah ada puluhan hingga ratusan tahun sehingga warga sudah mengenal budaya tersebut dengan baik. Warung-warung kopi joss di Yogyakarta juga dapat menjadi contoh, karena warga di sana telah terbiasa ngopi hingga tengah malam.
”Manado Fiesta juga perlu mempertimbangkan budaya warganya. Atraksi tidak hanya artifisial, tetapi juga sesuai konteks sosial masyarakat,” katanya.