Konstruksi Jembatan yang Ambles di Tegal Alur Tak Laik Lagi
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DHANY/NIKOLAUS HARBOWO
·3 menit baca
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
Kendaraan melintasi jembatan yang ambles di Jalan Kamal Raya, Jakarta Barat, Selasa (23/7/2019). Sepekan terakhir, amblesan di jembatan ini semakin parah.
JAKARTA, KOMPAS — Konstruksi jembatan yang ambles di Jalan Kamal Raya, Tegal Alur, Jakarta Barat, tidak laik lagi. Selain termakan usia, kendaraan dengan kapasitas berlebih juga menjadi penyebab amblesnya jembatan itu.
Jembatan yang membentang di atas Kali Semongol ini ambles secara perlahan dalam satu bulan terakhir. Jembatan ambles di bagian tengah. Lebar jembatan yang ambles sekitar 1 meter dengan kedalaman 2-20 sentimeter. Bagian jembatan yang ambles dipasangi pembatas jalan.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, ada dua faktor yang menyebabkan jembatan itu ambles. Pertama, usia jembatan yang sudah tua. Kedua, jembatan itu kerap dilintasi kendaraan yang melebihi kapasitas.
”Yang lewat situ, kan, truk-truk besar dan selama ini tak ada pembatasan. Jadi, jalan itu mengalami penurunan dan akhirnya ambles,” ujar Hari di Jakarta, Selasa (23/7/2019).
Berdasarkan pantauan Kompas, sekalipun ambles, kendaraan roda dua dan empat serta pejalan kaki tetap melintasi jembatan sepanjang 20 meter itu. Untuk bisa melintas, kendaraan khususnya roda empat harus naik ke trotoar jembatan.
Sejumlah warga sekitar membantu mengarahkan kendaraan agar tidak terperosok ke badan jembatan yang ambles. Bahkan, warga memastikan dahulu muatan truk agar amblesan tidak bertambah parah.
Yang lewat situ, kan, truk-truk besar dan selama ini tak ada pembatasan. Jadi, jalan itu mengalami penurunan dan akhirnya ambles.
Jembatan tersebut termasuk strategis karena salah satu akses menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Selain itu, pergudangan dan pabrik di kawasan ini semakin menambah jumlah truk yang melintas.
Eti (47), warga RW 003 RT 012 Tegal Alur, mengatakan bahwa seminggu terakhir, amblesan semakin parah. Upaya menambal amblesan dengan aspal tidak efektif.
Lembaga Musyawarah Kelurahan sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak kelurahan. Eti mengatakan, pihak kelurahan, kecamatan, dan dinas terkait sudah mengecek kondisi jembatan tersebut.
”Ditambal, tetapi ambles lagi. Ngeri kalau lihat truk-truk gede lewat situ (jembatan). Sudah cek (pihak terkait). Tunggu tindak lanjut,” ujarnya.
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
Kendaraan melintasi jembatan yang ambles di Jalan Kamal Raya, Jakarta Barat, Selasa (23/7/2019). Sepekan terakhir, amblesan di jembatan ini semakin parah.
Berkaitan dengan hal itu, Menurut Hari, secara konstruksi jembatan di Jalan Kamal Raya, Tegal Alur, Jakarta Barat, itu tidak laik lagi. Karena itu, pihaknya akan membangun ulang jembatan tersebut.
”Jadi, (jembatan) itu mau saya bongkar. Kami mau buat yang baru. Sebab, secara struktur sudah enggak laik dan harus dibongkar,” ujar Hari.
Pembangunan ulang jembatan setidaknya akan memakan waktu sekitar dua bulan. Meskipun demikian, Dinas Bina Marga tidak bisa memulai pekerjaan membangun jembatan yang baru apabila jalan tersebut belum ditutup.
Karena itu, lanjut Hari, dirinya telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI agar jalur tersebut ditutup sampai pembangunan jembatan baru selesai. ”Jadi, nanti Dishub DKI bikin jalur alternatif, baru kami mulai kerja. Sebab, kalau tidak ditutup, kami tidak bisa kerja. Itu, kan, daerah ramai,” ujarnya.
Alternatif
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo akan mengecek kembali muatan kendaraan yang melintasi jembatan tersebut. Apabila kendaraan yang melintas melewati sumbu terberat yang sesuai syarat, pihaknya akan mencarikan jalur alternatif lain.
Namun, sejauh ini kendaraan yang melewati jembatan tersebut jumlah muatannya masih dalam batas normal.
”Jalan kita, kan, bisa kuat 10 ton. Dari sisi kendaraan yang melintas, masih di bawah itu,” ucap Syafrin.
Ia menambahkan, sejauh ini pihaknya belum dapat memastikan jalur alternatif untuk truk. ”Takutnya jika dipindahkan (alternatif), akan berdampak ke daerah lain,” ujarnya.