Dampak sampah plastik sangat terasa di Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, yang terdiri atas 255 pulau kecil. Upaya pemerintah daerah mendorong pariwisata perlu didukung kesadaran warga mengurangi produk plastik sekali pakai.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
KEPULAUAN ANAMBAS, KOMPAS — Dampak sampah plastik sangat terasa di Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, yang terdiri atas 255 pulau kecil. Upaya pemerintah daerah mendorong pariwisata perlu didukung kesadaran warga mengurangi konsumsi produk plastik sekali pakai.
Wakil Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kepulauan Anambas Supardi, Sabtu (20/7/2019), mengatakan, upaya mengurangi konsumsi produk plastik sekali pakai sudah mulai dilakukan. Di pelabuhan perikanan pantai Antang, Kecamatan Tarempa, misalnya, pembeli diwajibkan membawa tas belanja dari rumah.
”Gerakan zero plastic sudah mulai dilakukan. Di tempat pelelangan ikan, kami menyediakan kantong belanja yang bisa dipakai berulang kali agar pemakaian kantong plastik sekali pakai bisa dikurangi,” kata Supardi.
Saat mengunjungi Anambas akhir pekan lalu, Kompas menjumpai berbagai jenis sampah plastik dari dalam dan luar negeri yang menumpuk di pantai Pulau Mingga dan Pulau Ayam. Lokasi Kepulauan Anambas yang berbatasan dengan Laut China Selatan membuatnya terpapar sampah plastik dari sejumlah negara.
Di sisi lain, pantai di kedua pulau tersebut merupakan andalan pariwisata di Kepulauan Anambas yang digadang-gadang dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Kamis (18/7/2019) lalu, mengingatkan, sampah plastik di laut diperkirakan akan lebih banyak jumlahnya daripada populasi ikan pada tahun 2030. Hal itu tentu sangat merugikan bagi Kepulauan Anambas yang 89 persen dari total 38.000 penduduknya bekerja sebagai nelayan.
”Pantai di Kepulauan Anambas sangat cantik, tetapi masalahnya banyak sekali sampah plastik di sini. Warga harus didorong untuk sadar terhadap bahaya sampah plastik,” kata Susi saat bertemu perwakilan nelayan di Kepulauan Anambas.
Jika upaya mengurangi konsumsi plastik tidak segera dimulai, bukan tidak mungkin dalam 10 tahun ke depan pasir pantai yang putih akan tertutupi keindahannya oleh tumpukan sampah plastik.
Menurut Bupati Kepulauan Anambas Abdul Haris, pembangunan daerah akan memprioritaskan sektor pariwisata. Potensi pulau-pulau kecil akan digarap dengan menjaga kelestarian ekosistem laut dan darat agar bisa dikembangkan menjadi tempat wisata.
Selain Pulau Mingga dan Pulau Ayam, setidaknya ada lima pulau lain yang sudah mulai digarap pantainya untuk kepentingan pariwisata, yaitu Pulau Jemaja, Pulau Temburuk, Pulau Sagu Dampar, Pulau Telaga, dan Pulau Penjalin. Sektor pariwisata saat ini berkontribusi sekitar 3 persen terhadap total PAD Kepulauan Anambas yang besarnya Rp 30 miliar.
”Pemerintah kabupaten ingin diberi kewenangan dari provinsi untuk mengelola lokasi-lokasi strategis menjadi obyek wisata baru. Hal ini dibutuhkan agar perizinan investasi bisa diproses lebih cepat dan mudah,” kata Abdul.