Selain dikenal sebagai lumbung padi nasional dan kota industri, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, tengah mengembangkan potensi wisata bahari yang dimilikinya. Ekowisata tanaman bakau dan terumbu karang adalah sebagian wisata bahari yang menjadi daya tarik.
Oleh
MELATI MEWANGI
·3 menit baca
Selain dikenal sebagai lumbung padi nasional dan kota industri, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, tengah mengembangkan potensi wisata bahari yang dimilikinya. Ekowisata tanaman bakau dan terumbu karang adalah sebagian wisata bahari yang menjadi daya tarik.
Di sisi utara Kota Karawang terdapat potensi wisata bahari yang luas, karena adanya pantai panjang yang terbentang di sisi utara sepanjang 84 kilometer. Sejumlah spot baru juga akan dikembangkan ke depan untuk menjadi desa wisata bahari.
Saat ini, tengah dikaji lebih lanjut terkait potensi-potensi tersebut. Infrastruktur yang memadai, pelatihan sumber daya manusia, dan penataan wisata yang apik, menjadi pertimbangan dalam kajian tersebut.
Sejumlah titik potensi yang akan dikembangkan, misalnya, Pantai Tangkolak di Desa Sukakerta, Kecamatan Cilamaya Wetan. Di spot ini, konon terdapat sisa-sisa kapal perdagangan zaman Hindia Timur (VOC). Untuk mencapai lokasi, pengunjung harus menempuh perjalanan sekitar 10 kilometer selama 30-45 menit dari bibir pantai.
Selain itu, Karawang juga menyimpan pemandangan bawah laut dan terumbu karang yang indah. Untuk mendata lebih lanjut kekayaan terumbu karang yang dimiliki, pihaknya tengah menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dalam menyelam. Pelatihan menyelam diadakan setiap setahun sekali sampai mereka mendapatkan lisensi menyelam.
Ekowisata tanaman mangrove juga dikembangkan di sepanjang pantai utara Karawang. Potensi itu rencananya akan diintegrasikan dengan potensi terumbu karang dan spot snorkeling. Kolaborasi ketiganya diyakini dapat memberikan nilai tambah bagi pengunjung maupun masyarakat sekitar.
Penataan dan perencanaan tersebut akan direalisasikan secara bertahap. “Pembangunan tidak hanya dilakukan secara spontan. Kami akan melibatkan masyarakat dan pemerintah desa dalam pembangunan wisata. Keberlangsungan potensi wisata membutuhkan campur tangan warga sekitar untuk menjaganya,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karawang Okih Hermawan, Jumat (19/7/2019).
Ekspedisi terumbu karang
Beberapa siswa SMKN 1 Rengasdengklok yang tergabung dalam ekstrakurikuler Bara Rimba bersama penyelam dari Karawang Explore mulai melakukannya, lewat pelayaran dari Dermaga Sungai Buntu ke terumbu karang Ciparage.
“Kegiatan ini bertujuan mendata kerusakan dan luasan terumbu karang yang masih baik,” kata Nuraidah, Ketua Bara Rimba.
Terumbu karang Ciparage merupakan gugusan terumbu yang berjarak 4-5 kilometer dari pesisir Pantai Cibendo, Desa Ciparagejaya, Kecamatan Tempuran. Gugusan terumbu ini berdekatan dengan gugusan terumbu karang Sendulang, Cilamaya, yang telah terangkat potensi wisatanya lewat wisata Pasir Putih Tangkolak.
Menurut Dita Nureulia, ketua ekspedisi karang Ciparage Bara Rimba, terumbu karang Ciparage memiliki beberapa gugus terumbu atau gosong berpasir yang menjadi habitat koral atau karang yang tak kalah indah dengan terumbu Karang Sendulang.
Identifikasi awal ada lima gugus terumbu, yang diberi kode sebagai identitas, antara lain gugus A1, A2, B1, B2, dan C. Penamaan lokalnya berdasarkan pada tutur masyarakat sekitar seperti gugus Malang (A1), Cibendo (A2), Amben (B1), Tunggak (B2) dan yang paling besar adalah Pulo Gede Ciparage (C).
Dalam survei awal, meski jarak pandang yang keruh karena gelombang tinggi di Laut Jawa, dari hasil record video dapat terlihat permukaan gugus C terdiri dari pasir halus dan karang hermatipik atau karang terumbu. Dari beberapa sampel koral yang diangkat didapatkan beberapa jenis koral, antara lain Acropora cervicurnis, Acropora elegantula, Acropoda micropthalma, dan Montipora danae.
Sementara itu, Ketua Karawang Explore Hadid Suherman mengapresiasi positif kegiatan Ekspedisi Karang Ciparage oleh sekumpulan anak muda di Bara Rimba. “Kegiatan ini merupakan kegiatan positif menggali potensi di laut Karawang, dan sejalan dengan program di Karawang Explore” katanya.
Kegiatan ini merupakan kegiatan positif menggali potensi di laut Karawang, dan sejalan dengan program di Karawang Explore
Hadid berharap, kegiatan ini akan meningkatkan pemahaman masyarakat bahwa Karawang juga memiliki potensi wisata bahari. Potensi tersebut, menurut dia, harus digali dan dijaga agar tetap memberikan manfaat pada masyarakat banyak terutama nelayan pesisir Karawang.