Pemerintah Provinsi DKI membongkar instalasi bambu ”Getih Getah” di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat. Pembongkaran dilakukan karena kondisi bambu yang rentan roboh. Adapun lahan bekas instalasi seni itu ditata kembali menjadi taman.
Oleh
ADITYA DIVERANTA/NIKOLAUS HARBOWO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membongkar instalasi bambu ”Getih Getah” di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Pembongkaran dilakukan karena kondisi bambu yang rentan roboh. Adapun lahan bekas instalasi seni itu ditata kembali menjadi taman.
Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati, di Jakarta, Kamis (18/7/2019), mengatakan, lahan bekas instalasi bambu Getih Getah akan ditanami tanaman hias dan difungsikan sebagai taman. ”Sementara ditanam border semak, ground cover (jenis tanaman penutup tanah), sambil menunggu instalasi lainnya,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Kamis pagi ini, Dinas Kehutanan DKI Jakarta baru menyelesaikan pembongkaran instalasi bambu Getih Getah yang terpasang di Bundaran HI sejak 16 Agustus 2018. Pembongkaran tersebut atas pertimbangan estetika instalasi serta kondisi bambu yang rentan roboh.
Berdasarkan pantauan Kompas, aktivitas pembongkaran instalasi baru selesai sekitar pukul 05.00 WIB. Adapun kini lahan bekas instalasi itu telah ditanami tanaman hias untuk mengisi kekosongan.
Membahayakan
Kepala Seksi Ornamen dan Tata Hias Kota Dinas Kehutanan DKI Jakarta Reina Camelia mengatakan, kondisi instalasi tersebut beberapa hari terakhir dinilai mengkhawatirkan. Dari laporan selama sepekan terakhir, sebagian bambu dari ikatan instalasi tersebut ada yang jatuh.
Apabila hal tersebut dibiarkan, ia khawatir instalasi tersebut roboh dan membahayakan warga. ”Sebagian bambu ikatan instalasi tersebut beberapa kali jatuh walaupun sudah dirapikan. Ada kekhawatiran bahwa instalasi tersebut roboh. Kami juga sudah lapor ke pimpinan, hingga kemudian diputuskan agar instalasi dibongkar,” tutur Reina seusai pembongkaran.
Ia menambahkan, rusaknya instalasi tersebut dianggap wajar. Sebab, dari pernyataan sang pembuat, Joko Dwi Avianto, instalasi itu memang hanya berumur 6-12 bulan sesuai dengan usia bambu.
”Kami sudah berkonsultasi dengan Pak Joko. Dia bilang, instalasi ini memang usianya hanya sekitar enam bulan. Hal ini juga telah diberitahukan saat instalasi dibuat,” ucap Reina.
Instalasi Getih Getah” merupakan rangkaian ribuan bambu karya Joko Dwi Avianto yang dipasang untuk menyambut perhelatan Asian Games 2018. Karya itu menjadi simbol persatuan dan kesatuan, seperti yang dikatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
”Inilah bambu Indonesia. Ditanam di pedesaan, dirawat dan dipanen oleh petani kecil, dijajakan oleh pedagang mikro. Kini membentang di area tanah—salah satu—paling mahal di Republik ini,” kata Anies melalui keterangan tertulis (Kompas, 16/8/2018).
Pembuatan serta pemasangan instalasi seni bambu tersebut menelan biaya Rp 550 juta. Biaya tersebut merujuk pada bantuan dari 10 BUMD DKI dengan sistem konsorsium.