Tampil baik saat melawan Pornpawee Chochuwong (Thailand), tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, ingin memberikan perlawanan ketat kepada pemain Thailand lain yang lebih senior, Ratchanok Intanon, pada babak kedua kejuaraan bulu tangkis Blibli Indonesia Terbuka 2019.
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tampil baik saat melawan Pornpawee Chochuwong (Thailand), tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, ingin memberikan perlawanan ketat kepada pemain Thailand lain yang lebih senior, Ratchanok Intanon. Gregoria dan Intanon akan bertemu pada babak kedua kejuaraan bulu tangkis Blibli Indonesia Terbuka 2019.
Gregoria, tunggal putri Indonesia peringkat ke-13 dunia, telah empat kali bertemu Intanon yang merupakan juara dunia 2013. Namun, dia selalu kalah, termasuk kalah dua gim pada pertemuan tahun ini, masing-masing pada babak kedua Malaysia Masters dan Malaysia Terbuka.
”Kualitas pukulan dan permainan Ratchanok tentu lebih bagus dibandingkan Pornpawee. Saya ingin bermain dengan penuh motivasi, tidak banyak membuang poin. Saya harus bisa memberi perlawanan ketat supaya mendapat kepercayaan diri untuk ke depan,” ujar Gregoria setelah mengalahkan Chochuwong, 21-10, 21-8, pada babak pertama Indonesia Terbuka di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (16/7/2019).
Saat berhadapan dengan Chochuwong, Gregoria memegang kendali permainan sejak awal hingga lawannya tertekan dan membuat banyak kesalahan. Tunggal putri nomor satu Indonesia itu meraih banyak poin dari drop shot yang menjadi senjatanya, permainan net tipis, dan kecepatan dalam mengantisipasi drive, pukulan datar nan cepat. Di bawah dukungan penonton yang hampir memenuhi kursi Istora, Gregoria menang hanya dalam waktu 26 menit.
Gregoria menjadi salah satu dari empat wakil tunggal putri Indonesia dalam turnamen berkategori BWF World Tour Super 1000 ini. Pemain lain, Ruselli Hartawan, kalah pada babak pertama dari Intanon, 14-21, 14-21.
Dua pemain lainnya, Fitriani dan Lyanny Alessandra Mainaky, akan memulai penampilan pada Rabu. Fitriani menantang unggulan kedua, Chen Yufei (China), sementara Lyanny berhadapan dengan Zhang Beiwen (AS).
Pola latihan baru
Dilatih Rionny Mainaky sejak Maret, Gregoria dan pemain tunggal putri lainnya di pelatnas bulu tangkis Indonesia ditantang untuk melampaui batas kemampuan masing-masing sejak latihan. Rionny, yang membantu pelatih Minarti Timur, memberi program latihan yang lebih bervariasi. Setelah latihan teknik dan simulasi pertandingan, misalnya, Rionny mengakhiri programnya dengan latihan fisik yang menuntut tekad pemain untuk menjalani latihan dengan maksimal meskipun dalam kondisi lelah.
Gregoria mengatakan, kedatangan Rionny, yang sebelumnya melatih tim nasional Jepang, memberi perspektif lain baginya. ”Sebelumnya, tunggal putri hanya dilatih Cik Meimei (panggilan Minarti). Dengan adanya Om Oni (panggilan untuk Riony), ada orang lain yang memberi masukan untuk saya,” ujarnya.
Selain Gregoria dan Intanon, hingga Selasa sore, nomor tunggal putri telah meloloskan pemain nomor satu dunia, Tai Tzu Ying (Taiwan), Busanan Ongbamrungphan (Thailand), dan Akane Yamaguchi (Jepang) ke babak kedua.
Sementara pemain Indonesia yang juga memenangi babak pertama adalah ganda putri Nadya Melati/Tiara Rosalia Nuraidah. Mereka menang atas pasangan Australia, Setyana Mapasa/Gronya Somerville, 21-15, 22-20.