JAKARTA, KOMPAS — Sejauh ini belum ada kepastian Jakarta akan menjadi penyelenggara balap mobil berenergi listrik Formula E dalam periode 2019-2020. Kepastian kota-kota penyelenggara untuk periode 2020 baru bisa diketahui pada Desember tahun ini.
Dalam situs resmi Formula E di www.fiaformulae.com, nama Jakarta tak muncul dalam agenda 2019-2020. Sebanyak 12 kota disebutkan sebagai tempat penyelenggaraan 14 kali balap mobil berenergi listrik tersebut, yaitu Ad Diriyah, Santiago, Mexico City, Hong Kong, Roma, Paris, Seoul, Berlin, New York, dan London.
Namun, terdapat satu pergelaran yang belum disebutkan tempat penyelenggaraannya, yaitu perlombaan pada 14 Desember. Lokasi untuk jadwal tersebut tertulis masih dalam konfirmasi (to be confirmed).
Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jeffy JP sebelumnya mengatakan, IMI sudah menerima informasi secara informal bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk mengajukan Jakarta sebagai kota penyelenggara Formula E. Saat ini, IMI masih dalam menunggu informasi mengenai kepastian sisi komersil dan jadwal pelaksanaan.
”Mungkin pembicaraan masih berlangsung seputar sisi komersil dan kepastian jadwal pelaksanaannya,” katanya saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Menurut Jeffry, kemungkinan terbesar Jakarta bisa menjadi tuan rumah Formula E pada 2021, bukan 2019-2020. Sebab, dengan dekatnya waktu, dalam periode tersebut, kemungkinan terbesar pihak penyelenggara Formula E sudah mempunyai rencana penyelenggaraan di beberapa negara lain.
Proses selanjutnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membicarakan kondisi komersil dan kepastian jadwal pelaksanaan bersama promotor Formula E. Baru setelahnya Pemerintah Provinsi DKI akan berkoordinasi dengan IMI untuk berkoordinasi dengan organisasi federasi balap mobil satu penumpang FIA mengenai sisi keamanan, sisi teknis, dan regulasi perlombaan.
Menurut Jeffry, Jakarta kemungkinan baru bisa menjadi tuan rumah jika salah satu kota yang sudah direncanakan tersebut mengundurkan diri. Kepastian jadwal untuk tahun 2020 ini biasanya baru ditetapkan setelah rapat umum (world motor sport council) organisasi federasi balap mobil satu tempat duduk FIA yang berlangsung pada Desember 2019.
Biasanya di bulan Oktober sudah ada kepastian jadwal pelaksanaan tersebut. Di bulan Oktober 2019 itu juga sudah dipastikan ada tidaknya kota yang mengundurkan diri. ”Mungkin setelah Oktober itu bisa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan lobi dan koordinasi dengan promotor lebih intens, bisa diikutkan di situ,” ujar Jeffry.
Sementara itu, Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta Ahmad Firdaus belum bisa berkomentar banyak mengenai kepastian penyelenggaraan Formula E di Jakarta. Ia mengatakan, Formula E masih dalam pembahasan internal sehingga ia belum bisa memberikan komentar karena perlu melakukan konfirmasi terlebih dahulu.
Dalam akun Instagram-nya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunggah fotonya bersama CEO FIA Formula E Alberto Longo dan CCO FIA Formula E Alejandro Agag dalam lawatannya ke New York pada 13 Juli. Dalam unggahan itu, ia menyebutkan berdiskusi selama tiga jam bersama keduanya untuk menjadikan Jakarta sebagai salah kota tuan rumah Formula E 2020. ”InsyaAllah Jakarta akan menjadi tuan rumah untuk seri kejuaraan #FormulaE musim berikutnya, di tahun 2020. Ini akan menjadi kejuaraan E-Prix pertama di Indonesia,” demikian tertulis dalam unggahan Anies.